4.

198 18 4
                                    

Entah perasaanku ini yang terlalu cinta, atau memang perasaanku ini yang terlalu bodoh. Karena mereka beda tipis.

💕💕💕💕💕

Tiga bulan kemudian, di waktu yang sama saat Nabila berjalan ke tempat pengajian seperti tiga bulan yang lalu, ia bertemu dengan Nandar dan juga Farid.

Farid memanggil Nabila berapa kali, tapi Nabila tak menghiraukan panggilan tersebut. Dan malah memilih berjalan cepat untuk menghindari mereka.

"Dar, sono ajak ngomong bodoh!" Saran Farid. Dan Nandar pun menyamakan langkahnya dengan Nabila.

"En, Nandar pengen bilang, dia temen doang galebih"

"Temen ya? Ampe ngerangkul begitu? Cih!"

"Iya beneran, maafin Nandar ya En, gabakalan ulangin lagi. Janji"

"Ya gue udah maafin"

"Balikan?"

"Hah?"

"Semudah itu ya Dar, lu ajakin gue balikan. Gue gaakan terima" Fikir Nabila. Tapi, hati berkata lain. Jujur, ia rindu dengan kebersamaan mereka.

"Ya gue mau" Perkataan yang melontar begitu saja. Entah dirinya terlalu sayang, atau memang dirinya terlalu bodoh mencintai orang yang jelas-jelas sudah menghancurkannya.

"Beneran ya en? Kita balikan?" Tanya Nandar sambil melontarkan senyum tulusnya. Sungguh, ia rindu dengan senyuman itu.

Nabila pun hanya menangguk dan tersenyum juga. Tanpa disadari, Nandar pun memegang tangan Nabila dengan erat. Dan memeluk dirinya.

Saat dipengajian

"En, ko lu bego sih? Kenapa lu mau-maunya balikan lagi ama Nandar yang udah jelas-jelas ngeninggalin lu gitu aja" Omel Fia ke Nabila.

"Apaan sih? Engga pi.. tau darimana?"

"Gausah ngelak lolot, liat nih!" Timpal Hikmah yang kini menyodorkan layar hp nya yang bergambar diriku dan Nandar berpegangan tangan saat dijalan. Sungguh Nabila tak menyangka dan dia kini hanya bisa menyeringai saja.

"Dar? Lu pelet ape si NR ampe-ampe die pengen balikan lagi ama lu?" Tanya Fia ke Nandar.

"Apaan si gajelas"

"Alaa gausah sosoan buat...."

"Entah perasaanku ini yang terlalu cinta, atau memang perasaanku ini yang bodoh. Karena mereka beda tipis" Timpal Nabila yang sempat menghentikan omongan Fia.

"Anjay..." Sontak satu kelas barengan.

-Setelah pulang-

Nabila : "Nandar? Gausah dengerin anak-anak ya"
Nandar : siapa?
Nabila : Fia sama Hikmah
Nandar : iya
Nabila : gamarah kan?
Nandar : ngapain marah
Nabila : ya cuman mastiin aja biar kamu gamarah
Nandar : engga sayang
Nabila : oh oke
Nandar : lagi apa?
Nabila : tiduran, kamu?
Nandar : sama, kamu nyamain aja nih
Nabila : enak aja kalo ngomong wkwk

Percakapan sederhana memang, tapi membuat aku senang. Entah mengapa.

-----

Sebulan setelah itu, hubungan mereka masih baik. Hingga ada kejadian yang membuat Nabila sakit untuk kedua kalinya.

"En, en mau tau ga?" Tanya Shela.

Our Relationship [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang