Jatuh cinta itu ribet
_Been in love_
.
.
.
Di saat semua orang lebih memilih menghabiskan waktunya dengan bergosip ria dan makan di kantin saat jam istirahat tiba, tapi tidak dengan jennie dia lebih memilih menghabiskan waktunya di perpustakaan, menurutnya itu lebih baik dari pada dia harus mendengar cemoohan seluruh siswa padanya, meskipun jennie sudah terbiasa dengan itu semua, tapi tetap saja itu menyebalkan!
Saat jennie baru saja akan pergi menuju perpustakaan suara jisoo menghentikan langkahnya
"Jen kau mau kemana? Ayo kita makan ke kantin" ajak jisoo saat dia sudah sampai di samping jennie
"kau duluan saja jisoo. aku mau pergi ke perpus! lagi pula aku tidak lapar" jawab jennie sambil menoleh sekilas pada jisoo
"Huftttt.. yasudah kalau gitu. aku pergi ke kantin yah?"
"Hmmmm.." jawab jennie sambil mengangguk
Jisoo pun pergi dan jennie melanjutkan langkahnya menuju perpus
______
Setelah sampai jennie langsung melangkah masuk ke dalam! Satu kata yang mampu menggambarkan keadaan perpus saat ini 'sunyi' hanya ada satu petugas penjaga perpus, beberapa siswa yang sedang sibuk membaca dan jennie, keadaan perpus yang sunyi dan tentram seperti inilah yang jennie sukai, setidaknya di sini lebih baik! Always much betterSaat jennie sedang mencari-cari buku yang akan dia baca, tidak sengaja dia melihat ada sepasang kaki yang terbalut sepatu berada di pojok ruangan perpus, membuat jennie mengernyitkan dahinya pelan karena penasaran akhirnya jennie memutuskan untuk mencari tahu siapa pemilik kaki tersebut. Kemudian jennie melangkah mendekat untuk mengetahui siapa pemilik kaki tersebut
Tap..
Tap..
(Suara langkah jennie)
"Mianhajiman junbi dwaess-(maaf tapi kau siap-
"Taehyung" ujar jennie terkejut
"Sedang apa dia di sini?"
"Kenapa dia bisa sampai tertidur di sini?"
Jennie melangkah mendekat dengan hati-hati pada taehyung yang sekarang sedang tertidur dengan menyenderkan kepalanya pada rak buku, jennie berjongkok di depan taehyung sambil memperhatikan wajah taehyung dengan lekat
"Kau terlihat semakin tampan jika sedang tertidur seperti ini taehyung-ah" kata jennie dengan menggambarkan segaris senyuman yang menawan di wajahnya dan saat jennie ingin menyentuh wajah taehyung dengan tangan nya, seketika dia teringat sesuatu, dia teringat akan perkataan taehyung saat menghinanya kemarin
"Look at you nerd! Kau hanya gadis miskin! Kampungan! Dan berpenampilan aneh!"
"Perkataan itu masih terekam dengan jelas dalam ingatanku bagaimana kau mengucapkannya dengan kasarnya dan begitu dinginnya sampai hatiku sakit sekali rasanya" ujar jennie dengan suara parau
Jennie akan selalu sedih setiap kali dia teringat hal itu!
Kemudian jennie menarik kembali uluran tangannya dia tidak jadi menyentuh wajah taehyung, dia tidak berani bukan hanya karna takut membangunkan taehyung Tapi juga karena jennie masih sadar diri siapa dia dimana posisi dia berada dia akan selalu jauh di bawah taehyung
"Kita tidak selevel kan? Hehe" Kata jennie sambil tertawa miris
"Taehyung-ahh"
Jennie masih terus bicara sendiri sedang taehyung masih tetap tertidur lelap
"Kau tau.. aku kadang lupa bagaimana aku harus bersikap saat menghadapimu, seperti saat ini, aku mengingat dengan jelas bagaimana kau menghinaku dengan ucapanmu yang telah menghancurkanku! tapi..kenyataan bahwa aku tidak bisa membencimu memang tidak bisa ku lakukan! lihat! Aku bahkan dengan mudahnya ingin menyentuhmu! setidaknya kau harus tau bahwa aku mencintaimu dengan tulus"
Jennie mengucapkannya nyaris hendak terisak tapi menutup mulutnya agar tidak terdengar oleh pria di depannya
Isakan yang tak akan bisa terdengar oleh pria di depannya ini dan cukuplah bagi jennie untuk memendamnya sendiri jennie memejamkan matanya dan air mata turun mengalir membasahi wajahnya
.
.
.
.
________
- so love is blind right -
Hargai penulis dengan vote yah chingu❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Been In love
Fanfiction#Why do we always fall in love with the wrong person? Wanita dengan gaya tahun 90an jatuh cinta dengan most wanted in school, Taehyung seperti es kutub utara sangat dingin, terlihat seperti pria yang tidak akan jatuh cinta pada wanita, Irene memperm...