[2] power bank ft kdn

340 77 45
                                    

Ponsel Yerin bergetar di nakas sebelah ranjang kakaknya berbaring, ada telpon masuk dari Hayoung. Tapi tak sampai ia mengangkat telpon dari teman sekelasnya itu, ponselnya mati.

Ia lupa kalau batrei ponselnya hanya tinggal 30% sejak tadi ia gunakan di luar kamar. Dan kini tersisa 3%

Yerin mengambil tasnya dan mengobrak-abrik isinya, berharap menemukan benda yang ia butuhkan sekarang ini.

"Lah mana sih PB gue," keluhnya dengab tangan sibuk membalik tasnya hingga seluruh isi di dalamnya berhamburan ke lantai. Untung kamar kakanya kelas 2 dimana hanya berisi dua ranjang untuk pasien dan kebetulan hanya kakak Yerin yang menempatinya.

"Ya Allah lupa..." kemudian Yerin ingat kejadian dua jam yang lalu di luar komplek cempaka ini, tepatnya di ruang tunggu. Yerin pun otomatis berlari keluar, ia sih berharap kalau lelaki itu masih di sana. Sayang, power bank masih baru. Dia baru dapat 2 bulan yang lalu.

Dan begitu Yerin tiba di depan, tak ada lagi sosok lelaki berseragam yang tengah memiringkan ponselnya bermain mobile legend.

Yerin kecewa, tentu saja karena power banknya terbawa. Bukannya hal lain,

Ia pun kembali ke dalam kamar kakaknya dirawat.

"Bang lo ada charger?"

"Tuh di laci,"

____

Sepulang sekolah Yerin diperintah ibunya untuk menggantikannya sebentar karena ibu ada arisan di komplek rumah. Yerin pun mengiyakan. Lagian mau apa juga sepulang sekolah ia tak ada yang begitu mendesak harus ia lakukan.

Dan Yerin kini tengah duduk di ranjang kosong pasien yang ada di kamar kakaknya. Kakak Yerin tengah tertidur pulas setelah dicek keadaannya oleh suster cantik.

Yerin yang bosan pun melompat dari ranjang itu. Ia berjalan keluar untuk mencari udara segar. Sekaligu cari sunstory rasa stoberi biar seger. Dan Yerin butuh makanan untuk dimakan. Lapar juga menunggui orang sakit tanpa hiburan yang nyata. Hanya hal semu di dunia maya. Mungkin akan senang ketika ada seorang yang spesial menemani walaupun hanya via chat. Yaa, sayangnya Yerin tidak punya.

Yerin mengantri di kasir ketika apa yang ia inginkan sudah didapat di tangannya. Dan ketika satu orang di depannya berbalik ia menjerit di depan wajah Yerin yang sedang setengah fokus,

"mBAK POWER BANK!"

Eeh anjir

Yerin memundurkan tubuhnya.

"Kaget anjir! Astaghfirullah,"

Anak baik sih abis mengumpat pun istighfar heuheuheu.

"Ngantri mas minggir dulu," kata mas-mas kasir yang radak terganggu sama percekcokan mendadak Yerin dengan lelaki yang memakai power bank Yerin kemarin.

"Hehehe iya mas!" Kata lelaki itu pada mas kasir bertanda nama Taehyung Syarief dan kemudian menyingkir.

"Gimana mba cantik?" Tanya mas kasir yang biasa Yerin panggil mas Syarief  itu sok manis.

Ya kan Yerin sudah sering bolak-balik mini market rumah sakit selama menunggui kakaknya yang sakit itu.

"Ini aja mas, berapa?"

"9 ribu aja mba Yer,"

Yerin mengeluarkan uang sepuluh ribuan dari saku seragamnya. Belum ganti karena dia dari sekolah langsung otw rumah sakit.

Yerin menerima kembalian seribu dan kresek hitam berisi apa yang ia beli kemudian berbalik dan kembali dikagetkan lagi oleh sosok yang tersenyum menampakkan gigi kelincinya di depan Yerin. Ok, lucu.

Tapi Yerin kaget juga,

"MasyaAllah ngagetin aja sih!"

Lelaki itu berhehehe saja dan mensejajari Yerin yang berjalan mendahuluinya.

"Ohiya!" Ucap Yerin yang berhenti begitu berada di luar mini market. "Power bank gue?"

"Nah!" Lelaki itu menepuk tangannya sekali. Berlagak nothing happen sok asyik. "Jadi gini mba... anu gue lupa. Tadi pagi tuh telat bangun terus PBnya mba kagak kebawa abis dicharge,"

Alesan.

"Besok aja lagi ya?" Tanya lelaki itu mengabaikan rasa tak enaknya. Enakin aja, gitu sih.

Yerin hanya melengos. "Beneran loh ya besok bawa?"

"Iya gue janji," kata lelaki itu.

"Mba power bank mau kemana?"

Anjay manggilnya,

"Balik ke kamarlah," Yerin berlagak judes karena moodnya memang lagi kurang baik hari ini.

"Gak kaya orang sakit," lirih lelaki itu namun masih bisa dirungu oleh telinga Yerin.

"Bukan gue... abang gue yang sakit."

Dan lelaki itu ber-oh saja. Tapi ia tetap keukeuh mengikuti Yerin.

"Lo ngapain ngikutin gue?"

"Kamar nyokap dirawat di sana!" Tunjuk lelaki itu ke arah Yerin berjalan. Yerin  hanya melengus sekali lagi dan mempercepat langkahnya.

"Mba power bank!" Panggil lelaki itu.

Yerin pun berbalik sebentar, "Sampai ketemu besok!" Senyum si lelaki dengan mata segaris karena tersenyum lebar sambil berdadah pada Yerin.

Yerin pun mengangguk dengan menyematkan senyum kecil untuk lelaki yang entah siapa namanya itu.

____

besoknya ketemu tydac ya? Hmmm

eh btw gw lagi bete banget abis kena tilang polis gitu hahahaha asw. Eh

een schot°jyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang