Lalu entah kenapa aku tidak merasa sakit.
Tapi lucunya ketika kamu mencoba dekat denganku aku sama sekali tidak peka.
Dan lucunya lagi ketika kamu pergi aku juga tidak apa-apa.
Tapi dari situ kau tahu aku telah menetap bahwa aku stuck.
Lucu aku stuck di kamu tapi aku belum baper sama kamu.
Dan aku menulis ini aku menyimpulkan.
Allah berbaik hati untuk mendekatkanmu denganku lagi.
Dengan aku yang sudah peka.
Dengan hatiku yang sudah siap.
Namun nyatanya pekaku lambat banget ya?
Dan akhirnya kamu datang lagi.
Setelah kamu pergi 1 bulan atau 1 bulan setengah?
Aku lupa.
Karena aku tidak mau mengingat akan hal kepergian.
Hatiku terlalu rapuh dalam hal mengingat kepergian.
Oh diriku lupa satu hal.
Kau bertemu denganku disuatu tempat ya?
Ya disana.
Dan katamu kamu jatuh cinta dengan tatapanku?
Ah yaaa, aku ingat kau langsung menyapaku.
Kedua kalinya lagi kita bertemu.
Sebentar sebelum aku menulis ini
Aku ingin tertawa
Lucu kita sama-sama tidak berani menyapa
Karena kita sama-sama mempunyai rasa yang tidak enak dengan temanmu.
Lucu.
Iyain aja gitu ya.
Dan setelah itu aku ingat ketika kamu kembali lagi.
Aku menemanimu dalam hal ujian
Benar?
Dan kamu menemaniku juga dalam hal ujian.
Dari situlah kita sama-sama dekat kembali
Dan dari situlah hatiku yakin dan sudah siap untuk jatuh cinta kembali
Denganmu.
Namun ternyata aku lupa.
Kepekaanku belum peka sekali.
Tapi nyatanya aku tetap peka.
Walaupun lambat.
Your Friend
KAMU SEDANG MEMBACA
TERUNTUK KAMU
PoetryHai kamu. Apa kabar? Semoga kamu selalu baik-baik saja. Ini bukan cerita bahkan bukan puisi. Melainkan sebuah goresan tulisan. UNTUKMU YANG BERADA JAUH DI SANA. YOUR FRIEND.