Chapter 17

3.1K 315 158
                                    

Gun yang tengah sibuk membaca manga di bangku panjang di depan kelasnya menatap melongo apa yang ada di depanya, Gun sungguh setengah tidak percaya dengan apa yang kini di lihatnya.

Apa Gun sudah mulai berhanyal?

Bagaimana tidak tepat di depannya sekarang ada Krist yang berjalan bersama dengan Singto, Krist bersama dengan kakak kelas mereka yang tampan itu.

Yang membuat Gun heran itu karena beberapa hari belakangan mereka terlihat seperti dua pria yang tengah bermusuhan, tetapi saat ini mereka terlihat begitu akrab.

Tidak terlihat bermasalah sedikitpun meskipun wajah Krist menatap kesal ke arah Singto, meskipun itu bukan sepenuhnya wajah kesal yang terpancar darisana.

Memikirkan hal itu Gun langsung berlari memasuki kelasnya dan menghampiri Windy dan Christ yang tengah asik mengobrol bersama, tanpa aba - aba apapun Gun menarik keduanya ke arah jendela kelas mereka untuk mengintip Krist dan Singto.

"Ada apa sih Ai'Gun?" Tanya Windy kesal.

"Kau mengganggu kami berdua." Keluh Christ.

"Lihat apa yang ada tepat di depan sana." Seru Gun sambil memberi isyarat lewat dagunya.

Meskipun kesal dan tidak mengerti, Christ dan Windy melihat kearah yang di tunjukan oleh Gun. Terlihatlah Krist dan Singto yang tengah berjalan berangkulan mereka hampir sampai di depan kelas.

"Mereka sudah baik, kan?" Tanya Windy.

"Aku tidak tahu." Jawab Gun.

"Sudah jangan terlalu banyak berspekulasi, nanti kita tanya saja pada Krist kebenarannya" Sela Christ setelah itu mereka membubarkan diri untuk duduk di meja mereka masing - masing jika tidak nanti Krist tahu jika mereka mengintip.

Krist memasuki kelasnya dengan senyuman yang terpancar dari wajahnya, namun segera melenyapkannya saat melihat pandangan dari ketiga temanya. Pandangan yang menyiratkan keingin tahuan di dalamnya.

Langkah kakinya berjalan menuju mejanya dan tidak sedikitpun menghiraukan ketiga temannya itu, Gun langsung menghapiri Krist dan duduk di samping pria manis itu.

"Jangan bertanya apapun." Ujar Krist datar.

Mendengar itu Gun mengerucutkan bibirnya. "Kau sudah baikan dengannya?" Setelah itu Gun memeluk lengan Krist dengan erat, tetapi langsung di tepis oleh Krist.

"Aku tidak mau menjawabnya." Sahut Krist tidak terbujuk dengan rayuan Gun.

"Beritahu aku na." Pinta Gun dengan mengedip - ngedipkan matanya pada Krist.

"Tidak ada apapun." Bantah Krist.

"Tapi aku tidak percaya, aku merasa ada sesuatu. Benarkan Ai'Christ, Ai'Windy?" Tanya Gun mencari dukungan yang di jawab anggukan oleh ketiganya.

"Tuh. Mereka saja setuju padaku, beritahu Gun na." Tambah Gun.

"Jangan bersikap menggelikan padaku, tidak ada apapun antara aku dan dia." Ujar Krist kesal pada Gun.

"Tapi Krist.... Auwww." Pekik Gun saat Krist mendorong Gun dengan kesal sampai pria mungil itu terjatuh dan menghantam meja yang ada di sebelah meja Krist.

"Ini percobaan pembunuhan tahu, aku akan menuntutmu." Ujar Gun dengan wajah sedih mendramanya.

"Tuntut saja, aku juga akan menuntutmu karena kau melangar privasi orang lain." Sahut Krist tidak memperdulikan Gun.

"Kau sudah sembuh Krist? Kenapa kau jadi galak lagi." Tukas Windy.

"Dia yang mulai duluan." Kata Krist.

[4]. Love Love You [Krist x Singto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang