"Jisoo!"
"Cepat keluar, Jisoo!"
"Jisoo-ya!"
"Jisoo-ssi!"
"Ayolah, cepat keluar!"
"Jisoo!"
"Aku tahu kamu di dalam, Jisoo!"
"Jis-"
Begitu tiba di depan rumah Jisoo, Seokmin benar-benar nampak seperti orang kesetanan. Suaranya yang begitu tinggi mungkin saja akan membuat kaca-kaca di rumah Jisoo pecah.
Teriakannya terhenti seketika, saat pintu rumah itu terbuka. Menampilkan seorang gadis yang begitu manis berbalut baju tidur imut, bergambar doraemon warna biru muda. Disertai rambut yang tergulung ke atas menampilkan leher jenjangnya.
"Seokmin?"
Pria yang sedari tadi teriak layaknya seorang pendemo, menubruk tubuh mungil itu dengan pelukan yang begitu erat. Wajah Jisoo tenggelam dalam dada bidang Seokmin yang sudah menaruh dagu di atas puncak kepalanya.
Jisoo masih membeku. Ia ingin menolak perlakuan ini, namun tubuhnya berkata lain. Tangan itu ikut naik dan mengelus punggung seseorang yang memeluknya.
Hangat. Tubuh Seokmin benar-benar hangat.
"Maaf," lirih Seokmin.
Hanya kata itu yang berhasil Seokmin loloskan dari bibirnya. Menangis, membuat setiap ucapannya benar-benar terhambat.
"Seokmin," perlahan Jisoo melepaskan pagutan pria bangir itu. Menangkup wajah tampan di hadapannya, membuat ia semakin khawatir dan menimbulkan perasaan bersalah. "Astaga, Seok. Apa kau tidak mendengarkan ucapanku kemarin? Bukankah aku memintamu agar menjaga dirimu sendiri?"
Seokmin menggeleng dengan wajah basah penuh air mata dan kembali mendekap gadis manis itu. "Jangan pergi, Jisoo. Aku mohon."
"Pulanglah, Seok. Ini sudah malam."
Menggeleng kuat, "tidak mau!"
"Bagaimana kalau aku ikut ke kamarmu?"
--- JISOO ---
Seokmin enggan mengalihkan pandangannya sedetik pun dari Jisoo. Mati-matian Jisoo membujuk Seokmin agar mau membersihkan dirinya. Memang berhasil, tapi dengan syarat; Jisoo harus berada tepat di depan pintu kamar mandi.
Setiap satu menit, Seokmin akan berteriak untuk memastikan keberadaan Jisoo di sana.
"Jisoo!" teriak Seokmin dari dalam kamar mandi.
Jisoo menghela napas. "Aku di sini, Seok. Cepatlah."
Paman Jongkook mendatangi keduanya. Mungkin mengerjai anak sialan itu sesekali bukanlah hal buruk.
"Jisoo!" Seokmin kembali berteriak.
"Jisoo sedang keluar," sahut si paman.
Jisoo hanya terkekeh geli mendengarnya. Menutup mulut, agar tak mengeluarkan suara sedikit pun.
Dengan cepat Seokmin keluar dari kamar mandi. Badannya dipenuhi sabun. Dan yang perlu diingat, hanya memakai dalaman!
"ASTAGA, SEOKMIN!" Jisoo memekik lalu memalingkan wajahnya. "APA YANG KAU LAKUKAN, EOH? CEPAT SELESAIKAN MANDIMU!"
Selagi Seokmin mengenakan pakaian, Jisoo membantu pelayan hotel yang bertugas membersihkan kamar Seokmin.
Tentu saja Seokmin kembali menubruk tubuh mungil Jisoo begitu selesai mengenakan pakaian. Dia benar-benar tidak ingin kembali kehilangan Jisoo!
KAMU SEDANG MEMBACA
JISOO [Revisi] (✓)
Fanfic[Seoksoo GS Fanfiction] Kata sahabat memang baik. Tapi jika diletakan pada tempat yang salah, kau mungkin saja akan membunuh seseorang. Bukan, bukan raganya. Tapi hatinya. Jadi, masalah ini berasal dari kata sahabat? Siapa yang harus disalahkan dala...