part 10

2.8K 215 8
                                    

Zidny menatap sedih (namakamu) yang berbaring di blankar rumah sakit, dan ini untuk kesekian kalinya ia melihatnya. Zidny menitikan air matanya tatkala mengingat perkataan dokter jika (namakamu) hidupnya tak lama lagi, Zidny memegang tangan (namakamu) yang terbalut infus

"(Namakamu)... Bangun, jangan tinggalin gue " ucapnya lirih

Cup... Ia mengecup kening (namakamu) yang di balut perban, Zidny menoleh ke arah pintu tatkala ada orang yang memasuki ruang rawat (namakamu)

"Mama" ucapnya. Yah... Mamanya lah yang memasuki ruang rawat (namakamu). di susul papa dan nasim, kekasihnya

"Kamu pulang ya zid, besok kamu sekolah" ucap mama, Zidny menggeleng

"Zidny mau di sini aja ma" kata Zidny, mama menghela nafas

"Zidny... Pulang mama bilang" ucap mama tegas

" i...iiya ma" ucap Zidny pasrah lalu pergi di ikuti nasim

"Kita harus beritahu jonathan sayang, dia perlu tau keadaan anaknya" ucap papa restu

"Nggak mas, biar dia tahu sendiri, aku udah capek nasehatin dia" kata mama jesika, restu hanya menghela nafas pasrah

"Yaudah terserah kamu" katanya kemudian

***

"Makasih sayang udah nganterin aku" ucap Zidny dengan senyum manisnya

"Sama-sama" nasim menatap Zidny dengan cinta

"Mampir dulu yuk" tawar Zidny

"Nggak deh, lain kali aja. Takut kena fitnah soalnya kan di rumah kamu nggak ada orang" tolak nasim dengan halus, Zidny mengangguk saja

"Yaudah deh kamu hati-hati ya" kata Zidny, nasim mengangguk

"Aku pulang dulu ya" setelah itu mobil nasim melesat.
Zidny pun berjalan memasuki rumahnya

"Ternyata keponakan om sudah besar ya " suara berat itu begitu mengagetkan Zidny

"O...om jj...jo" Zidny gugup, ia menatap jonathan dengan tidak percaya, jonathan tersenyum

"Iya ini om. Ternyata kamu nggak lupa ya setelah enam tahun nggak berjumpa.
Oiya mama kamu kemana? " tanya jonathan

"Eum... An...anu om, itu... Anu..." Zidny gugup

"Apa? Mama kamu baik-baik aja kan?" kata jonathan penasaran

"Di rumah sakit om" ucapnya kemudian, ia mengerutuki jawabannya

"Memangnya siapa yang sakit?"

"Mending om ke rumah sakit kasih bunda, kamar anggrek nomor 101, om akan tau jawabannya nanti" jonathan mengernyitkan dahinya bingung

"Ya sudah om duluan ya"

"Iya om"

***

Jonathan berjalan dengan tenang ke ruangan yang di tujunya. Ia tersenyum tatkala menemukan ruangan itu, tetapi senyumnya luntur tatkala melihat ruangan itu yang ternyata ruang icu

"Sebenarnya siapa sih yang sakit? What do you mean? " gumamnya bertanya-tanya. Kemudian ia membuka knop pintu dan memasukinya,
Dan begitu kagetnya ia tatkala melihat jesika, kakaknya menangis

"Are you oke kak? And what happen? Siapa dia?" tanya jonathan sembari melihat (namakamu) yang masih tak sadarkan diri, alat-alat medis tertempel di tubuh mungilnya

"Dia anakmu jo, bayi yang kamu telantarkan 16 tahun yang lalu" pernyataan jetika berhasil membuat jonathan membolakan matanya. hati nya nyeri, ia sakit melihat anaknya, darah dagingnya berbaring lemah seperti ini.
Dengan perahan mendekati (namakau)

"(Namakamu) anak ku" ucapnya lirih, lalu ia menatap jesika

"Anakku kenapa kak? "Tanya jonathan, yang kini menitikan air matanya

"HIV Aids. Istri mu menurunkannya ke anakmu" balas jesika, jonathan tersentak kaget, tak percaya akan semuanya.
Kemudian ia menggenggam tangan (namakamu) dengan erat

"Sayang... Bangun, maafin daddy nak, jangan tinggalin daddy" ucapnya lalu mengecup punggung tangan (namakamu), kemudian mencium pipi chubby (namakamu)

"(Namakamu) maafin daddy, daddy telah gagal menjadi daddy yang baik, maafin daddy sayang" jonathan semakin terisak keras,  jesika menatap iba adiknya

"Sudahlah jo, nggak ada gunanya kamu menyesal. Lebih baik kamu doa in yang terbaik buat anak mu" ucap jesika

"Aku nggak mau kehilangan orang yang aku sayangi untuk yang ke dua kali kak" balas jonathan,  jesika mengelus lembut punggung jonathan

"Sabar adikku" ucapnya

***

"Pagi sayang" sapa jonathan lalu mengecup dahi (namakamu) dengan sayang

"Kamu nggak capek apa tidur terus? Daddy pingin kamu sadar sayang, daddy pingin lihat kamu tersenyum" sejenak pria berusia 30-an itu menengadah, mencoba untuk tidak mengeluarkan air matanya

"Ternyata anak daddy yang dulu daddy benci ketika masih suci sudah tumbuh menjadi anak yang pintar, jago basket. Daddy mohon sayang, kamu bangun. Wake up!! Kita ulang semua ini dari awal ya" jonathan mengelus pelan pipi (namakamu), matanya mengerjap ketika di daoatinya tangan berinfus itu bergerak

"(Namakamu) "ucapnya, mata (namakmu) pun sedikit demi sedikit terbuka

"(Namakamu) kamu sudah sadar? Daddy panggilin dokter dulu ya nak" ucap jonathan kemudian beranjak pergi tetapi tangan lemah itu menahannya

"Aa... Air" ucap (namakamu) dengan suara serak

"Iya sayang" jonathan pun membantu anaknya minum

"Te... Terima ka.. Kas.. Ih oom"

Deggh jonathan menatap dalam (namakamu) lalu menggenggam tangan (namakamu). (Namakamu) mengernyit bingung, jonathan tersenyum



Bersambung....

Nggak jadi end karena  masih ada satu part lagi 😌

I Miss U❌idr (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang