Petunjuk

435 20 0
                                    

"Woe berhentii" teriakan itu adalah yang kesekian kalianya terucap dari mulut cowok berambut hitam pekat dengan tindik ditelinga sebelah kirinya, seakan tak merasa lelah orang yang dikejar terus saja berlari.

"Shiittt, berhenti woe" mau tak mau cowok itu menambah kekuatan larinya sampai tidak menyadari sekarang mereka berada jauh dari keramaian dan masuk ke wilayah hutan.

"Siapa sih lu, budek ya dipanggilin kagak nyaut-nyaut" Semprotnya saat mereka berhenti

"Woe" baru saja hendak melayangkan pukulan tapi suara itu berhasil membuatnya berhenti

"Lama tak jumpa...sayang" ujar orang itu sambil berbalik menampilkan senyum manis pada pemuda dihadapannya.

Mulut menganga jemarinya bergerak mengucek dan menampar kasar pipinya sendiri, cewek itu malah terbahak kala ringisan kecil keluar dari mulut si cowok "Dasar bego" umpatnya masih diiringi gelak tawa.

"Cantiikkk" gumam cowok itu tanpa bisa mengalihkan perhatian.

"So apa kamu tidak mau memelukku?" Tanya si cewek dengan tampang polos,

Greebb tanpa aba-aba langsung saja sicowok memeluknya erat, menumpahkan kerinduannya selama ini, Tidak ada yang bisa menggantikan posisi sicewek didalam hatinya. Cewek yang selalu berhasil membangunkan tidur nyenyaknya, cewek yang selalu merasuki setiap mimpinya, cewek yang selalu ingin ia jaga. Cewek yang kini menjadi malaikat baginya dan cewek yang saat ini menjadi kekasihnya.

Ia merindukan semuanya, merindukan kenangan yang selalu meninggalkan jejak, merindukan tawa yang menjadi candunya, merindukan ketus yang menarik perhatiannya, merundukan cerita yang sempat diukir bersama, Ia merindukannya meridukan semuanya, semua tentang gadisnya.

"Miss you so much" bisiknya terus tanpa henti

"Miss you to" Jawab sicewek.

"Jelasin" Sarkas cowok itu dengan pandangan yamg menuntut yang dibalas dengan senyum manis dari sicewek.

" Em baik, tapi berlarian tadi membuatku kehausan dan ehemm aku tidak bisa bicara saat ini. Kayanya es buah dipinggiran hutan tadi enak deh" Jawab si cewek santai. Kali ini cowok itu hanya terkekeh mana ada orang tidak bisa bicara tapi pinter nyerocos? Gagal bisu itu namanya "Masih sama" batin cowok itu sembari tersenyum bahagia

"Dasar kamu ini, yaudah ayo" ajaknya sambil mengelus sayang kepala si cewek yang kini tertutup jilbab

Tunggu, apa tadi?

Jilbab...

And than kenapa dirinya baru sadar kalau sedari tadi cewek yang dikejarnya sekuat tenaga justru memakai rok, baju muslimah dan jilbab, oh my God.

"Udah telat kalau kamu heran sekarang" suara dari sicewek menyeruak masuk ke indra pendengarannya membuat si cowok tersadar

"hehe, aku ini cowok apaan, masa kalah lari sama kamu, padahal kamu pake rok" kata cowok itu sambil melirik kebawah.

Pletaakk

"Mesum" cibir sicewek galak dan pergi melangkah duluan

"Hei tungguin" pasrah cowok itu dan pergi menyusul.

Suasana pagi menjelang siang kali ini cukup terik tapi tak membuat dua insan itu menyerah. Mereka justru siap menantang teriknya matahari, entahlah mungkin sudah terbiasa.

"Buk es buahnya 2 ya terus baksonya 2 terus es krimnya 2 terus es kelapa mudanya 2 terus..."

"Stop, aku kan cuma minta es buahnya aja sayang"

"Enggak, pokoknya kamu harus makan, aku tau kamu capek dan butuh tenaga"

"stttsss kamu tau kan aku tidak suka yang berlebihan"

Secret Agent In PesantReN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang