20

6.2K 333 13
                                    

Setelah sekian lama, akhirnya lisa bisa merasakan perasaan seperti disidang oleh oppanya. Ini mengingatkannya seperti dulu saat dia dianggap seperti anak kecil yang tidak bisa melakukan kesalahan sekecil apapun.

"ya! Kenapa kau tidak ada di ruangan ini saat kami tiba? Kau tidak merindukan kami?" seungri yang membuka percakapan lebih dulu membuat lisa yang duduk di kursi kebangsaan teddy menatap kearah seungri yang sedang menatapnya sangar.

"aish aku pikir kalian akan datang besok. Salahkan teddy oppa yan mengatakan padaku kalau kalian akan tiba besok dari jepang. Aish kenapa juga memarahiku" lisa merenggut di tempat duduknya.

"ck! Jangan melemparkan kesalahan. Kemana kau tadi?" lisa menatap jiyong yang tengah memangku kakinya santai di sofa.

"aish itu memang kenyataannya. Tanyakan saja pada teddy oppa, aku sudah beberapa jam di studio ini dan kenapa juga kalian tidak mencariku dengan baik" dalam hati lisa merasa kesal karena sikap jiyong padanya. Padahal pria itu jelas-jelas tau saat jiyong tiba disini, lisa tengah tertidur. Tepatnya lisa sudah akan bangun sebelum mendengar percakapn teddy dan jiyong.

"buktinya kau tidak menjawab panggilan orang-orang. Kau tau? Membermu yang lain tengah sibuk mencarimu untuk latihan dan kau tidak mengabari mereka" daesung berbicara dengan makanan yang berada ditangannya.

"mereka hanya tidak mencari ku dengan benar. Buktinya aku hanya di tempat yang sama dengan kalian semua" lisa menatap malas orang-orang dihadapannya termasuk para membernya yang sedari tadi tidak membuka mulut karena ada bigbang disitu.

"heh? Kau menyalahkan membermu yang tidak mencarimu? Aish kenapa kau jadi seegois ini lalisa?" lisa menatap terngagah pada perkataan jiyong barusan.

"ehek. Aku? Egois?" lisa menunjuk dirinya dengan tangannya memastikan perkataan jiyong tertuju padanya.

"jika kau tidak egois seharusnya kau langsung menjawab panggilan ku atau membermu atau siapa saja yang menghubungimu" lisa menatap jiyong yang berbicara padanya seolah mendakwa lisa yang paling bersalah disini.

"sudahlah oppa, mungkin lisa tidak sengaja" jisoo mencoba menengahi pembicaraan antara sepasang kekasih ini yang kemungkinan besar akan berujung pertengkaran. "lagi pula lisa kan sudah berada disini"

Lisa pov

"tidak usah membelanya jisoo. Dia harus tau betapa dia menyusahkan orang-orang" aku menatap tak percaya pada perkataan ji oppa. Aku? Menyusahkan orang-orang? Apa aku menyuruh mereka untuk selalu memperhatikan aku? Bahkan ini hanya masalah kecil dan aku sudah dimarahi seperti membuat masalah yang tidak bisa ditangani.

Aku bahkan tidak mampu untuk mengeluarkan kata-kata. Aku tau jika aku mengeluarkan satu kata mungkin aku dan dia akan berujung dengan pertengkaran. Padahal beberapa saat yang lalu dia baru saja mengatakan dia mencontaiku dan sekarang dia menyalahkanku. Hebat kau kwon jiyong.

"ya! Lalisa, kenapa kau hanya diam? " aku menghela napasku dan menatap mereka satu persatu sampai mataku berhenti pada mata yang menatapku dingin .

"arraseo. Mianhae eonnie, mianhae sunbae-nim. maaf sudah menyusahkan kalian" aku berdiri dan membungkukan badanku. Aku bahkan harus meminta maaf untuk hal sekecil ini.

Aku duduk dan memutar kursi teddy oppa hingga membelakangi mereka. aku lelah jika aku membalas ucapan mereka, akan panjang dan aku akan ditahan disini sampai larut malam. Dan aku tidak menyukainya. Lebih baik aku diam di rooftop menatap bintang dari pada terkurung ditempat laknat ini.

Aku menghela napas lagi dan menghembuskannya kasar. Ah aku lapar sekarang, aku belum makan sejak siang tadi. Ah ini sangat mengesalkan saat aku terperangkap dalam situasi seperti ini. "aish" aku menghentakan kakiku kesal . aku tau mereka belum beranjak dari tempat duduk mereka sejak tadi, hah aku akan malu jika aku mengatakan aku lapar.

Just OrdinaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang