23 (love to hate 1)

5.8K 474 25
                                    


^ Cinta dan benci itu beda tipis. dia benci karna begitu mencintaimu ^

.

_Jennie Pov_

"Hallo bi"

"Hallo jennie" jawab seorang di sambungan telepon

"Bagaimana kabarmu bi?"

"Aku baik, bagaimana denganmu? Kau baik-baik saja kan jen?"

"Tentu bi aku baik" jennie tersenyum simpul "jangan khawatir"

"Syukurlah"

"Keadaan ibu.."

"Dia baik-baik saja, sekarang dia sedang istirahat. Kau ingin bicara dengannya? Bibi bisa-"

"Ah tidak bi jangan!" jennie menyela "biarkan saja ibu istirahat. Kasihan..aku takut mengganggunya"

"Baiklah.. jenn bibi ingin bicara sesuatu"?

"Katakan bi, kau ingin bicara apa?"

Jennie merasa bibinya seperti sedang resah, terdengar jelas dari suaranya saat bicara "bi ada apa? Katakan!"

"Kami butuh uang"

Ah jadi karna itu. jennie tidak bicara dia membiarkan bibinya melanjutkan ucapannya

"Kau tau kan ibumu harus secara rutin check up setiap sebulan sekali, agar penyakitnya tidak kambuh kembali dan kami butuh uang! Ah tidak tapi ibumu yg membutuhkan nya. Uang tabungan bibi sudah habis dan bibi tidak tau lagi harus mendapatkan uang dari mana.."

Hening!
Jennie tidak menjawab. Ia sibuk berpikir bagaimana cara mendaptkan uang dengan cepat, dia saja sampai saat ini belum mendapat pekerjaan.

"Bahkan ibumu memaksa ingin bekerja jen.. tadinya bibi tidak di perbolehkan untuk memberitahumu, tapi bibi pikir kau harus mengetahuinya"

"Ibumu takut kau mengkhawatirkan nya dan takut merepotkanmu"

Jennie menghapus sebagian air mata yg meleleh di pipi lembutnya. Sambil terus menahan agar tidak terisak

"Aku akan kirim uang secepatnya bi, Dan jangan biarkan ibu bekerja!"

"Tentu saja tidak! Bibi melarangnya dengan keras"

"Baiklah akan aku hubungi lagi nanti, jaga kesehatan dan terimakasih sudah merawat ibu"

Jennie langsung menutup sambungan telpon nya.

Jennie akui dia memang cengeng. Dia mudah menangis hanya dengan mendengar hal-hal yang mungkin untuk sebagian orang tidak terlalu menyedihkan. Itulah jennie wanita dengan hati selembut kapas

Menangis sampai harus menghabiskan puluhan losin tissue? Ah TIDAK! itu drama sekali. Tapi ini ibunya orang yang paling dia sayangi dan paling berharga di hidupnya jadi wajar saja jika jennie merasa sedih sampai menangis seperti saat ini, dia memikirkan ibunya yang kesakitan di daegu sana.

Daegu kota metropolitan tempatnya berasal dan menjadi tempat tinggal ibunya sekarang. Sejak saat lulus senior high school jennie memilih memisahkan dirinya dengan ibunya, dia ingin menjadi wanita yang mandiri dan berharap kelak mendapat pekerjaan yang sesuai dengan passion nya. Sesekali dia akan ke daegu untuk mengunjungi ibunya, jennie bisa masuk perguruan tinggi di seoul berkat otak cerdasnya. Yang menghasilkan beasiswa dan dia bersyukur untuk itu setidaknya dia masih bisa melanjutkan pendidikan tanpa harus membebani orang tuanya. Dan dia tinggal di sini bersama sahabatnya jisoo menyewa apartment berdua, dan dia merasa tidak enak pada jisoo karna selalu merepotkannya terlebih saat bayar sewa apartment pun, selalu jisoo yang membayarnya

Been In love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang