Our Relationship [COMPLETED]

13.

Lima bulan berlalu....

"Shel... gue kangen deh sama Nandar. Pengen balikan" Ucap Nabila yang memecah keheningan.

"Ih En, gue kasih tau ya dia juga ngomong kaya begitu ke elu"

"Eh serius demi apa lu?" Perkataan itu membuat Nabila benar-benar terkejut.

"Iyya En, demi Allah" Dan tanpa disadari Nabila mengembangkan senyumnya tiba-tiba.

"Gue mau balikan dah Shel"

"Bantuin..."

"Nahkan mau balikan juga kan lu. Kemaren-kemaren aja ngehina dia terus"

"Kemakan omongan sendiri kan lu" Nabila pun merespon dengan memperlihatkan barisan giginya yang ada gigi taringnya di ujung yang ia miliki yang seperti vampir.

"Iya emang"

"Siap la En. Tenang aja gue bantuin"

"Tapi... PJ..." Belum selesai Shela berbicara tapi Nabila sudah tau apa yang ada di pikirannya.

"Iya bisa diatur. Pokoknya balikan aja dulu. Urusan PB mah belakangan"

"Siaaappp" Jawaban Shela dengan begitu semangat.

💕💕💕💕💕

Kini Nabila sedang melihat pesan dari seseorang yang sangat ia kenali. Jujur, ia memang mempunyai perasaan dengan dia. Tapi, perasaannya tidak bisa dibohongi bahwa ia masih menginginkan Nandar seorang.

Line!!!

Dia : Kamu udah makan?" Tanya dia disebrang sana.

Nabila : udh, lu?

Dia : udh juga. Ketemuan yu pas libur kita main

Nabila : gbsa gue sibuk.

Dia : hm yaudah gapapa lain kali aja:)

Read.

Kalau diperhatikan kejam memang, tapi cinta tidak bisa dipaksa.

"En lagi chatan ama siapa? Serius amat" Tanya Shela yang membangunkan Nabila dari khayalan nya.

"Hah? Ada deh... kepo bat lau"

"Oh iya En, lu terima si Rafa jadi pacar lu?" Tanya Shela yang sangat membuat Nabila terkejut.

"Hah? Iya"

"Terus?"

"Udah putus la, kan gue jajalin doang"

"Parah lu En"

"Engga cocok Shel, makanya gue putusin"

"Oh"

"Padahal mah belum" batin Nabila.

Sekali lagi, memang terdengar kejam. Tapi, sudah kubilang juga bukan? Cinta itu tidak bisa dipaksakan.

Throwback on

Nabila POV

"Eh Shel, masa nih ya kata Rafa ade kelas yang duduk sama gue, suka sama gue"