[4] not only words ft smn

389 70 1
                                    

Mino tahu alasan kenapa ekspresi Yerin jadi kesel plus sedih tadi. Ada muda-mudi boncengan lewat dan Yerin gak berhenti mandangin dengan tatapan membunuh sampai mereka gak keliatan.

Bukan tahu secara pasti, Mino cuma berasumsi kalau cowo itu bisa aja orang yang spesial untuk Yerin. Dan Yerin cemburu.

Gadis itu langsung pergi gitu aja setelahnya ninggalin Mino yang masih mandangin punggung Yerin yang menjauh dengan sepedanya.

.

Jadi waktu kemarin Yerin minta Taehyung jemput dia buat ke rumah Eunha karena rumah Taehyung beda blok doang di komplek ini. Eh malah cowo itu ngebohong ke dia dan jalan sama cewe lain.

Beginilah Yerin sekarang, di kamarnya Eunha tengkurepan sambil nahan nangis. Tapi mumpung sendirian dia bakal nangis aja. Cuma pas Eunha balik harus diem dan belaga gak ada apa-apa. Yerin gak mau ada yang tahu kalo dia nangisin cowo brengsek yang selingkuh di belakangnya.

.

"Lo tahu gak sih cewe gue selingkuh No?! Bantuin guelah ngabisin tu cowo,"

Mino yang tengah menyandar di kursi kafe itu menegakkan badan. Mencondongkan tubuhnya ke wajah sahabatnya. "Lo atur tempat dan waktunya. Whatsapp gue kalo udah fix. Gue ada kelas," Kemudian pergi meninggalkan sahabatnya di kafe kampus.

.

"Rin... Yerin!"

Gadis itu tak menghiraukan sama sekali panggilan dari lelaki yang masih berstatus pacarnya kini. Taehyung tengah membuntutinya karena gadis itu tidak mau berhenti sejak ia memanggilnya tadi.

"Rin! Kenapa sih?" Tanya Taehyung ketika akhirnya dia dapat mencengkram lengan Yerin.

Wajah Yerin sudah memperingati 'gue lagi gak mood. Enyah lo!' Tapi Taehyung tidak bisa membacanya. Memang sih aura kelam sudah Taehyung rasakan ketika Yerin menatapnya dengan tatapan menusuk.

"Lo tanya gue kenapa?!" Bales Yerin nyolot tapi dengan suara normal.

"Soal gue gak jemput lo? Kan gue..."

"Basi Tae kalo lo bilang nganter ibu lo. Gue liat snapgram Irene gue juga liat kemarin sore lo jalan sama Irene pake CBR lo. Udahlah gak usah ngelak!"

Yerin muak. Dia gak ngebiarin Taehyung buka mulut. Dia langsung pergi dari tempat itu.

.

Ntar sore pkl 4 di blkng SMA 57

Mino mengembalikan ponselnya ke dalam saku jaket yang ia kenakan. Dirinya masih standby di kampus karena masih ada satu kelas lagi yang harus ia ikuti.

Ia merupakan mahasiswa jurusan art semester 5 di salah satu universitas di jakarta.

.

Ia bergegas karena arloji di tangannya sudah menunjukkan pukul 4 kurang lima belas menit. Dosen barusan tidak berhenti bicara padahal waktu sudah habis.

Mino mengendarai megapronya dengan kecepatan lebih dari biasanya.

Ketika sampai di belakang SMA 57 Mino tidak mendapati siapa-siapa dan dia belum diberi tahu bagaimana penampilan lelaki yang harus dia hajar.

"Bro..." suara yang hampir seperti bisikan itu menyapu telinganya, Mino mendapati sahabatnya, Seunghoon, berdiri di jalan tikus atau pintu rahasia belakang sekolah SMA 57 yang menghubungkan dengan area luar.

Mino mendekatinya, "Mana orangnya?" Tanya Mino di poinnya.

Tangan lelaki itu dibawa oleh Seunghoon untuk masuk ke arena sekolah.

een schot°jyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang