"Pagi, Seungcheol-ie!"
Seokmin mendengus ketika ia duduk di meja makan dengan Jisoo yang baru saja selesai memakan sup ayamnya. Meneguk teh hangat dengan gerutuan di dalam hati. Di sampingnya sudah ada Chan yang dengan lancangnya mengetuk pintu pada pagi buta untuk sekedar menginap di rumah kakaknya.
Lee Chan, adik dari Lee Seokmin, yang juga menjadi salah satu atasan di perusahaan yang Seokmin pimpin yang juga adalah penerus dari Lee Corporation. Dia mengetuk pintu rumah kakaknya itu pada pagi buta hanya untuk menumpang menginap selama beberapa hari. Entah, apa alasannya.
Seokmin kini harus menelan pil pahit ketika mendengar Jisoo memulai aksinya lagi. Ya, 'mengganggu' seme squad. Membuat Hansol menciumi perutnya, membuat Mingyu harus kerepotan membuat sup ayam tengah malam, dan sekarang menelepon Seungcheol pagi-pagi.
Seokmin sudah meminta maaf pada seme squad perihal ini. Mereka tidak keberatan sama sekali, mungkin istri mereka yang sangat keberatan. Seokmin sudah mengucapkan permintaan maafnya pada Seungkwan dan Wonwoo kemarin. Jeonghan, Jihoon, dan Minghao mungkin akan jadi korban selanjutnya.
"Tentu saja aku makan dengan benar. Bayi-bayiku butuh nutrisi yang cukup." Jisoo mengusap-usap perut buncitnya. "Kau juga makan yang benar, ya, Seungcheol-ie."
Ah, menyebalkan sekali!
Seokmin cemburu. Dia hanya melempar lirikkan tajam begitu Jisoo selesai menelepon Seungcheol. Entah sudah berapa lama Jisoo duduk disini dan menelepon Seungcheol. Seokmin akan meminta maaf nanti. Jisoo benar-benar aneh dalam ngidam.
Jisoo melihat ke arah Seokmin yang sedang dalam suasana buruk. "Kau kenapa, dear?"
Seokmin menggeleng. Dia ikut terduduk di kursi setelah mengambil teh. Chan pun mengikuti kakaknya.
"Kapan kau datang, Chan?" tanya Jisoo.
"Aku baru saja datang." Chan terkekeh. "Ingin mengikuti jejak kakakku yang sedang melarikan diri."
Seokmin mencibir. "Sudah kubilang, aku tidak melarikan diri."
Jisoo memijit kepalanya ketika kedua putra kebanggaan keluarga Lee itu saling melempar kata-kata makian. Dia bahkan menutupi perut dengan kedua tangannya seolah agar bayi-bayi di dalam kandungannya tidak mendengar umpatan yang saling dilemparkan oleh Lee bersaudara.
"Berisik! Sekarang, temani aku untuk berolahraga. Kalian berdua!" Jisoo melipat kedua tangannya di depan dada.
Seokmin mendengus, mengingat dia tidak tidur semalaman. Sehabis pulang dari rumah Mingyu, dia memutuskan untuk membantu Jisoo dalam membereskan rumah. Membuat bubur, mencuci piring, dan mengerjakan beberapa pekerjaan rumah lainnya. Dan Seokmin benar-benar mengantuk.
"Aku mengantuk, Sayang! Dengan Chan saja, ya?" bujuk Seokmin. Namun, Jisoo seolah tuli dan tetap memaksa suaminya.
"Padahal, rencananya malam ini aku akan memberikan 'jatah' untukmu. Tapi, kau sepertinya tidak mau, ya?" Jisoo mengerucutkan bibirnya. "Ayo, Chan! Temani aku."
Chan hanya mengangguk. Tidak berani untuk membantah. Sementara Seokmin langsung membelalakkan matanya ketika mendengarkan ucapan Jisoo barusan.
"Oke, sweet! Aku akan siap dalam lima menit!"
-Hola Bebé-
"Jihoon!"
Mata Jisoo berbinar ketika melihat Jihoon di seberang. Dia berjalan dengan tertatih karena perutnya. Jisoo langsung tersenyum lebar ketika melihat siapa yang ada di sebelah Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hola Bebé | Seoksoo [✔]
Fanfiction[ 1st Book Hola Series ] Hanya berisikan prahara rumah tangga Hong Jisoo dan suami bodohnya, Lee Seokmin, dari hamil hingga mengurus buah hati mereka. Private on Chapter 18 Warn : M-Preg, 15+ #414 in Fanfiction - 180318 2018, ©turquoises_