16. Rencana yang Kacau

460 67 32
                                    


" Kalau di Jepang ada tembok cina , dihati saya Cuma ada kamu " Sulli menatap Minho dengan mata menyipit, ia merasa Minho semakin lama-lama semakin aneh ucapannya. Sejak kapan Tembok cina pindah ke Jepang? Bukankah terlalu berat untuk membawanya pindah?

" Sejak kapan tembok cina pindah ke Jepang Mas? " Tanya Sulli. Minho terkekeh pelan sambil merangkul Sulli kedalam pelukannya.

" Saya kira kamu tidak akan menyadarinya "

" Tentu saja, semakin lama ucapan Mas semakin aneh? " Minho mengerutkan keningnya sambil menatap calon istrinya.

" Aneh? " Cicitnya. Sulli mengangguk pelan.

" Mas jadi pandai menggombal, padahal tanpa gombalan pun aku tetap suka sama Mas " Sahutnya dengan wajah memerah. Minho tersenyum sambil mengecup kening Sulli, ditangannya.. ia merasakan setitik air mengenai kulitnya. Dilihatnya langit yang tengah mendung, ia mengajak Sulli berdiri dari tempatnya.

" Sepertinya akan turun hujan, ayo masuk " Ucapnya sambil membawa tangan Sulli kedalam genggamannya. Sulli mengikutinya berlari karena setitik air hujan itu mulai menjadi rintik-rintik yang lama-kelamaan semakin besar. Didapur mereka sudah tak menemukan anggota keluarganya , pada akhirnya mereka menaiki tangga dan masuk kekamar. Saat Sulli hendak masuk kedalam kamarnya Minho menarik tangannya untuk masuk kedalam kamarnya. Tubuhnya terperangkap diantara pintu dan juga tubuh tegapnya. Sulli menatap Minho dengan gugup, pria itu tampak sama sekali tak ingin menghentikan aksinya. Sulli mencoba mendorong tubuhnya, namun tubuh itu malah semakin menekannya kedinding dan dadanya yang keras membuatnya sama sekali tak bisa bergerak, refleks tangannya melingkar dipinggang kokohnya dengan begitu elitnya.

Tatapan tajam dan kebisuan yang terjadi membuat Sulli menahan nafasnya, wanita cantik itu sama sekali tak bisa berkutik apalagi ditatapan dengan begitu intensnya. Matanya menutup saat Minho mendekatkan wajahnya, nafas hangatnya beradu dengan kulit wajahnya membuat sesuatu berdesir didalam dirinya. Minho menyatukan kening mereka, menciumnya sebentar membuat Sulli tersentak dengan aksinya.

" Mas... "

" Husssttt! Saya senang saat tak ada yang mengganggu waktu berdua kita " Ucapnya pelan. Sulli membuka matanya, bisa dilihat jarak wajahnya yang hanya lima senti itu. Mata tajamnya benar-benar membiusnya. Hatinya menghangat saat Minho mengatakan waktu berdua, jujur ia pun menikmatinya, bukannya ia tak bahagia saat ada Hanna disamping mereka berdua namun waktu seperti ini jarang sekali mereka dapatkan, pendekatan singkat mereka, mungkin bicara dengan empat mata seperti ini lah yang mereka butuhkan, walau kadang-kadang ia sering sekali menahan perasaannya saat Minho menggodanya dengan gombalan yang sering diutarakannya.

" Kamu percaya kalau sekarang saya bilang sudah sayang sekali sama kamu? " Tanyanya. Sulli mengangguk dengan cepat, semua perhatiannya sudah cukup membuktikan perasaan yang dimilikinya, ia tak membutuhkan apapun, Minho adalah segalanya , ia tak akan meminta lebih.

" Kamu sayang sama Saya? Mau menikah dengan saya? Yakin mau menerima Hanna dengan setulus hati kamu? " Sulli mengangguk lagi, kelebihan dan kekurangan Minho sudah ia terima dengan setulus hatinya. Tangannya melepaskan pelukannya, ia mengelus pipinya dengan lembut membuat Minho menggeram pelan, kakinya berjinjit untuk mengecup lembut bibirnya, hanya sebentar tapi tak membuat Minho puas. Minho menarik tengkuknya, menciumnya dengan dalam, Sulli yang tak siap hanya mampu melingkarkan tangannya dipundaknya. Minho semakin menekan tubuhnya membuat Sulli merasakan sesuatu yang keras menyentuh perutnya. Sebelum ia semakin kehilangan akal Minho melepaskan ciumannya, ia mengusap ujung bibir Sulli dengan lembut.

" Kenapa bicara seperti itu? Aku sayang sama Mas dan menerima Hanna sebagai anakku, tapi kalau cinta aku masih belum bisa memastikannya. Tapi tidak tahu besok " Senyum manis yang melengkuk dibibirnya membuat Minho tersenyum juga, ia mengecup keningnya dengan lembut lalu membawanya duduk diatas ranjangnya. Pria itu sepertinya akan kembali menyibukkan diri dengan pekerjaanya/

Love by Accident✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang