"Aku menyimpan pakaian dalammu di sini, peralatan mandi di tas bagian dalam, lalu aku juga membawakan alat cukur untukmu. Kotak obat juga sudah ku siapkan. Jangan sampai lupa bercukur, oke? Minum vitamin sebelum kau pergi bekerja, dan jangan lupa makan, lalu-"
Mata Jisoo memanas. Dia tidak bisa menahan air mata ketika melihat Seokmin pagi ini. Seokmin akan dinas di luar kota selama seminggu. Dan otomatis akan meninggalkan keluarganya untuk sementara waktu. Ya, Jisoo sendirian mengurus kedua bocah aktif yang kini menginjak usia satu tahun lebih.
Jujur saja, kadang Jisoo merasa kerepotan oleh tingkah dua malaikatnya. Apalagi Jacob, bocah laki-laki itu sering sekali merusak benda apapun. Jisoo sebenarnya tidak masalah jika harus kehilangan vas ataupun beberapa perabotan kaca lainnya, tapi yang Jisoo takutkan adalah jika kedua anak mereka bisa saja terluka akibat pecahan kaca tersebut.
Jazlyn tipe batita yang cukup tenang. Dia tidak banyak tingkah seperti kakaknya. Tapi Jazlyn cukup menyebalkan jika ia sudah menangis. Maka gadis kecil itu akan meraung dan berkeliling ke seluruh rumah, seakan memberi tahu kalau ia sedang sedih.
Oke, Jisoo akan amat kerepotan karena ditinggal Seokmin selama seminggu.
"Sempatkan untuk menelepon, cream. Kalau perlu, kau harus memberi kabar tiap jam." Jisoo akhirnya tidak bisa menahan air mata itu cukup lama.
Seokmin terkekeh geli. Dia sontak menyeka air mata Jisoo dengan jarinya, lalu memberikan ciuman kening untuk menenangkan Jisoo. Seokmin menatap lamat-lamat wajah istrinya, karena ia tidak akan melihat wajah itu seminggu ke depan.
"Hei, Soo. Kenapa kau malah menangis, Sayang?"
"Aku hanya sedih, Seokmin. Aku hanya khawatir. Kau kan tipe orang yang sangat berantakan. Nanti tidak ada yang mengurusmu di sana."
Bibir kucing itu mengerucut. Anak-anak masih tertidur pulas di kasur mereka. Ya, Seokmin harus berangkat pagi-pagi sekali agar kedua anaknya tidak rewel ditinggal pergi. Si kembar memang sangat manja jika ada Seokmin. Mereka akan mencari perhatian sang ayah, lalu mengabaikan Jisoo selaku ibu mereka.
Jisoo sama sekali tidak dilirik jika ada sosok Seokmin di antara si kembar!
Seokmin tersenyum simpul. Dia langsung memasukkan beberapa tas ke dalam bagasi mobil dan mulai bersiap-siap. Memberikan banyak ciuman di wajah Jisoo karena mereka tidak akan bertemu dalan seminggu ke depan.
"Nanti malam aku akan meneleponmu."
Jisoo masih cemberut. "Kenapa harus menunggu malam?"
Telapak tangan besar itu mampir di kepala Jisoo, seolah memberikan beberapa sentuhan hangat. "Aku akan langsung ke tempat kerja begitu sampai di sana. Dan malam nanti, aku baru sampai di hotel dan langsung meneleponmu, sweet."
Jisoo mengangguk mengerti. Dia harus memahami Seokmin yang sibuk mencari nafkah di luar sana. Ya, Jisoo tidak boleh egois. Dia tidak boleh mengganggu pekerjaan Seokmin. Maka dari itu, dia hanya mengangguk dan menuruti semua ucapan Seokmin.
"Jaga anak-anak dan hati-hati di rumah, Sayang." Ciuman singkat laki-laki bangir itu berikan sebelum ia masuk ke dalam mobil dan memakai sabuk pengamannya. "Aku berangkat ya, Jisoo. Aku mencintaimu."
Jisoo yang berdiri di depan pagar langsung memberikan ciuman jarak jauh untuk suaminya. "Aku juga. Hati-hati di jalan, cream. Telepon aku, dan jangan genit di sana!"
Seokmin tersenyum kecil. Kucingnya begitu posesif dan galak!
-Hola Bebé-
"Nah, semuanya sudah rapih dan wangi."
Jisoo langsung memasukkan dua botol susu ke dalam tas kecil yang akan ia bawa nanti. Ia akan membawa si kembar jalan-jalan ke supermarket yang tidak jauh dari rumah. Jisoo perlu berbelanja beberapa bahan makanan untuk seminggu ke depan. Karena tidak ada Seokmin, maka Jisoo bebas menghabiskan uang belanjanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hola Bebé | Seoksoo [✔]
Fanfiction[ 1st Book Hola Series ] Hanya berisikan prahara rumah tangga Hong Jisoo dan suami bodohnya, Lee Seokmin, dari hamil hingga mengurus buah hati mereka. Private on Chapter 18 Warn : M-Preg, 15+ #414 in Fanfiction - 180318 2018, ©turquoises_