Chapter 19

2.7K 293 225
                                    

Hanya tatapan ingin tahu yang terpancar dari Krist, Gun dan juga Christ saat melihat Windy yang biasanya tidak pernah bisa diam sekarang berubah menjadi lebih pendiam dari biasanya.

Daritadi hanya helaan nafas berat keluar dari mulut Windy, mereka bertiga merasa ada sesuatu masalah yang menjerat sahabat mereka saat ini. Pasti ada masalah berat yang di lalui oleh sahabat mereka itu, karena mereka bertiga tidak pernah melihat Windy seperti ini.

"Kau kenapa?" Tanya Krist pada Windy.

Sungguh Krist takut jika sahabatnya itu kerasukan roh jahat atau semacamnya karena Windy sama sekali tidak meresponnya, bahkan menengok kearah Krist sedikitpun tidak.

"Windy?" Panggil Krist.

"Mmm."

"Kau kenapa?" Tanya Krist dengan pertanyaan yang sama.

"Tidak apa hanya saja kepalaku pusing sekarang." Jawab Windy lalu memegangi kepalanya.

"Kau sakit?" Tanya Christ khawatir.

"Tidak, hanya ada yang mengganggu pikiranku." Jawab Windy.

"Apa?" Tanya Christ.

"Hanya sesuatu yang tidak penting." Jawab Windy.

"Kau mau ke ruang kesehatan, aku bisa mengantarmu." Tawar Gun tetapi Windy tidak menjawabnya.

"Kau marah padaku karena kemarin?" Tanya Gun.

"Kau masih bisa bertanya." Jawab Windy ketus.

"Maaf na, P'Godt yang menyuruhku. Aku terpaksa melakukannya." Ujar Gun memelas.

"Terserahlah." Sahut Windy.

Jika Windy bisa menjual Gun pasti sudah Windy lakukan daridulu, semua masalahnya ini berawal dari pria mungil itu. Sesuatu tiba - tiba terbayangkan di pikiranya dengan cepat Windy menggelengkan kepalanya mengenyahkan bayangan itu.

Windy tidak ingin mengingatnya, mengingat hal itu membuat Windy merasa aneh dan tidak percaya, aura horornya masih bisa di rasakannya sampai sekarang.

"Bagaimana jika kita hang out bersama sepulang sekolah." Ajak Gun.

"Aku tidak bisa." Tolak Christ.

"Aku juga tidak bisa." Ujar Windy malas.

"Aku tidak bisa karena harus membantu Mook." Sela Krist.

"Kau masih mau membantunya, bukannya kemarin sudah?" Tanya Gun.

"Iya tapi dia piket selama dua hari." Jawab Krist.

"Kenapa kau mau membantunya." Keluh Gun.

"Aku sudah berjanji padanya dan aku tidak bisa menggingkarinya." Kata Krist.

"Kau terlalu baik pada orang lain, tetapi pada kami kau terlalu jahat." Ingatkan Gun.

"Aku tidak jahat, yakan Ai'Christ, Ai'Windy?" Tanya Krist.

"Iya, Krist tidak jahat." Bela Christ.

"Terserah kalian sajalah." Ujar Gun tidak mempermasalahkannya.

"Kau perlu bantuan untuk membersikan lapangan?" Tanya Windy.

"Tidak perlu." Jawab Krist.

"Tapi kau pucat, apa kau yakin?" Tanya Christ.

"Kalian memperlakukanku seperti wanita saja, aku ini pria kalian lupa? Aku baik - baik saja." Jawab Krist.

"Tidak kami tidak lupa, hanya saja kau sering sakit belakangan ini." Ingatkan Windy.

[4]. Love Love You [Krist x Singto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang