War melawan hawa nafsu: Mata [Avengers Fanfiction]
Suatu siang yang terik, Iron man a.k.a Tony Stark dan kawan-kawan beristirahat di Masjid Avengers usai melaksanakan shalat zuhur berjamaah.
Namun, ada yang tampak aneh. Spiderman a.k.a Peter Parker yang biasanya selalu tidur siang, kini malah duduk menyender di tiang masjid. Karena merasa heran, Tony pun menghampiri.
"Ada apa?" tanya Tony.
Peter menoleh. "Nothing, Sir."
Hulk a.k.a Dr. Banner yang sedang berbaring di samping Peter menyahut, "Dia lagi anemia."
Peter melotot. "Siapa yang bilang aku kekurangan darah?"
Dr. Banner bangkit dari posisinya. "Tadi kamu bilang gak bisa tidur, kan? Ya anemia lah!"
Raut wajah Tony berubah seketika. "Itu insomnia."
Peter mengelus-elus dada. "Untung aku puasa. Sabar. Sabar. Lawakanmu garing, Dr."
Dr. Banner memberikan sengiran terbaiknya lalu kembali berbaring.
"Tumben sekali seorang Peter Parker gak bisa tidur. Ada apa?" tanya Tony.
Peter mendengus pelan. "Aku sedang berpikir, Sir."
Tony mengerutkan kening. "Apa yang kamu pikirkan?"
Peter menunjuk sisi kanan matanya. "Tentang ini."
"Mata?"
Peter mengangguk. "Selama aku belajar di ponpes Avengers ini, aku diajarkan untuk berlaku jujur dan adil. Aku diajarkan menjadi seorang pembela kebenaran. Namun, aku takut, Sir."
Tony menaikkan alis. "Takut kenapa?"
"Tak ada manusia yang sempurna. Aku takut menjadi orang yang tak bersyukur, Sir. Aku diberi nikmat mata untuk melihat. Aku takut menyalahgunakan nikmat ini. Aku takut menggunakan mata ini untuk melihat hal yang buruk."
Tony menepuk pundak Peter. "Dengar, Peter. Apa dan bagaimana kamu menggunakan nikmat mata serta penglihatan yang ada padamu itu adalah hak kamu. Namun, yang harus kamu ingat, apakah hak yang kamu miliki itu sudah diarahkan pada hal yang benar?"
"Jangan bersedih, Peter. Syukuri dan jaga nikmat itu dengan baik. Nah, sekarang lebih baik kamu lanjutkan hafalan Qur'an-mu kemarin."
Peter mengangguk. "Yes, Sir.
************Tamat************
[Sudahkah kita menjaga mata ini dengan baik? Karena tak selamanya hal yang kelihatannya baik itu benar-benar baik untuk dilihat]
[Niau, P190518]#Day3
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Kecil
Non-FictionTiada manusia yang sempurna di dunia ini. Kita tak pernah luput dari kesalahan. Mari merenung sejenak. Apa saja yang sudah kita perbuat selama ini? Dunia ini hanya sementara. Jangan terlalu larut dengan gemerlapnya dunia. Aku membuat tu...