8. Jazlyn and Jacob

7.7K 962 136
                                    

Maaf kalo notifnya terganggu gara-gara updatean ini:( mumpung ada ide dan belum sibuk sama kuliah
































Beberapa minggu setelah pemeriksaan kemarin.

"Seokmin, tolong ambilkan kemejaku di lemari!"

Seokmin yang baru saja memasuki kamar itu langsung menyimpan susu untuk Jisoo yang dibawanya di atas nakas dan melakukan apa yang istrinya katakan. Laki-laki itu dengan sigap mencari baju-baju Jisoo yang akan dibereskan untuk berjaga-jaga saat Jisoo sudah merasa ingin melahirkan.

Mereka sedang sibuk membereskan beberapa perlengkapan untuk dibawa ke rumah sakit. Sengaja dibereskan dari jauh-jauh hari agar mereka tidak repot saat Jisoo sudah merasa mulas nanti.

Jisoo dengan cekatan melipat baju-baju bayi, yang didominasi warna merah muda dan biru, lalu dimasukkan ke dalam tas besar yang berisikan beberapa perlengkapan bayi.

Dimulai dari baju, popok, kain, selimut, topi, kaus kaki, dan perlengkapan lainnya yang berhasil membuat Jisoo sedikit kerepotan. Karena bayi yang dikandungnya adalah kembar, maka pekerjaannya akan menjadi dua kali lipat saat ini juga.

Jisoo sudah selesai membereskan perlengkapan bayi-bayinya. Sekarang, dia harus menyiapkan pakaian untuknya juga. Dengan pelan, dia bangkit dari duduknya untuk mengambil beberapa potong kemeja di lemari. Karena menyuruh Seokmin melakukannya itu cukup memakan waktu yang lama.

Perutnya tentu semakin membesar. Dadanya bahkan sering sesak dan badannya juga sering merasakan linu. Payudaranya mulai sakit. Ini sedikit menyakitkan mengingat dia adalah laki-laki kurus yang sedang mengandung bayi kembar. Jisoo awalnya sering merasakan sakit pada bagian-bagian tubuhnya yang lain.

Sakit yang dideritanya sama dengan perempuan yang sedang mengandung. Tidak jauh beda meskipun dia adalah sejenis M-Preg.

"Sweet, kau mencari apa?" tanya Seokmin ketika mendapati Jisoo kini sedang berdiri di sebelahnya. Napas Jisoo terengah-engah karena beban perutnya yang sangat besar. Laki-laki manis itu sedikit kesusahan mengambil pakaiannya.

"Kemeja ataupun baju yang memiliki kancing di depan."

Alis Seokmin mengerut. "Tadi kau menyuruhku, kan?"

Jisoo mendengus. "Terlalu lama. Pantatku juga sudah sakit karena terlalu banyak duduk sejak tadi."

Seokmin terkekeh pelan ketika Jisoo mulai meraih pakaiannya yang diletakkan sedikit lebih tinggi. Tidak mungkin, kan, kalau laki-laki manis itu harus melompat untuk mengambilnya?

Seokmin lantas mengambilnya untuk Jisoo. Lalu, mengambil pakaian-pakaian yang Jisoo minta dan langsung memberikannya untuk sang istri tercinta.

"Kenapa didominasi oleh kemeja dan baju berkancing depan?" tanya Seokmin. Apalagi sejak Seokmin perhatikan, pakaian yang Jisoo bawa memang memiliki jenis yang sama.

Jisoo menghela napas panjang. Suaminya memang bodoh atau bagaimana, sih?

"Untuk mempermudahku menyusui mereka, Sayang."

Seokmin lantas mengangguk. Dia langsung meminta Jisoo untuk duduk di ranjang mereka dan meminum susu yang Seokmin buatkan. Lalu menawarkan bantuan untuk menggantikan Jisoo membereskan perlengkapan yang akan Jisoo gunakan nanti.

Jisoo bersyukur, karena Seokmin cukup peka dengan kesulitannya. Laki-laki manis itu langsung terduduk di ranjangnya dan meminum susu yang sudah dibuatkan. Kini, dia sedang bersandar di kepala ranjangnya dengan dua buah bantal sebagai bantalan untuk punggungnya.

Hola Bebé | Seoksoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang