Ekor mata Windy menatap seseorang pria yang kini tengah berdiri di depan gerbang, helaan nafas beratnya keluar saat melihat wajah pria itu. Sungguh apa Windy harus memberinya pelajaran terlebih dahulu, supaya pria itu jera.
Padahal sudah jelas - jelas Krist itu tidak menyukainya, tetapi dengan wajah tebalnya pria itu tetap saja mengejar Krist sama seperti seseorang pria yang terosesi pada seseorang.
Dengan sigap Windy mengejar pria itu, sementara pria itu berlalu menghindari Windy.
Tetapi pria itu kalah sigap dari Windy, tangan Windy lebih dulu menarik kerah kemeja pria itu. Sehingga pria itu tidak bisa kabur dari hadapannya sekarang.
Godt ithiphat.
"Kenapa kau kesini?" Tanya Windy.
"Aku hanya ingin menjemput adikku." Jawab pria itu.
"Untuk apa kau menjemput Gun, jika Gun membawa motor. Kau pikir aku bodoh apa." Ujar Windy.
"Oi. Aku ini lebih tua darimu 2 tahun tahun tahu. Harusnya kau memanggilku P." Sahut pria itu.
"Oh, baiklah. P'Godt yang tampan... Begitukan yang kau mau?" Tanya Windy yang di jawab anggukan oleh pria itu.
"Dalam mimpimu!!" Seru Windy sembari menjitak kepala Godt.
"Auww. Kenapa kau galak sekali padaku." Protes pria yang ternyata bernama Godt itu.
"Karena pria yang tidak tahu malu sepertimu itu harus di perlakukan seperti itu." Sahut Windy.
"Ya. Dasar kau itu tidak punya sopan santun." Ucap Godt.
"Apa kau bilang?" Tanya Windy dengan tajam.
"Tidak, tidak aku tidak bilang apapun." Jawab Godt.
"Jangan mendekati Krist lagi, dia tidak menyukaimu. Kecamkan itu. Awas saja jika aku melihat penampakanmu di sini lagi. Kau akan habis di tanganku." Sahut Windy sembari mengepalkan tanganya dan dengan sengaja menyengol bahu Godt sebelum pergi meninggalkan Godt sendirian disana.
Sungguh Godt sangat shock saat ini karena ada anak kecil yang berani berbuat seperti itu padanya, terlebih lagi itu adalah seorang gadis. Apa anak itu tidak ada takutnya.
Dan kenapa justru Godt yang merasa takut dengan anak itu. Entahlah Godt tidak mengerti dengan kejadian yang di alaminya saat ini.
.
.
.
Krist memeluk Singto yang ada di depanya dengan erat sekarang, angin yang berhembus kecang menerpanya itu membawa ketenangan tersendiri bagi Krist.
"Krist, apa kau tertidur?" Tanya Singto samar - samar terdengar oleh Krist.
"Tidak, bagaimana bisa aku tidur di atas motor." Jawab Krist seraya menempelkan kepalanya di bahu belakang Singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4]. Love Love You [Krist x Singto]
Fanfic[ Completed ] Bagaimana jika kamu merasakan bahwa kamu ternyata menyukai sahabatmu sendiri? Tetapi kamu tidak bisa mengatakannya dan tidak bisa menunjukannya langsung kepadanya. Karena sahabatmu itu adalah seorang laki - laki yang sama seperti dirim...