Jisoo baru saja menidurkan Jazlyn dan Jacob di ranjang bayi kamar mereka.
Menimang-nimang serta menyanyikan lagu nina bobo untuk dua malaikat itu agar segera tertidur. Ditatapnya hangat kedua bayi itu dengan lembut. Jisoo bahkan sangat bahagia walaupun hanya bisa melihat perut Jazlyn dan Jacob yang naik turun.
Menandakan bahwa kedua malaikat ini bernapas. Jisoo masih mengingat jelas saat dimana ia mulai putus asa. Mengidap twin to twin transfusion syndrome, membuat mental Jisoo langsung down seketika.
Apalagi, saat dimana dia harus memikirkan nyawa siapa yang harus dikorbankan. Nyawanya atau nyawa Jazlyn. Dan akhirnya, Tuhan pun berbaik hati untuk menyelamatkan mereka berdua. Walaupun sebelumnya Jazlyn sudah dinyatakan meninggal oleh pihak dokter. Namun, makhluk cantik itu akhirnya menarik napasnya lagi setelah melakukan kontak kulit dengan Jisoo.
Usia si kembar yang sudah menginjak tiga bulan mendekati empat bulan itu membuat Jisoo tak henti tersenyum lebar. Dia tidak sabar saat akan melihat putra putrinya akan memakai seragam sekolah. Saat dia akan mengikat tali sepatu kedua anaknya dan memberikan mereka ciuman hangat.
Itulah yang sangat Jisoo idamkan semasa hidupnya menjadi seorang ibu.
Namun, kedatangan Seokmin ke kamar si kembar membuat Jisoo tersadar dari lamunannya.
Ayah dua anak itu langsung memeluk tubuh kecil itu dengan erat. Menciumi ceruk leher Jisoo dan menghirupnya kuat-kuat. Apalagi, tangan kekarnya kini sudah menjamah seluruh tubuh Jisoo yang membuat si laki-laki manis itu menggerang.
"S-Seokmin!"
Ciuman Seokmin masih terasa di lehernya. Ditambah pijatan halus dari tangan kekar itu pada payudara Jisoo membuat tubuh Jisoo benar-benar menegang.
"Kau harus menepati janjimu, sweet."
Jisoo kembali mengerang ketika Seokmin membalikkan tubuhnya dan melumat kasar bibir kucing itu. Jisoo lantas mendorong tubuh Seokmin ke atas ranjang dan terduduk di pangkuan suaminya. Kembali mencium bibir tipis itu dan mengalungkan tangannya di leher si laki-laki bangir.
Bunyi ciuman mereka mulai terdengar. Suasana semakin memanas ketika Jisoo kini membuka kancing kemeja Seokmin dan membuka kemeja suaminya itu. Tangan Seokmin pun tidak tinggal diam. Dia menelusuri setiap inci tubuh mulus Jisoo hingga akhirnya istrinya itu tidak sengaja menggigit bibir Seokmin karena dia mengerang.
Mereka melepas tautan bibir dengan napas terengah-engah. Air liur sudah menetes dari bibir masing-masing. Seokmin meneguk ludahnya sendiri ketika Jisoo kini membisikkan satu kalimat yang langsung membuatnya terangsang hebat.
"Sentuh aku, Seok!" bisiknya. "Sentuh aku malam ini."
Senyum tipis kini terangkat di sudut bibir. Membuat gairah Seokmin naik seketika. Dia langsung mencium bibir kucing itu dengan lembut sambil menahan tengkuk Jisoo.
"Ayo, kita pindah ke kamar, Soo! Kita lakukan di kamar kita saja."
"Kenapa tidak disini saja, hm? Sambil menjaga si kembar, tentu saja."
Seokmin menggeleng. "Si kembar akan terbangun jika mereka mendengar desahanmu, Sayang."
Jisoo mencubit perut Seokmin dengan gemas. Bibirnya mengerucut lucu dan dia menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh kekar itu. Dan jangan lupakan dengan posisi Jisoo yang berada di atas pangkuan Seokmin.
"Aku pikir, melakukan seks dalam jarak sedekat ini tidak baik untuk di dengar bayi. Jadi, kita akan melakukannya di kamar kita."
Jisoo mengangguk. "Gendong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hola Bebé | Seoksoo [✔]
Fanfiction[ 1st Book Hola Series ] Hanya berisikan prahara rumah tangga Hong Jisoo dan suami bodohnya, Lee Seokmin, dari hamil hingga mengurus buah hati mereka. Private on Chapter 18 Warn : M-Preg, 15+ #414 in Fanfiction - 180318 2018, ©turquoises_