Dengan senyum yang terus mengembang di wajah, Aneta mematut penampilan dirinya hari ini di cermin. Resmi satu bulan sudah dia berubah status menjadi seorang karyawan di sebuah perusahaan asing yang terletak di kawasan Kota Bandung. Kemarin, dia telah menerima gaji pertamanya yang langsung dipakai untuk membeli baju baru dan perawatan wajah baru. Ya, semenjak dia bekerja, Aneta lebih memperhatikan lagi penampilannya karena status pekerjaannya mewajibkan perempuan itu untuk selalu tampil rapi agar dapat lebih percaya diri saat bertemu dengan klien.
"Kayaknya masih ada yang kurang nih," ujar Aneta ketika melihat bayangan dirinya di cermin.
"Oh belum pakai lipstick!" mengalihkan pandangan ke meja riasnya, Aneta mengambil lipstick berwarna nude sebagai pemanis tampilannya hari ini. Dioleskannya lipstick tersebut di bibir tipis Aneta lalu Aneta kembali tersenyum saat melihat bahwa kini penampilannya terlihat sudah pas.
"Ah sial udah jam 08:45. Lima belas menit lagi masuk!" Aneta bergegas mengambil tote bag berwarna hitamnya dari gantungan dan melesat pergi dari kamar kosan, tentunya setelah dia terlebih dulu mengunci pintu. Takut ada orang iseng yang ngobrak-ngabrik kamar.
Di depan gedung kosan, terlihat abang Grab telah menunggu Aneta untuk mengantarkannya ke kantor walaupun sebenarnya jarak dari kosan ke kantor dia hanya 600 meter saja. Nanti dandananku udah ga oke lagi kalo jalan terus keringetan, dalih Aneta setiap kali ada orang yang bertanya kenapa dia memilih untuk naik angkutan online padahal jarak kantor dan kosan dia cukup dekat.
Tak lebih dari lima menit, perempuan yang mengenakan gaun hitam selutut dengan bagian lengan tiga perempat itu telah sampai ke gedung tempat dia bekerja.
"Ini Mas 5000. Hatur nuhun," sang tukang ojek berterima kasih ke Aneta lalu berlalu setelah Aneta masuk ke dalam gedung.
Hal pertama yang Aneta lakukan saat sampai di mejanya adalah membuka dan menyalakan laptop lalu meminum air putih yang sebelumnya telah dia ambil di pantry. Masih jam 8:50 dan belum ramai. Aneta memutuskan untuk membuka seluruh aplikasi sosial medianya di laptop. Itung-itung nunggu jam sembilan.
Gerakan tangan Aneta terhenti saat melihat ada satu pesan baru di aplikasi perpesanannya. Yang membuat Aneta terpaku bukan kehadiran satu pesan baru itu melainkan siapa yang telah mengirimkan pesan tersebut. Orang itu...
Dengan tangan yang gemetar dan pikiran yang kosong, Aneta tanpa sengaja mengeklik pesan masuk itu.
Henriko Ali:
Hai Aneta. Apa kabar? Denger-denger udah kerja ya sekarang?
Mampus. Gue ga sengaja klik pesan dari dia! Argh jadi ketauan deh udah baca. Nooo!!! Aneta menumpukkan kepalanya pada kedua tangan sambil mengacak-ngacak rambut yang telah dia catok selama satu jam. Pikirannya kacau. Harus bales apa gue?
Memilih kalimat balasan untuk seseorang yang tak diduga itu lebih sulit dari memecahkan rumus trigonometri jadi Aneta berulang kali mengetik dan menghapus kalimat-kalimat yang telah dia rangkai sebelum akhirnya dia memencet tombol kirim.
Hai... Baik. Iya udah kerja alhamdulillah. Hehe... Kenapa gitu?
Henriko Ali:
Engga cuman nanya aja soalnya aku liat dari instastory kamu. Selamat ya! Akhirnya ga jadi pengangguran lagi 😁
Hahaha... Iya makasih 😊
Jam sudah menunjukkan pukul sembian pagi. Aneta memutuskan untuk menutup semua akun sosial medianya dan beralih untuk lebih fokus ke pekerjaan. Saat dia akan menutup aplikasi perpesanannya, Aneta melihat ada satu pesan baru yang bertengger di pesan masuk. Perempuan itu terdiam. Bingung. Suara beberapa langkah kaki yang mendekat ke arah meja dia menyadarkan Aneta dari lamunannya. Dengan segera Aneta menutup aplikasi perpesanan itu dan menyapa teman-teman kantornya tanpa membalas pesan terakhir yang dikirimkan lelaki itu.
Henriko Ali:
Selamat bekerja ya. Semoga betah di tempat barunya 😊 Oh iya, gapapa kan kalau aku ngehubungin kamu kayak gini?
---
Halo... Puji Tuhan bisa lanjutin cerita ini walau pendek. Maafkan aku ya abisnya aku masih amatiran. Huhuhuhu :'(
Semoga ada yang mau baca (walaupun aku ga terlalu yakin akan ada yang baca selain aku sendiri sih) dan ngasih bintang juga komennya.
Pokoknya aku bakal usahain untuk selalu update dan bisa lebih panjang lagi ceritanya di setiap bagian. Sampai jumpa lagi yaaa. Thank you... xMB
KAMU SEDANG MEMBACA
Pupus
ChickLitAneta tahu bahwa semua ini hanya sebuah permainan yang dia ciptakan untuk menguji seberapa lapang hati dia. Tapi, haruskah dia tetap bertahan saat permainan ini semakin membawanya jatuh terperosok ke dalam lubang yang entah di mana akhirnya? Warning...