- I learned life to half alive-
Aku belajar hidup setengah matiAdakah perasaan yang lebih buruk dari perasaan tidak di terima?
Banyak orang menemukan kebahagiaannya lewat membahagiakan orang lain
Pada saat dimana kamu merasa sudah melakukan semua yang kamu bisa
Memberikan semua yang kamu miliki
Namun kamu tetap tak di anggap dan di abaikan begitu saja, bagaimana perasaanmu?
Banggalah dengan dirimu sendiri
Sekalipun tidak ada yang menghargaimuIt's okay
Kamu bisa menghargai dirimu sendiri dan itu sudah lebih dari cukup!
.
.
.
"Oh astaga! apa benar ini tempatnya?"pekik jennie tidak percaya"Wahh daebak"
aku melirik bergantian pada alamat yang di berikan oleh bibi jung tadi sebelum aku kesini, jujur aku tidak tau dimana tempat ibuku bekerja, aku hanya tau pekerjaan ibuku
Jadi..aku meminta alamat nya pada bibi jung, alasan kenapa bibi jung bisa tau tempat ibuku bekerja adalah karena bibi jung sering sekali mengantar ibuku bekerja karna bibi jung punya toko kue di sekitaran daerah sini dan katanya tempat itu tidak jauh dari tempat ibuku bekerja aku sering melihat ibu berangkat bekerja bersamanya, bibi jung adalah tetanggaku dia sering mengobrol banyak dengan ibuku, berkunjung ke rumahku dan memberikan kue untuk aku dan ibuku Bibi jung adalah orang yang sangat baik!
baiklah kembali lagi pada topik pembicaraan kita di awal. jadi,, ini pertama kalinya aku kemari dan rumahnya mewah sekali
"Benar-benar bagus
"Jadi selama ini ibuku bekerja di sini"
.
.
.
"Ting..tong.." Ting..tong.."
aku menekan tombol bel di rumah ini lalu tak lama kemudian aku melihat seorang pelayan wanita dengan memakai seragam khasnya! Di lihat dari wajahnya sepertinya umurnya tidak beda jauh dengan ibuku sudah lumayan tua di tambah ada beberapa kerutan di dahi dan juga pipinya dan ketika dia tersenyum itu terlihat kentara sekali
Dia membuka gerbang pintu rumah ini
"Permisi" kataku gugup
"yah ada yang bisa aku bantu" tanya pelayan itu
"Sebenarnya..hmmm.. sebenarnya aku.."
Jennie kenapa kau harus gugup sih bagaimana bisa? Yang kau hadapi sekarang hanyalah pembantunya bukan majikannya!
Kulihat pelayan itu hanya tersenyum tipis melihat kegugupanku
"Se..sebenarnya aku kemari ingin bertemu pemilik rumah ini bisakah?" tanyaku penuh harap
"Oh..maaf sekali nona, tapi kebetulan tuan dan nyonya sedang tidak ada di rumah mereka sedang mengurus bisnisnya di luar kota"
Pupus sudah harapanku untuk bertemu majikan ibuku lalu bagaimana dengan nasib ibuku dan bagaimanapun aku masih tetap membutuhkan uang itu untuk biaya operasi ibuku
"Ada siapa bi"
Suara bariton seorang pria membuatku dan pelayan menoleh ke arah sumber suara
"Ta..taehyung " ujarku tercekat apa yang kau lakukan di sini?" Kataku sambil menatap terkejut ke arahnya
Sepertinya dimanapun aku berada, aku selalu bertemu dengan pria ini secara tidak sengaja! aku jadi berpikir apa mungkin karena aku menyukai pria ini. maka secara tidak sengaja akupun akan selalu bertemu dengan dia? tapi..walau bagaimanapun juga Itu hanya prasaanku saja dan kenapa pula kami selalu di pertemukan dengan situasi yang tidak menyenangkan seperti saat ini
Taehyung berdecih sebelum beralih menjawab pertanyaanku
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu nerd! untuk apa kau datang ke RUMAHKU!" ujar taehyung penuh penekanan di akhir kalimat seolah-olah dia ingin memperjelas sesuatu padaku
"Apa!! Jadi..jadi ini rumah taehyung! Dan jadi selama ini pula ibuku bekerja di rumah pria ini"
Lagi-lagi aku terkejut
Aku melirik pada pelayan dengan tatapan meminta penjelasan! pelayan itu mengerti arti dari tatapanku, Dia menjawab dengan lantang
"Taehyung-ssi dia adalah anak dari majikan yang kau cari nona! dan..tuan muda" pelayan itu menoleh pada taehyung "nona ini mencari ibu dan ayah tuan karena sepertinya ada suatu hal penting yang harus di bicarakan" jelas pelayan itu
"karena di sini sudah ada tuan muda maka saya pamit untuk kembali bekerja permisi!"
Sepeninggal pelayan tersebut, keadaan menjadi hening, sampai akhirnya taehyung memutuskan untuk bicara duluan
"jika sudah tidak ada yang ingin kau bicarakan lagi. kau boleh pergi sekarang!"
Taehyung sudah akan pergi kembali, tapi aku mencegahnya dengan mencekal lengannya dan taehyung menatap tangan yang aku cekal dan berganti menatap tajam padaku dan membuatku langsung melepasnya
"Ma..maaf!" Ucapku terbata-bata
Taehyung berdecak malas
"Apa lagi!! Kurasa kau sudah mendengar semuanya tadi sebelum aku harus menjelaskan semuanya kembali padamu!""Ibuku sakit" kataku lemah
"Lalu" tanyanya
"lalu..aku membutuhkan uang untuk biaya operasi ibuku"
"Jadi kau kemari untuk meminjam uang begitukah?"
Aku hanya mengangguk lemah
"Lalu apa yang membuatmu percaya diri datang kemari?!"
Jennie yang awalnya hanya terdiam dan tertunduk lesu langsung mendongak'kan kepalanya. untuk melihat wajah taehyung yang sialnya sungguh tampan!
Gosh~
"Karena ibuku adalah pembantu di rumah ini! setidaknya jasanya patut untuk di hargai! kau harusnya membantunya" sekarang ini aku sedang berperan sebagai pembela ibuku aku berusaha keras untuk tetap menetralkan suaraku agar tetap normal dan tidak terdengar menyedihkan tapi kurasa aku gagal! karena justru suaraku benar-benar terdengar menyedihkan!!
"Ja-jadi bibi kim itu ibumu?" Tanya Taehyung penasaran
Jennie hanya mengangguk sebagai jawaban
"Bibi kim sakit? Dia sakit apa?"
"Tumor,, aku tidak tau bahwa ibuku memiliki penyakit itu selama ini,, dan dia harus segera di operasi"
Kemudian taehyung teringat kejadian beberapa hari yang lalu saat ibunya jennie jatuh di dapur saat sedang bersih-bersih ah jadi pasti karna itu
Jangan lupa vote❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Been In love
Fanfiction#Why do we always fall in love with the wrong person? Wanita dengan gaya tahun 90an jatuh cinta dengan most wanted in school, Taehyung seperti es kutub utara sangat dingin, terlihat seperti pria yang tidak akan jatuh cinta pada wanita, Irene memperm...