Alex yang membawaku?

11 5 0
                                    

"Laura? Kau sudah sadar!" kulihat Andien tersenyum padaku, dan sekilas kumendapati Miapun ada disampingku. Aku hampir tak percaya, hal itu terulang untuk yang kesekian kalinya.
" kau pingsan lagi, dan kubawa kau kemari. Dan..... Kali ini bukan Alex yang mengangkatmu, tapi aku. Aku sendiri yang membawamu." jelasnya.
"aku tak peduli siapa yang membawa ataupun menolongku kali ini. Tapi syukurlah jika itu bukan Alex. Terima kasih!" jawabku.
" Kau mungkin tak mengingat kata pertama yang kau sebut saat kau bangun." Ungkap Mia.
" apa yang kukatakan? "
" Alex, kau menyebut namanya. Sekarang kau ingat?"
"aku....? "
"ya, apa ingatanmu telah kembali?" Andien tampak sangat serius menanggapiku. pandangannya mengatakan bahwa dia sangat curiga terhadapku.
"tidak. Entahlah, aku tak tau benar. Aku merasa ada sedikit hal yang kurasa berbeda." Aku bangun dari tempatku, dan berusaha menggapai sepatuku.
" Mau kuantar pulang?" Mia menatapku sambil menyodorkan sebuah tas pink milikku.
"itu tidak perlu, aku masih sanggup berjalan dan kurasa aku akan baik-baik saja sampai rumah. Aku akan pulang sendiri."
"baiklah, gadis keras kepala. Jaga dirimu!" ujar Mia sambil mengacak-acak rambutku.
"Kami pergi. hati-hati dijalan!" ungkap Andien yang tersenyum, dan melambai kearahku.
Kurasa aku akan sering tergeletak tak sadarkan diri. Dan mungkin aku akan sering menghabiskan waktu sekolahku di UKS. aku sering pingsan entah berbagai sebabnya, akupun tak tau kondisi fisikku saat ini. kurasa kesehatanku Masih kurang stabil. Dan mungkin itu disebabkan karena aku terlalu banyak memikirkan hal yang membuatku tertekan. 
Sekilas kumulai terbayang suatu hal, entahlah seperti berada didimensi yang berbeda. Kupandangi sekelilingku, tampak  terlintas bayanganku. Ya, kini tau  itu semua adalah rangkaian ingatanku. Bagian dari Memoryku yang hilang. Semua terjadi tepat didepanku, dan aku tlah menyaksikannya. Semua. Semua terasa nyata dalam sebuah ingatan. Aku mengenalnya, aku pernah melihatnya.  Aku pernah ada didalamnya. Ternyata benar, aku tlah menemukannya. Inilah hal yang kucari selama ini.  Ungkapku dalam hati. 
"Alex."  kupandangi seseorang yang tengah berjalan kearahku. Kini dia menatapku dan terus memandang kearahku. Alex, dia yang selalu mengacuhkanku, menghindariku,
"bahkan beberapa jam yang lalu dia tak mau menghadap ataupun  melihat kedua mataku. Lalu? Ada apa ini?" ungkapku dalam hati.
Perlahan dia melaluiku, tepat terasa hembusannya. Kakiku terasa gemetar, tubuhku kaku, lagi-lagi kutak dapat berkata apa-apa. Masih diam, mematung, menatapnya.
" Kau...." ucapku.
Dia terhenti, sama sekali tak berbalik. Kulangkahkan kaki semakin dekat, kuyakinkan diriku tuk mulai berkata
" Ada apa, kak Alex menghindariku?" semakin ku tak dapat mengendalikan denyut nadiku, ini sungguh  menyesakkanku.
Dia menoleh, kini berbalik menghadapku.
" apa yang aku katakan itu salah?" sambungku.
" Apa pentingnya untukmu?" jawabnya,
" ya, penting bagiku mengetahui alasannya,,,,,"
tiba-tiba Alex memotong perkataanku, " Siapa kau? Apa hubungannya jika aku menghindarimu? " terdengar bukan seperti Alex yang barusaja kuajak bicara, bukan dia. Alex tak pernah berkata sedingin itu.
"Kau tanya siapa diriku?" jawabku.
" Aku tak pernah bertanya hal yang kurasa tak penting untuk kuketahui. Siapapun kau, aku tak punya urusan denganmu."
" jika seperti itu, anggap aku orang asing bagimu!, tapi kau tak berhak membenci orang yang bahkan tak kau kenal!" jawabku
" Begitukah? Baiklah. kaupun tak berhak mengatur ataupun mencampuri kehidupan orang lain. Jadi Menjauhlah dariku, kurasa itu baik untukmu."
nafasku berhenti seketika  mendengar perkataan Alex. Aku bahkan hampir tak percaya Alex yang mengatakan semua itu. Mataku merebak basah, perasaanku diperputar balikkan olehnya. tubuhku masih terdiam menyaksikan Alex yang perlahan berbalik dan mulai melangkah pergi.
" Pernah aku berfikir untuk tak mencari ingatanku, dan tetap terdiam. Tapi aku teringat pertanyaan yang slalu membayangiku. mereka mengatakan betapa pentingnya kau untukku, betapa kau sangat berarti dikehidupanku sebelumnya. Akupun mulai bertanya haruskah aku mengingatmu lagi? Aku mulai berpikir apa yang aku lupakan dulu, hal apa yang sangat berarti untukku saat itu?.lalu aku mengerti. kau, kau yang dulu slalu aku fikirkan,kau yang slalu kusebut dimanapun aku berdoa, kau yang slalu kupandang setiap waktu, walau ku tak slalu melihatmu didepanku. Perlahan aku mencari hal yang hilang dariku. kau. Perlahan kutemukan setiap serpihan memoryku. dan kutemukan alasanku menjadikanmu sebagi kenangan terindahku, aku tau itu. Tapi yang kutahu sosok itu bukanlah sosok dirimu yang kulihat saat ini. Kau bukanlah dia yang aku cari, kau bukanlah orang yang dulu kusukai. Kau bukan  kak Alex yang pernah kukenal." ucapku terisak-isak, kulangkahkan kaki menjauh dan pergi. Aku tak pernah merasa seluka ini, tak kubayangkan semua berubah dalam waktu sesingkat ini.

AlexkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang