Chapter 4

3.7K 409 164
                                    

Pagi hari itu Krist yang biasanya tidak bisa bangun pagi sudah melangkahkan kakinya keluar dari rumahnya, Krist berjalan keluar dari pagar dan berjalan menuju rumah Singto, dengan beberapa buku di tangannya, ingin meminta Singto untuk mengajarinya.

Bukannya Krist belum menyobanya sendiri, tetapi daritadi malam Krist sudah berusaha keras untuk mengerjakannya dan tidak ada satu pertanyaan pun yang terpecahkan untuknya, semuanya justru berputar - putar dan membuatnya semakin pusing.

Sampai Krist jadi heran sendirian, apakah rumus itu salah atau dirinya saja yang terlalu bodoh sampai tidak bisa memecahkannya?

Sesampainya di depan gerbang rumah Singto, di halaman rumah itu ada seorang wanita paruh baya yang tengah menyirami tanaman di halaman depan, dengan riang Krist menghampiri wanita itu.

"Mae sedang apa?" Tanya Krist dengan manis.

"Menyiram tanaman kesayangan mae, Kit mencari Sing?" Tanya Wanita itu yang ternyata adalah ibu dari Singto.

"Iya, Kit mencari P'Sing, apa P' ada, mae?" Jawab Krist tetapi berakhir dengan pertanyaan di akhir kalimatnya.

"Ada, Kit masuk saja, dia ada di kamar." Ujar Ibu Singto.

"Apa mae perlu bantuan? Kit bisa membantu? Tanya Krist.

"Tidak, Kit temui Sing saja, lagipula ini sudah selesai, pasti ada keperluan penting." Jawab Ibu Singto.

"Iya, aku mau meminta P'Sing mengajarkanku." Ucap Krist.

"Teruslah seperti ini, Kit harus terus belajar, mintalah Sing untuk terus mengajarimu jika Kit tidak mengerti." Ujar Ibu Singto yang di jawab anggukan oleh Krist.

Sebelum pergi meninggalkan Ibu Singto dan berjalan memasuki rumah Singto, Krist menaiki anak tangga menuju lantai dua sebelum berjalan di lorong yang membawanya menuju kamar Singto, kemudian langkah Krist terhenti di depan pintu berwarna putih yang kini ada di depannya.

Tanpa permisi Krist memasuki kamar Singto, setelah sampai di dalam hanya helaan nafas berat saat Krist melihat kesekeliling sudut kamar Singto.

Krist menyerngit heran, semakin lama kamar Singto semakin  lebih terlihat seperti perpustakaan, atau toko buku, satu ruangan ini tidak terlihat seperti kamar sama sekali.

Apa Singto tidak lelah dan tidak bosan, dengan semua buku itu?

Krist yang baru melihatnya saja sudah lelah, sungguh ini membuat Krist semakin malas, apa Krist harus kembali saja kerumahnya lagi?

Lagipula Singto tidak ada di dalam kamarnya saat ini, Saat Krist mau berbalik pergi langkah kakinya terhenti saat pendengarannya menangkap suara Singto yang memanggilnya.

"Mau pergi kemana nong?" Tanya Singto yang baru saja keluar dari kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

"Aku sepertinya salah rumah P', jadi aku mau mencari di mana letak rumahku dulu." Jawab Krist yang berniat kabur.

Tetapi Singto lebih dulu menutup pintu kamarnya, setelah masuk kedalam kamarnya tanpa permisi, dengan mudahnya Krist ingin kabur, apalagi Singto melihat buku yang di bawa Krist.

"Apa yang mau kau tanyakan?" Tanya Singto.

"Bisakah P' mengajariku? Aku mengerjakannya dari semalam tetapi sampai saat ini belum selesai juga." Jawab Krist.

"Sini berikan padaku, pertanyaan mana yang tidak bisa kau jawab?" Tanya Singto sembari mengulurkan tangannya meminta buku yang ada di tangan Krist.

Krist berjalan mendekati Singto yang saat ini tengah duduk di atas tempat tidur, Krist mendudukan dirinya di atas tempat tidur, setelah itu memberikan buku itu kepada Singto.

[4]. Love Love You [Krist x Singto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang