Keraguan yang saat ini menghinggapi diri Krist, bagaimana bisa dirinya ikut masuk kedalam kencan Singto dan Mook?
Tetapi Krist tidak bisa menolaknya, saat ibu Singto menguruhnya untuk ikut, kelemahannya adalah tidak bisa untuk menolak apapun yang di katakan oleh ibunya dan ibu Singto hanya itu, tidak ada yang lain.
Karena Krist tidak memperdulikan orang lain, Krist tidak bisa melukai hati seseorang yang sudah di anggapnya seperti ibunya sendiri, selama ini ibu Singto selalu menyayanginya dan selalu ada untuknya.
Di saat Krist sendirian dan tidak mempunyai seseorang untuk di tuju, ibu Singto selalu berada di sampingnya, selalu merentangkan tanganya untuk memberikan pelukan hangat untuk Krist, juga selalu mendengarkan masalahnya, dan memberinya nasehat.
Namun sekarang Krist terjebak sendiri di sini, mengikuti Singto itu membuat Krist takut jika hatinya akan sakit tetapi apa boleh buat semua ini harus terjadi, dan Krist akan menghadapinya.
Mau apapun yang terjadi nanti, Krist tidak boleh memperlihatkan jika dirinya cemburu, jika dirinya hatinya sakit, ataupun jika dirinya terluka dengan semua itu.
Krist harus bersikap biasanya saja, harus bersikap sewajarnya pada mereka berdua, jangan sampai mereka berdua curiga kepada Krist.
"Kenapa kau daritadi hanya diam saja?" Tanya Singto yang heran Krist hanya terdiam dan menatap ke arah pemandangan dari kaca mobil yang mereka tumpangi.
Setelah perdebatan dengan ibunya tadi, mereka menutuskan Krist dan Singto pergi di antarkan oleh supir.
Singto tidak bisa menolak ataupun melawan jika tidak ibunya pasti tidak akan mengijinkannya pergi, jadi dengan amat terpaksa Singto menuruti semua yang ibunya katakan. Lagipula Singto tidak pernah sekalipun membantah ibunya.
Mobil mereka berhenti di depan sebuah gedung yang menjulang tinggi, mereka berdua pergi ke mall, karena Singto dan Mook berencana untuk menonton film.
"Sebaiknya P' pergi saja sendiri, aku tidak mau mengganggu." Ujar Krist.
"Lalu kau mau kemana?" Tanya Singto penuh selidik.
"Aku mau bermain sendirian saja, untuk apa aku mengikuti acara tidak penting kalian berdua." Jawab Krist.
"Acara tidak penting? Dasar kau itu, tidak bisa kau harus ikut aku, jika tidak maeku akan marah tahu." Tolak Singto.
"Jangan bilang mae." Usul Krist.
"Kau menyuruhku untuk membohongi ibuku sendiri, hah?" Tanya Singto kesal.
"Bukankah P' juga berbohong, P' bilang pergi dengan teman tapi nyatanya P' pergi dengan Mook, apa Mook itu temanmu?" Tanya Krist tidak mau kalah.
"Ck, kau itu suka sekali membalas ucapanku, aku tidak perduli kau harus ikut aku." Jawab Singto sembari menyeret Krist ikut bersamanya.
"Aku tidak mau P." Tolak Krist tetapi Singto tidak memperdulikannya dan justru terus menyeretnya.
"Ahhh... P' lepaskan aku... Ahhh..." Pekik Krist kesakitan.
Singto langsung melihat Krist yang ada di belakangnya dan memegangi perutnya dengan kesakitan.
"Kit kenapa? Kau sakit?" Tanya Singto pada Krist.
Tidak ada jawaban dari Krist, justru wajah Krist berubah menjadi pucat dan bulir - bulir keringat dingin membasahi tubuhnya, sebelum tubuhnya terkulai lemas begitu saja.
Dengan sigap Singto menangkap tubuh Krist sebelum jatuh ke atas lantai yang keras itu, Krist pingsan hal itu membuat Singto panik dan langsung saja menggendongnya keluar dari mall itu, tidak memperdulikan tatapan orang yang kini menatap ke arah mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/136040976-288-k3094.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[4]. Love Love You [Krist x Singto]
Фанфик[ Completed ] Bagaimana jika kamu merasakan bahwa kamu ternyata menyukai sahabatmu sendiri? Tetapi kamu tidak bisa mengatakannya dan tidak bisa menunjukannya langsung kepadanya. Karena sahabatmu itu adalah seorang laki - laki yang sama seperti dirim...