Murid baru 2

484 26 2
                                    

"Seorang gadis mengenakan rok panjang dan juga baju muslimah nya berjalan dengan anggun melewati beberapa bangunann sederhana namun terkesan mewah mata nya terus menjelajah ke sekeliling seakan mampu menusuk tembok yang berdiri kokoh  tersebut

"Sial ada mata-mata rupanya" ujarnya saat melihat kamera diujung celah tembok.

"Mari kita lihat siapa yang menang" ujarnya lagi ditambah semirk  miliknya. Gadis itu lalu melanjutkan perjalananya lagi.

"Uhm permisi maaf ruang pendaftaran dimana ya?"

"Oh mb santri baru ya, mari saya antar" sedangkan yang tanya hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Assalamualaikum ustadzah"

"Walaikumsalam, eh ajeng ada apa?"

"Ini ada santriwati baru ustadzah"

"Eeh manisnya yaALLAH, siapa nama kamu nak?"

"Zia ustadzah"

"Oh yang pindahan dari jakarta itu toh?" sedangkan zia hanya mengangguk sambil menampilkan senyum tipis

"Ajeng ayo antar zia kekamarnya"

"Baik ustadzah"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kamar A19 yang akan ditempati oleh zia.

"oh iya zi kamu udah tau belum peraturan disini? " tanya ajeng basa-basi... "uhmm belum" jawab zia.

"nih ya zi disini itu dilarang berkeliaran kalo tengah malam nanti kamu dikira setan terus dilarang berkata kasar terus juga tidak boleh ribut sama teman-teman kaya aku gini selalu ramah"

"woe kalo jalan liat-liat dong siti gak tau apa aku lagi barengan sama kembaranku bikin aku malu aja sih kamu" omel ajeng karena jatuh disenggol siti padahal tadi dia baru saja ngasih ultimatum ke zia tentang larangan berkata kasar dan ribut sama teman.

"aduh maaf ya mbk ajeng siti gak sengaja... " ucap siti merasa bersalah.

"udah udah oh iya ini kenalin namanya Zia calon adek aku karna kan syantiknya 11-12 ya kan zi" zia dan siti akhirnya berjabat tangan memperkenalkan diri masing-masing.

"ohh jadi ini toh yang namanya mb zia hhi cantik" siti cekikikan sendiri. Sementara zia masih tetap mengedarkan pandangannya mencari sesuatu yang sekiranya mencurigakan.

"Yaudah sana kamu sit awas aku mau ngajak adek ku ini keliling dulu sana hus hus" usir ajeng ke siti

"ayo zi"

Mereka akhirnya berjalan lawan arah sama siti yang hendak ke kantor.

"oh iya zi disini dilarang melewati batas antara anak laki sama perempuan" ujar ajeng ambigu.

"maksudnya?" tanya zia bingung.

"jadi setiap wilayah itu ada batasannya dimana para santriwan dan santriwati tidak boleh melewati batas yang telah ditentukan haram hukumnya jadi kalo mau hustt sini aku bisikin" zi pun lebih mendekat kearah ajeng.

"hmm wanginya parum kamu apa sih zi" ucap ajeng langsung saja membuat zia jengah dan memutar bola matanya malas jadi begini sifat ajeng mudah lupa pikirnya.

"jeng apa" tanya zi.

"jadi kalo mau ngobrol atau pacaran atau apalah yang mengharuskan kontak sama lawan jenis itu biasanya lewat tembok belakang hihihi" ujar ajeng.

"oh begitu?  Emang gak ketahwan? " tanya zia sebenarnya dia sudah menduga akan hal ini dan ternyata dugaannya benar.

Tapi tunggu... Lewat tembok belakang?  Bukanya disana minim cctv atau bahkan tidak ada.

Secret Agent In PesantReN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang