Setelahnya aku berusaha untuk menghubungimu dengan apapun
Agar kamu bisa tenang dan masalah itu selesai malam itu
Karena nyatanya pikiranku kosong saat itu
Aku berusaha merangkai apa yang terjadi tetapi itu semua kosong
Aku ingat aku memberondongimu pesan suara beberapa kali
Dan kemudian aku berusaha untuk menelfonmu kemudian terangkat
Bahkan aku mengabaikan apa yang ada di hatiku
Nyatanya hatiku bergemuruh dan gelisah
Aku mencoba untuk menjadi orang yang tenang pada saat itu
Dan aku mencoba untuk tidak peduli dengan masalah terjadi pada diriku saat itu
Seketika aku berusaha untuk cerewet entah dengan kata-kata apa aku ungkapkan kala itu
Kemudian kamu menjadi berbicara dan tiba-tiba apa yang selalu aku pikirkan saat itu terkuak
Kamu menceritakan atas apa yang terjadi pada dirimu
Kamu mengkhianatiku selama sebulan atau entah
Yang sebenarnya aku sudah berfirasat
Karena entah kenapa kamu berubah kala itu
Aku diam dan pikiranku kosong
Aku tidak tau harus berkata apa
Hatiku remuk dan badanku lemas kala itu
Bahkan untuk menangis aku tidak bisa
Nyatanya yang keluar hanyalah kata ya sudah tidak apa-apa
Kemudian kamu selalu berkata maaf dan maaf
Bahkan kamu selalu berkata kamu sayang kepadaku
Kamu juga takut kehilanganku
Aku tidak bisa berbicara kala itu
Bom di hatiku meledak
Aku ingin marah tapi aku tidak kuat untuk mengungkapkan
Selama ini aku berjuang sendiri untuk bangkit dari segala hal apapun tanpamu
Ternyata kamu dibelakang begitu
Entah kenapa itu adalah hal yang menyesakkan dari beberapa kali aku bersama dengan laki-laki
Tapi kesempatan kedua itu muncul kepadamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERUNTUK KAMU
PoesíaHai kamu. Apa kabar? Semoga kamu selalu baik-baik saja. Ini bukan cerita bahkan bukan puisi. Melainkan sebuah goresan tulisan. UNTUKMU YANG BERADA JAUH DI SANA. YOUR FRIEND.