trainee 5.5

195 23 0
                                    

           Jangan lupa vote ya guys
N comment
Gomawo
Saranghae
  💞💞💞

"Kalau aku jadi jaksa bagaimana? "
            "........."
             "Kau tau kan di film2 jaksa benar2 terlihat keren,
Kalau aku jadi jaksa bukan berarti aku ingin menarik perhatianmu yaa"
              ".........."
               "Jangan terlalu pd"
               "........."
                "Dan jangan diam saja sekarang,
Bangun,
Aku jadi terlihat seperti orang gila krna bicara sendiri"
Seung jae merebahkan tubuhnya di samping joy dan memiringkan tubuhnya menghadap ke tubuh joy
Tentu saja setelah dia membersihkan diri dan memakai kaos oblong seadanya di apartemen joy,
              "Jalja, 
Akan kupikirkan lagi
Untuk berhenti menjadi gila karnamu"
             "............"
                  💞💞💞

        Sehun sedang  akan berangkat jogging di area depan sebelum akhirnya
Chanyeol melewatinya dengan tergesa2
Membuatnya penasaran dengan dandanan chanyeol yang bukan Seperti orang akan jogging
          "Hey mau kemana? "
Tanyanya kepo karna dia benar2 tidak mau mati penasaran,
           "Sepertinya ada sesuatu yang terjadi dengan joy,
Kemarin malam dia mengirim pesan aneh seperti berpamitan dengan ku, "
Mereka berdua turun dengan lift yang sama

         "Memangnya dia menderita depresi? "
          "Seperti itulah,
Makanya aq takut dia akan nekat "
           "Omo! Kalau begitu aku ikut,
Tidak apa2 kan kalau aku tidak ganti baju dulu"
Chanyeol mengangguk dan akhirnya mereka segera berangkat tanpa mengatakan sepatah katapun
Chanyeol takut
Joy yang sudah dianggapnya sebagai adiknya sendiri akan bertingkah macam2,
Mengingat dia benar2 tidak bisa menerima kepergian kekasihnya beberapa Bulan lalu,
Chanyeol menyetir seperti orang kesetanan,
Sementara sehun di sampingnya tidak berhenti melafalkan doa2,
Seperti orang gila,
Chanyeol membelokkan mobilnya untuk masuk parkir apartemen  soo young
Dia segera turun dan sehun tertatih2 melihat chanyeol yang terburu2 seperti  itu
         111111
Pintu apartemen terbuka
Sementara sehun menganga tak percaya chanyeol tau kode apartemennya,
Sehun sendiri semakin kaget saat melihat obat penenang di atas meja tumpah ,
Chanyeol membuka pintu kamar joy
Dan terhenti di tempatnya,
Dia menghela nafas panjang dan mencoba diam,
Sementara sehun yang berlari tidak tau kalau chanyeol berhenti mendadak,
Dia menabrak chanyeol
Dan akhirnya mereka berdua terjatuh ke dalam kamar itu
          "Aduhh"
Chanyeol mendorong sehun
Dan sehun segera berdiri kembali
           "Soo young sshi kau tidak apa2?"
Teriakan sehun berubah jadi bisikan saat melihat seung jae dengan polosnya tidur di samping soo young,
          "Omo!!! Yaaaaaaaaa?!!
Lee seung jae"
Bisikan sehun berubah jadi teriakan lagi,
Membuat seung jae kaget dan terbangun dari tidurnya langsung duduk meskipun matanya terpejam
Sehun menjewer telinga lelaki kecil itu
                "Aigo aigo aigo,  bangun,  yaaa lee seung jae bangun"
Sehun berteriak keras membuat joy terbangun juga dan menyipitkan mata melihat kegaduhan yang ada,
           "Oh,  hyung ah anyyeong "sapa seung jae masih tidak sadar,
Sehun menepuk2 pipi seung jae dan joy mulai bangun dengan pelan,
           "Kenapa kalian ada disini? "
Tanya joy pelan,
Mendengar suara joy
Seung jae langsung membuka matanya secara spontan dan segera melihat ke arah joy
Dan sedetik kemudian meloncat memeluk joy dengan erat seperti memeluk. BOneka teddy
            "Omo kau sudah bangun,
Aigoo syukurlah
Aku menghawatirkanmu"
Seung jae membiarkan joy yang menganga heran
Dan sehun segera menarik kaos belakang seung jae
            "Yaaa,  jangan peluk2 jelaskan dulu kenapa kau tidur di samping soo young"
           "Aduh,  ya karna aku mengantuk hyung"
            "Bukan,  bukan itu maksudku,  kau kan masih kecil tidak boleh sembarangan tidur di samping wanita"
             "Eeeey kau lupa kalau aku sudah17+"
Sehun menjitak kepala seung jae kesal sementara chanyeol masih bengong di tempatnya,
Dia lega karna seung jae ada di tempat dan waktu yang tepat
              "Seungjae kau tidur di sampingku? "
Seung jae mengangguk pelan
            "Mianhae,  aku tidak bermaksud tapi aku sangat mengantuk tadi malam,
Setelah membersihkan muntah dan dokter pergi aq benar2 ngantuk,
Jadi ketiduran di sampingmu,
Maaf"
Chanyeol ikutan duduk di sisi tempat tidur yang lain
          "Gwaenchana? "
Tanya chanyeol sambil menyentuh dahi joy pelan
          "Ne,  oppa!
Gomawo sudah menghawatirkanku"
Gantian sehun dan seung jae yang menganga karna tidak dianggap sama sekali,
          "Jangan berlaku aneh2 bisa?
Aku ingin dateng kemari langsung tadi malam tapi diluar banyak wartawan jadi aq mengurungkan niatku datang malam2"
           "Ne,  gwaenchana oppa"
            "Yaaaa kalian tidak menganggapku ada? "
Seung jae mulai sebal sendiri
            "Sehun bahkan kesini dengan mengenakan baju jogging padahal cuaca sedang dingin
Gomapta"
Sehun mengangguk dan tersenyum
          "Jangan bertingkah aneh2 lagi ya, aku saja yang menunggu ae mi sejak balita
Tapi ae mi memilih chanyeol aku tidak bunuh diri,
Karna appa selalu bilang,
Bahagia ada waktunya,
Cukup dengan sabar menunggu semua pasti akan baik2 saja, "
Chanyeol melihat sehun sambil memiringkan kepalanya,
              "Yaa sehun sshi kau menyindirku"
           "Bukan menyindir,  kan aku sudah sebut namamu,
Masak itu masih dibilang menyindir? "
           Seung jae hanya melihat orang2 di hadapannya dengan bingung
          "Sebenarnya sehun itu siapa? "
Tanyanya polos sehun kembali menjitak kepala seung jae
           "Sehun itu aku, bodoh!!"
           "Hyun shik hyung,
Sejak kapan sih namamu jadi ooh sehun,
Orang rumah belum tahu loh namamu baru"
           "Aq sudah menelpon mereka,
Lagipula Tan kan tau segalanya,
Gk kayak kamu"
           "Bukannya sehun itu nama adik hyung chan yang sudah........ "
Joy membekap mulut seung jae
Sebelum mulut ember itu semakin menjadi2
            "Yang sudah apa???? "
Sudah apa sih?
Kenapa di bekap? "
Chanyeol tersenyum simpul
Sambil berdiri,
           "Sudah meninggal,
Dan itu karna aku
Aku membual tentang ucapannya saat dia bisa melihat masa depan,
Dan kematian,
Aku tidak percaya,
Hingga akhirnya satu persatu ucapannya terbukti,
Hanya saja waktunya telat
Semua terbukti saat semua sudah terjadi,
Nenek,
Paman,
Dan tinggal menunggu giliranku"
Chanyeol masih sempat tersenyum sebelum akhirnya menoleh pada sehun,
           "Dan kau mirip dengannya sehun sshi,
Dan mulai sekarang
Aku akan selalu mempercayai orang2,
Dan tidak meremehkan mereka,
Sakit saat menyadari orang yang tidak kau percaya ternyata orang yang benar, "
            "......."
            "........"
            "........"
Semua terdiam sambil menatap chanyeol dengan tatapan heran
Bahkan joy
Yang sudah bersahabat dengan chanyeol lama pun tidak pernah tau tentang cerita ini
           "Hyung nim"
Ucap sehun lirih,
Dia berdiri dan mendekat ke arah chanyeeol
            "Ngomong2 aku tidak mau kau peluk  yaa!!
Awas sampai kau memelukku"
Sehun malah menghambur dan memeluk chanyeol erat
           "Hyung nim hyung nim"
           "Yaaaaa!  Lepaskaaaaan kau bau keringat bodoh!!!
Lepaskaaaaaan"
Chanyeol menepis tubuh sehun dan berlari keluar,
Sehun mengejarnya sambil berteriak hyung nim hyung nim terus2an
Sementara seung jae dan joy terkekeh pelan
Tiba2 sebuah ciuman mendarat di bibir seung jae sekilas membuat seung jae melongo kaget
            ''Trimakasih,
Untuk menyelamatkanku,
Dan trimakasih untuk berada di sampingku,
Ngomong2,
Keren juga sepertinya kalau kau jadi jaksa,
Dan ngomong2 aku mendengar semua perkataanmu tadi malam
Jadi,
jangan berhenti untuk menggilaiku,
Karna aku suka jika kau gila karnaku lee seung jae!!"
                   💞💞💞

the reason (season II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang