Jisoo benar-benar membuat ulah.
Kenapa?
Dia masih tetap mengganggu para seme dengan tingkahnya itu. Menelepon Seungcheol, meminta ciuman Hansol, kembali ngidam dengan masakan Mingyu, selalu meminta Soonyoung untuk menari, dan merepotkan Junhui dikala Minghao akhirnya pulang dari Cina.
Tingkah Jisoo tentu saja membuat uke squad khawatir. Bukannya malah merepotkan Seokmin, tapi Jisoo malah lebih merepotkan suami-suami mereka. Dan tentu saja, Seungkwan-lah yang paling marah dalam masalah ini.
"Aku saja jarang meminta Hansol untuk menciumku, kenapa dia yang bukan istrinya selalu meminta itu?" ungkapnya sebal.
Hari ini, uke squad sedang berkumpul di rumah Jihoon untuk membahas kelakuan Jisoo yang benar-benar membuat mereka naik pitam. Mereka sengaja tidak mengajak Jisoo, karena memang tujuan awal mereka untuk membicarakan Jisoo.
"Kalian bisa bayangkan? Bahkan Jisoo menelepon Seungcheol saat kami akan segera tidur!" Jeonghan berapi-api.
Minghao ikut menimpali. "Mungkin aku biasa saja, tapi dia terus menerus membuat gege kerepotan mencari buku cerita berbahasa Mandarin."
"Aku bahkan senang saat melihat Soonyoung ikut tersiksa. Itu juga menjadi hiburan untukku." Jihoon bisa mengingat jelas kejadian dimana Soonyoung menari dengan bodohnya bersama Seokmin maupun Chan.
Jeonghan mendengus. Tentu saja, Jeonghan dan Seungkwan yang merasakan cemburu yang sangat besar. Meskipun Jisoo sahabat mereka, yang bahkan Jisoo mengatakan bahwa ini kemauan bayi-bayinya, namun mereka merasa bahwa ngidam Jisoo benar-benar tidak wajar.
"Sudahlah, kalian jangan terlalu membesarkannya. Jisoo hyung benar-benar menginginkannya, bukan?" kata Wonwoo. Menurutnya, wajar saja Jisoo menginginkannya. Dan Wonwoo tidak keberatan sama sekali.
Namun, Seungkwan dan Jeonghan benar-benar tidak terima dengan ucapan Wonwoo.
"Bagaimana perasaanmu jika Mingyu mencium Jisoo hyung? Kau akan biasa saja?" Seungkwan meledak. Tangannya kini mengambil sebuah bolu yang Wonwoo masak sambil mengunyahnya dengan amarah.
Wonwoo mengangkat bahu. "Entah, kalau hanya sebatas mencium perut, aku akan baik-baik saja."
Seungkwan menghentakkan kakinya kesal. Mungkin hanya Jeonghan yang mendukungnya saat ini. Para uke sontak terdiam ketika Jihoon mulai membuka suara, mendengarnya perlahan sambil mengangguk paham.
"Kalau kalian ingin protes, balas saja pada Seokmin. Tidak mungkin, kan, kita melakukannya pada Jisoo hyung. Sampaikan saja keluh kesah kalian pada Seokmin."
Wonwoo mengangguk setuju. "Benar, jika kalian membicarakannya pada Jisoo hyung, aku khawatir dia akan stres dan itu tidak baik untuk kandungannya."
Seungkwan berdiri paling awal dengan mulutnya yang penuh. Dia yang paling bersemangat untuk saat ini. Dia mulai mengajak uke squad untuk segera pergi menghampiri Seokmin.
"Ayo, kita tarik hidungnya hingga lepas!"
-Hola Bebé-
"Ahh, terus, Seok!"
Jisoo memejamkan matanya. Dia benar-benar menikmatinya. Dia bahkan sampai menggigit bibir bawahnya saking sukanya. Mulutnya tidak berhenti memanggil nama Seokmin.
Seokmin yang mendengarnya tentu saja tersenyum lebar. "Kau menyukainya, Sayang?"
"S-sangat! Ouh, lanjutkan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hola Bebé | Seoksoo [✔]
Fanfiction[ 1st Book Hola Series ] Hanya berisikan prahara rumah tangga Hong Jisoo dan suami bodohnya, Lee Seokmin, dari hamil hingga mengurus buah hati mereka. Private on Chapter 18 Warn : M-Preg, 15+ #414 in Fanfiction - 180318 2018, ©turquoises_