Prolog

217 4 2
                                    

Notifikasi pertanda pesan masuk berbunyi di hp Aneta. Lelaki itu mengiriminya pesan lagi setelah sebelumnya dia sudah mencoba mengabaikan semua ajakan laki-laki itu untuk bertemu.

Sejak sering main ke kampus kamu, aku mau mengenal kamu. Pertemuan dan obrolan adalah awal yang baik untuk mengenal seseorang bukan?

Aneta menghela napasnya dengan lelah. Jari-jarinya dengan lincah bergerak di layar smartphone miliknya.

Really? I doubt that. Yes of course.

To make friends with people, you have to communicate with them.

Iya, jujur ini mah. Memang kenapa meragukan?

I just see too many unclear messages from you.

Entahlah hanya dugaan.

But I'm game if what you meant by "aku mau mengenal kamu" is only to be friends. 

Tapi bukannya kita emang udah temenan ya?

Aneta melemparkan smartphone-nya dengan kasar di atas kasur setelah membalas pesan pria itu. Tidak lagi, pikirnya. Sudah terlalu lama aku diberi harapan palsu oleh dia yang berujung dengan malam-malam tanpa lelap.

---

I offer you a new story so I do hope you like it. It'll be a roller coster ride. Enjoy! xMB

PupusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang