Sukses Tapi Banyak Dosa
(Sumber: bc via wa)Dalam hidup ini sangat banyak orang yang punya impian menjadi orang sukses. Bagaimana dengan antum?
Tidak salah memang punya impian menjadi orang sukses. Tapi... pertanyaannya, bagaimana cara yang sudah dilakukan untuk meraih sukses tersebut?
Dari manakah jalan sukses itu bisa kita dapatkan?
Apakah karena kedekatan diri kita dengan Allah atau sebaliknya?Tidak perlu cemburu melihat orang lain sukses, kalau ternyata sholat saja biasa terlambat.
Kalau kita lebih takut kepada bos atau atasan di kantor daripada kepada Allah.
Kenapa kalau dipanggil bos cepat datang tapi kalau dipanggil adzan berkumandang eh lambat datang, malah ada yang mengabaikannya, astaghfirullahAda orang yang semakin sering bermaksiat, dia semakin kaya.
Semakin besar kedzhalimannya, semakin makmur di dunia.
Semakin besar kekafirannya, semakin tinggi jabatannya, dan seterusnya.
Mereka adalah orang-orang yang "SUKSES"."Sukses" semacam itu semu.
Dia seakan-akan sukses, padahal menabung penderitaan yang berlipat dan berkepanjangan.Jika semakin seseorang jauh dari Allah, semakin dia makmur di dunia. Maka itu disebut sebagai "ISTIDRAJ". Allah mengulur untuknya.
Allah beri limpahan nikmat yang terus berlipat, seiring dengan kedurhakaannya. Semakin bertumpuk dosanya, dan semakin besar adzabnya di sisi Allah.
Ketika dia semakin berkubang dengan kemaksiatannya, semakin lalailah dia, dan secara tiba-tiba Allah mengadzabnya.
Rasulullah saw bersabda: "Apabila engkau melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka hakikatnya itu adalah istidraj dari Allah.”
Kemudian Nabi Saw membaca firman Allah yang artinya, “Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka; sehingga bila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”_(QS. Al-An’am: 44),
(HR. Ahmad, no. 17349, disahihkan Al-Albani dalam As-Shahihah, no. 414).Sahabat dan saudara pencinta Qur'an...
Mari introspeksi diri, apakah selama ini kita lebih mementingkan dunia dibandingkan akhirat?
Takutlah akan amarah dan azab Allah, daripada marahnya bos di kantor.
Bacalah Al-Qur'an setiap hari bukan hanya baca koran.Semoga kita dijauhkan dari istidraj.
Semoga kita bisa sukses dan semakin dekat dengan Allah. AamiinSalam FULL semangat...!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Kecil
Non-FictionTiada manusia yang sempurna di dunia ini. Kita tak pernah luput dari kesalahan. Mari merenung sejenak. Apa saja yang sudah kita perbuat selama ini? Dunia ini hanya sementara. Jangan terlalu larut dengan gemerlapnya dunia. Aku membuat tu...