Epilog

2.1K 249 40
                                    

"Sudah siap?"

Kepala Jisoo mengangguk dengan ringan, seolah beban benar-benar tidak ada dalam kepalanya. Genggaman tangan besar Seokmin yang begitu erat, menambah ringannya kepala itu.

Ya, Seokmin seolah sebagai peringan jalan hidupnya.

Sama persis seperti yang paman Jongkook katakan dulu, Seokmin akan selalu melindungi Jisoo. Dan itu terbukti, hampir 100 persen.

Entah tahu dari mana, pria berhidung mancung ini selalu saja datang di saat yang sangat tepat.

Bak ikatan batin seorang ibu dan anak, Seokmin bisa mengetahui bagaimana perasaan Jisoo hanya dengan melihat mata kucing itu. Tidak peduli bagaimana pun Jisoo menutupinya, Seokmin bisa sangat tepat menerka perasaan gadis manisnya.

Tanpa menjawab, Jisoo menggandeng erat tangan Seokmin. Rona merah dan jantung yang berdebar memang sudah sangat amat sering ia rasakan. Namun kali ini, benar-benar berbeda dari yang biasanya.

Gaun pengantin yang indah, kapan aku bisa memakai gaun itu bersama Seokmin? Jisoo membatin.

Kedua orang yang bersanding di sana terlihat begitu bahagia. Taeha tersenyuman manis, menyambut kedatangan Seokmin dan Jisoo dari kejauhan. Menenggelamkan kedua matanya yang memang sudah begitu sipit, menambah kesan bahkan ia benar-benar bahagia sekarang.

Setelah Seokmin dan Jisoo memutuskan untuk memiliki hubungan lebih dari sekedar sahabat, keduanya sepakat untuk menjalani semua ini tanpa merencanakan apa pun. Membiarkan semua mengalir apa adanya.

Urusan masa depan mereka berdua, biarlah waktu yang akan menjawab.

Tidak disangka, setelah bertahun-tahun kehilangan kontak Taeha, tiba-tiba gadis mungil itu kembali muncul. Begitu mengejutkan.

Ia membawa seorang pria yang begitu tampan dan dikenalkannya sebagai calon suami. Kim Yuhwan.

Pria itu baru saja menyelesaikan masa Wajib Militernya. Ini begitu jelas terlihat dari potongan rambut plontosnya. Meski dengan rambut yang seperti itu, tidak bisa mengurangi ketampannya barang sepersen pun.

"Bukankah dia begitu cantik?"

Sebuah pujian terlontar dari mulut Seokmin.

Ya, memang benar. Dia sangat amat cantik hari ini.

"Kau menyesal sudah melepaskan wanita secantik itu?"

"Secantik apa pun dia, aku tidak akan pernah bahagia selain denganmu, Lee Jisoo."

"Cih! Kau selalu mengganti namaku, padahal kau tidak pernah mengatakan hal serius." gumam Jisoo.

Seokmin memang tidak menjawab, namun ia sangat paham.

Kalian tahu? Karena pengalaman kehilangan Jisoo beberapa tahun lalu, Seokmin benar-benar menjadi pria yang peka!

Dari sepanjang acara resepsi pernikahan, ada bagian yang begitu ditunggu-tunggu oleh para undangan. Yaitu saat di mana si pengantin wanita membelakangi mereka dan melemparkan bunga yang ada di genggaman tangannya.

Tidak terkecuali Jisoo.

Ia begitu bersemangat berada di tengah-tengah para undangan lainnya untuk mendapatkan bunga itu.

Bunga dilemparkan. Namun sepertinya bunga itu bukan untuknya.

"Berhentilah cemberut, pulang dari sini aku akan membelikan bunga apa pun yang kau minta."

Tentu saja Jisoo begitu kecewa karena bunga itu tidak jatuh di tangannya. Bahkan sangat jauh dari jangkauannya.

Seokmin tertawa gemas melihat reaksi Jisoo yang menekuk wajah dan memajukan bibirnya. Seperti bocah saja.

Apa anak ini perlu dibelikan balon berwarna merah muda?

"Bunga di pernikahan itu berbeda, Seok! Mereka bilang jika kau mendapatkan bunga yang dilemparkan oleh pengantin, berarti kau akan segera menyusulnya!"

Tidak usah ditanya, Seokmin mengerti 100 persen apa yang dimaksudkan oleh Jisoo.

"Menyusulnya?" goda Seokmin.

"Ya sudah, ayo kita pulang!"

--- JISOO ---

"Paman!" Sapa Seokmin.

"Seokmin? Jisoo? Sudah selesai acaranya?"

Jisoo mengangguk cepat. "Taeha sangat cantik sampai Seokmin begitu menyesal karena sudah melepaskannya."

Dengan cepat Jisoo mengambil alih Myungkook dari gendongan sang ayah.

Ya, sang paman pun sudah memiliki buah hati sekarang, setelah selama beberapa tahun menunda untuk memiliki momongan. Jongkook dan Hyewon memiliki anak pertama yang begitu cantik.

"Apa kalian membicarakan aku?"

Pasangan keponakan-paman ini selalu saja membuat Jisoo jengkel. Tindakan konyol keduanya benar-benar mirip! Bahkan mereka lebih mirip ayah-anak dibandingkan keponakan-paman.

Keduanya terus saja bicara berbisik dan sesekali melihat ke arah Jisoo, membuat gadis itu semakin geram.

"Jika kalian membicarakan orang lain, jangan sambil melihat ke arahnya! Apa kalian mau diterkam oleh seekor harimau?"

"Jisoo-ya, apa kau ingin memiliki anak seperti itu?" tanya paman.

Gadis itu memang tidak menjawabnya. Tapi senyuman yang begitu berseri sudah cukup diambil sebagai jawaban.

Lagi-lagi Seokmin berbisik pada pamannya itu. Dan tentu menambah kesal Jisoo.

"Sebenarnya apa yang kalian bicarakan? Huh!"

--- JISOO ---

Meski pun Jisoo sempat merasa bahwa semuanya akan berakhir dengan ending yang tidak menyenangkan, akhirnya semua ini berakhir sesuai impian.

Seokmin memang bukan pria sempurna. Kalian tahu? Sebagai manusia biasa, dia bahkan jauh di bawah dari kata sempurna.

Dia itu menyebalkan, menyebalkan dan menyebalkan!

Memang, kadar kepekaannya sudah meningkat 100 persen. Tapi Seokmin itu sangatlah menyebalkan!

Namun, entah kenapa semakin dia menunjukan semua sifat aslinya pada Jisoo, gadis manis itu merasa semakin jatuh ke dalam bius pesona seorang Lee Seokmin.

Ssstt! Jisoo berpesan, ini rahasia!

Dan sampai di detik ini, Jisoo semakin yakin. Perjalanan cintanya yang sangat amat minim ini akan segera berakhir sampai di sini.

"Lee Seokmin, bangun!"

"Hnnnggggggg." Seokmin menggeliat layaknya seekor ulat bulu.

"Astaga, Seok! Kamu ada rapat, kan, pagi ini?"

"Siap tuan putri! Sebentar ya... 5 menit lagi." Ujar Seokmin, dan kembali menarik selimut tebalnya.

"Ya! Lee Seok-"

Seokmin menarik tangan Jisoo kencang, hingga ia jatuh tersungkur ke atas kasur. Menimpa tubuh Seokmin.

Menutup mata rapat-rapat. Tidak bisa memberikan perlawanan sedikit pun terhadap perlakuan Seokmin yang menghujani puluhan ciuman di setiap inci wajahnya.

Kegiatan itu berhenti lalu memagut tubuh mungil wanita kesayangannya dengan erat.

"Astaga, istriku ini cerewet sekali. Apa hanya ciuman dari pria tampan bernama Lee Seokmin yang berhasil membuatmu diam, hng?"

Baiklah, mari kita tinggalkan pengantin baru ini!

--- JISOO [Revisi] ---
17.08.2018
© tirameashu

JISOO [Revisi] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang