#Gangster.54

4.6K 331 29
                                    

"Sayang, kamu udah pulang?" tanya wanita itu berjalan mendekat ke arah Jimin. Ia berniat memeluk Jimin namun dengan cepat Jimin mundur, menghindari kontak fisik antara ia dan wanita yang telah lama hilang bak ditelan bumi tanpa kabar.

Tangan dan kaki Jimin bergetar hebat menatap wanita dihadapannya ini bak menatap hantu paling menyeramkan di dunia. Sebangsa Valak atau teman hantu itu yang lain.

"Kenapa? Kamu ketakutan sekali. Aku sudah disini sekarang," ucap wanita itu semakin mendekat ke arah Jimin, namu Jimin juga terus mundur dengan langkah bergetar.

"Ayo makan bersama. Jarang sekali kita menghabiskan waktu bersama," sambungnya membuat Jimin langsung menggelengkan kepalanya menolak walau bibirnya untuk mengucap kata 'tidak mau' saja tidak bisa.

"Kamu darimana saja sayang? Aku melihat foto gadis cantik terpasang dikamarmu. Siapa dia? Pacarmu ya?" Tanyanya namun lagi-lagi Jimin hanya diam mematung merasakan sekujur tubuhnya bergetar hebat.

Wanita itu terlihat mengambil sesuatu dari meja makan. Dan benda itu membuat mata Jimin membulat dan napas Jimin berderu sangat kencang. Itu adalah sebuah pisau. Kilatan cahaya itu membuat Jimin meneguk salivanya sendiri. Tiba-tiba ia teringat Ayah dan Adiknya.

"AKAN KUBUNUH PACARMU ITU PARK JIMIN!!!!!!"

"HAJIMA!!!!" Teriak Jimin cepat.

"Bunuh saja aku! Kumohon!!! Jangan bunuh Jennie!!!" Seru Jimin lagi. Wanita itu menyunggingkan smirk.

"Berlutut dan mengemislah," ucap wanita itu membuat Jimin membulatkan matanya. Enak saja berlutut kepada orang yang sangat teramat Jimin benci? Ayolah tentu saja Jimin tidak mau.

Tapi ini tentang keselamatan Jennie.

"Dasar iblis! Gak sudi!" Jawab Jimin.

Wanita itu kemudian menepuk tangannya beberapa kali dan terlihat 2 orang berbadan besar sedang memegang gadis yang tak asing bagi Jimin. Gadis itu dalam keadaan mata dan mulut tertutup. Jimin meneguk salivanya kasar. Tubuhnya kembali bergetar.

Itu Jennie.

"Benarkah?" Ucap wanita itu mendekatkan pisaunya. Bukan. Bahkan menempelkan ujung pisau tajam itu ke dada Jennie.

Jimin hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Bibirnya terasa kelu bak diberi lem yang sangat kuat.

Wanita itu menjauhkan pisaunya dari dada Jennie dan bersiap melayangkannya kembali membuat Jimin membulatkan matanya lagi dan lagi.

"BUNUH SAJA AKU!!!!!" teriak Jimin sangat keras.

JLEB!

"JENNIE!!!"








































































































































































GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang