Unplanned Wedding Chap 13

72K 2.2K 95
                                    

Maaf ya baru update sekarang, minggu ini aku sibuk, soalnya minggu ini aku udah mulai UAS, ini juga aku sempatin buat update nih cerita hehe,

Maaf kalau tambah gaje atau banyak typo :)

Makasih ya buat yang udah baca, vote dan comment cerita ini. Oh ya jangan lupa votes dan comments buat chapter ini yah. Thanks :) Happy Reading guys ...

****

“Apa yang harus kita lakukan?!!” teriak Rena dengan frustasi.

Revin masih terdiam, pandangannya masih lurus menatap jalanan sepi yang ada di depannya.

“Apa yang harus kita lakukan?!!!” ulang Rena lagi sambil mengacak rambutnya, ia sangat bingung sekarang, dan ia bisa melihat Revin yang terdiam dan tenang seperti tidak terjadi apa-apa benar-benar membuatnya naik darah.

“Diamlah! Atau ku turunkan kau disini.” Balas Revin dengan nada datarnya yang membuat Rena ingin mencekik lehernya kuat-kuat.

“Diam? Diam kau bilang?! Bagaimana bisa aku diam kalau minggu depan aku harus menikah secara konyol seperti ini?!”

“Apa ada masalah?” tanya Revin dengan polosnya.

“Masalah? Tentu saja! Aku tidak mau dan tidak akan pernah menikah denganmu!”

Revin terdiam sebentar, “Aku juga tidak menginginkan ini! Ini diluar rencana kita dan aku tidak tahu bagaimana cara untuk mencegah hal ini.”

“Rencana kita? Apa maksudmu, Rencana-mu?! Aku tidak pernah merencanakan sandiwara konyol ini sebelumnya!”

“Terserah, oke ini rencanaku, dan kau juga ikut dalam rencana ini karena kau sudah menandatangani surat perjanjian itu.”

“Aku menandatangani surat perjanjian sialan itu karena terpaksa, bodoh! Jadi, kita harus bagaimana?” tanya Rena yang terlihat telah putus asa dengan semua masalah ini.

Revin memijit pelipisnya yang terasa mulai berdenyut-denyut, ini bukan yang diinginkan Rena maupun Revin, ini hanya sebuah kepalsuan kecil yang akhirnya malah membuat mereka terjebak dalam sandiwara ini. Membuat mereka harus menerima imbas dari ini semua.

“Cukup! aku tidak tahu! Jangan bertanya seperti itu lagi! kau membuat kepalaku terasa mau pecah!” bentak Revin yang kini mulai kehilangan ketenangannya.

Rena mulai terdiam karena bentakan dari Revin, nampaknya Revin benar-benar frustasi dengan masalah ini hanya saja dia menyembunyikannya dibalik sikap diamnya.

“Aku tidak mau menikah denganmu.” Ujar Rena dengan lirih, membuat Revin menoleh padanya sebentar.

“Aku juga tidak mau menikah denganmu, aku tidak pernah ingin mengikat diriku dengan seorang perempuan yang nantinya membuatku merasa tidak bebas karena selalu diatur.”

“Kalau kau tidak mau mengikat dirimu dengan sebuah ikatan pernikahan, lantas kenapa kau tega memberi harapan palsu pada Mamamu sendiri, sampai kapan kau tidak ingin menikah?” tanya Rena sambil mengernyitkan dahinya.

“Sampai aku merasa siap. Menjalin hubungan dengan sebuah ikatan hanya akan membuat hati sakit! Sebuah ikatan hanya akan melukai!” kata Revin dengan dingin walau Rena dapat mendengar nada emosi yang tersirat dari suara Revin.

“Kalau begitu, kita tidak harus menikah bukan?” tanya Rena dengan hati-hati.

Revin mengangkat sebelah alisnya dan menepikan mobilnya di tepi jalan.

“Kita tetap harus menikah!” ucapnya dengan tegas dan keras.

“Menikahlah denganku.”

Rena membulatkan matanya mendengar perkataan dari Revin, mana mungkin mereka akan menikah kalau mereka sama-sama tidak saling cinta? Bagaimana dengan pernikahan mereka nanti?

Unplanned WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang