Amarah [Naruto Fanfiction]

224 14 0
                                    

Suatu sore menjelang berbuka puasa, Sasuke menghadang Naruto yang hendak pulang ke rumah.

"Naruto! Berhenti lo!" hardik Sasuke.

Naruto heran melihat sahabatnya itu.
"Assalamu'alaikum, Sasuke."

Sasuke menjawab salam dengan teriakan. "Wa'alaikumussalam!"

"Ada apa? Kok lo kayak kesurupan gini?" tanya Naruto karena melihat amarah pada ekspresi Sasuke.

"Lo yang ngomongin gue di perosotan, kan? Ayo, ngaku!" Sasuke pun maju dan mencengkram kerah baju Sasuke.

"Astagfirullah! Tenang dulu, Bro. Biar gue jelasin," ucap Naruto. Sepertinya Sasuke salah sangka atas apa yang terjadi.

"Jelasin apa? Gue nggak butuh penjelasan. Jadi ini yang selama ini lo lakuin di belakang gue? Sahabat macam apa lo!" Sasuke semakin tersulut amarahnya.

"Lo puasa, kan? Sabar, Bro. Tenang dulu. Istighfar," ucap Naruto.

Sasuke perlahan melepaskan cengkramannya. Ia pun mulai beristighfar di dalam hati.

"Lo salah paham, Sasuke. Gue sama Ustad Kakashi memang ngomingin lo di perosotan tadi. Kami ngabuburit di taman sambil membahas acara pesantren Ramadhan tahun ini. Nah, gue rekomendasiin lo sebagai panitia. Sekaligus yang ngaji pas pembukaan nanti. Itu aja, kok," ucap Naruto sambil menepuk punggung Sasuke.

Sasuke tersentak. "Jadi, lo nggak ngejelek-jelekin gue?"

Naruto menggeleng tegas. "Buat apa gue jelek-jelekin sahabat gue sendiri?"

Sasuke pun merangkul Naruto seraya meminta maaf. "Maafin gue, Naruto. Gue salah paham ternyata."

************Tamat***********

[Ingat! Kendalikan dirimu sebelum amarah mengendalikanmu. Karena jika kamu sudah dikendalikan amarah, sahabat pun akan terlihat seperti musuh]

~~~~~~~~[Niau, P180518]~~~~

#Day2
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara

Coretan KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang