11 -feel 🐼

5.8K 624 15
                                    

.

.

Entah mengapa rasanya cukup sampai di sini aku melangkah mungkin aku memang telah terlalu lelah mengejarmu membangun mimpiku
.

.

Aku pengganggu ?
.
Ya
.
Bukankah itu yang sedang kau alami terlalu pengganggukah aku sehingga engkau mendiamkan aku tak mengubris
.
engkau campakkan aku dalam keheningan dan kesunyian
.
Engkau campakkan aku dalam jutaan kumelut rindu
.
Maaf karena aku telah jatuh cinta padamu
.
Maaf bila rasa ini tak mampu ku bendung
.
Maaf jika cintaku ini hanya membuatmu sakit perut dan mual ingin segera meninggalkan aku
.
Maaf bila aku tak mampu untuk menyembunyikannya
.
Bahkan cintapun memiliki batas cemburu
.
Yakinlah wahai engkau yang sedang kucintai selama cinta itu ada tak akan pernah mampu kutepis rasa cemburu itu aku yakin bagimu tak akan sulit untuk melupakanku tidak apa apa tak perlu menakar rasa hatiku ini, tak perlu memikirkan diriku ini, urus saja urusanmu biarkan saja hati ini terus bergelok tak perlu kau hiraukan mungkin memang takdir kita cukup hingga sampai di sini
Selamat berpisah..

* * *

Tak terasa bulir-bulir air mata membasahi pipiku dengan derasnya siapapun yang telah membuat rangkaian kata-kata indah di sebuah novel yang aku baca ini "selamat" yah selamat karena kau berhasil membuatku menangis hanya dengan membaca tulisan ini dan aku rasa mungkin sebagian orangpun akan mengalaminya dan tentu saja mereka mengalaminya berdasarkan apa yang mereka alami dan aku mengalaminya
Aku berpikir apa mungkin kisah cintaku ini akan berakhir seperti ini mengingat taehyung juga tidak pernah menghiraukan aku

"Yak!! jennie apa yang kau baca sehingga kau jadi menangis seperti itu"

Suara cempreng jisoo berhasil membuat lamunanku buyar tidak dia bukan hanya membuat lamunanku buyar tapi juga cukup mengagetkanku.. astaga!

"Eoh..jisoo sejak kapan kau berdiri di situ" ucapku pada jisoo seraya menghapus air mataku aku pasti terlihat seperti wanita cengeng saat ini

"Menurutmu..aku memperhatikanmu sejak tadi jennie tapi kulihat kau sedang serius membaca jadi aku tidak ingin mengganggumu saat kulihat kau menangis baru aku menyapamu" ujar jisoo sambil bersedekap dan dengan wajahnya yang sengaja dia dongak'kan 'huh' biar apa? Dia pikir dia terlihat marah seperti itu? Atau terlihat lucu begitu? Dasar jisoo

"Ckk..kau sebut itu "menyapa" kau bukan menyapa aku jisoo kau itu membentak!!"

"Astaga..kenapa sekarang jadi kau yang marah?"

"Aku marah? Apa.. tidak?" Belaku seraya menunjuk diriku sendiri

Jisoo menghela nafasnya kasar lalu melangkah menghampiriku dan langsung duduk di sebelahku

"Baiklah aku minta maaf jika memang "sapaanku" yang kau sebut dengan "bentakan" itu membuatmu kaget aku tau betul jika kau menangis pasti tidak akan berhenti dalam waktu singkat kau akan memakan banyak waktu dengan tangisanmu itu jadi..ceritakan padaku apa yg membuatmu menangis seperti tadi?"

"Aku hanya membaca rangkaian kata dalam sebuah novel yang aku baca dan kata katanya sungguh membuatku terharu"

"Jangan bilang kau memikirkan taehyung saat membacanya?"

"Memang"

Jisoo memutar bola matanya jengah "sudah kuduga"

"Aku hanya berpikir apa kisah cintaku akan berakhir menyedihkan? Apa kisah cintaku ini tidak akan berjalan bahagia? Aku tau betul meningat taehyung selalu menghiraukanku dan tidak pernah menganggapku ada! Aku sadar betul aku hanya wanita kuno dan miskin dengan segala kekurangannya mencintai pria sempurna seperti taehyung seperti langit dan bumi sangat jauh"

Jisoo melihat iba pada jennie dan memeluknya sahabatnya itu dari samping "jennie-yya tidak ada yang salah dengan yang namanya cinta, yang salah hanyalah kau memberikan cintamu yang tulus itu pada pria yang tidak akan pernah menoleh padamu sudahlah jangan sia siakan waktumu hanya untuk mencintai pria tak berprasaan seperti taehyung, kau tau aku yakin suatu saat akan ada pria lain yang bisa menerimamu apa adanya"

Jennie menoleh pada jisoo sambil tersenyum hangat "jisoo-yya gomawo, gomawo untuk semuanya kau selalu mendukungku selalu di sampingku dan menyemangatiku aku beruntung memiliki sahabat sepertimu"

"Ahh..jennie kau membuatku ingin menangis juga" jisoo mengadah sambil menghapus air matanya yg hendak keluar
"Baiklah sudah sedih sedihan nya sekarang saatnya untuk kita bahagia"

"Bahagia" jennie mengernyit heran dengan penuturan jisoo soal kata "bahagia" itu

Jisoo mengangguk anggukan kepalanya dengan semangat
"Aku akan mentraktirmu makan di cafe favoritku" ujar jisoo semangat seraya senyum sumringah

"Sungguh?? Kau akan mentraktirku jisoo" ucapku tak kalah semangat dengan jisoo

"Tentu saja!! Kau pikir aku bohong"

"Tapi kita masih ada satu mata pelajaran lagi hari ini"

"Kajja kita bolos" ucap jisoo dengan enteng

"Apa? Bolos"

"Iyah kita bolos sekolah, ayolah jennie" ucap jisoo sambil menggenggam tangan jennie

"Tidak mau" elak jennie "aku tidak mau jisoo kau kan tau kita ini sudah mau lulus sudah di semester akhir dan aku tidak mau melakukan hal hal yang hanya akan memperburuk nilai ku"

"Astaga jennie..aku tau kau memang salah satu murid pintar dan juga sangat rajin di sekolah ini tapi.. ayolah jennie satu kali bolos tidak akan memperburuk nilai mu lagipula apa kau bisa fokus belajar sementara hati dan pikiranmu hanya tertuju pada taehyung? Huh menyedihkan sekali"

"Yak jangan sebut aku menyedihkan lagi jisoo!!"

"Mau apa tidak?"

Hhh benar juga apa yang di katakan jisoo aku tidak akan bisa fokus pada pelajaran jika kondisiku sedang galau seperti saat ini lagi pula aku tidak mungkin kan menghindari pelajaran dengan tidur di kelas jika aku di tegur oleh guru lalu di suruh berdiri di depan kelas maka sudah pasti aku akan di tertawakan.. memalukan!

"Yak jennie kenapa kau jadi melamun sih"

"Baiklah-Baiklah ayo kita bolos" ucapku pasrah pada akhirnya

Jisoo tersenyum sumringah hingga kedua matanya hampir tertutup karena senyumannya itu dan dia terlihat cantik yah jisoo memang sangat cantik..

"Kajja"














Well..di part berikutnya mungkin bakal ada jinsoo moment kali yh vote oke ❤

Been In love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang