Aletta

Pêrjalanan panjang

Sudah berapa hari saja,aku masih belum terbiasa.Aku ingin pulang.

Pagi itu aku duduk di meja makan bersama semua.Aku bilang pada paman aku ingin pulang...

"Paman,aku minta maaf.Aku ngak bisa disini,disini bukan rumahku.jika ku paksa ini tetap bukan rumah ku,aku ingin pulang.dunia ini sungguh berbeda dengan kehidupan ku yang ditakdirkan tuhan"ujar ku

"Kamu ini lucu Letta,gaya bicara mu kaya orang dewasa saja.ya..Paman tahu,paman juga melihat itu!kau boleh pulang,jika paman paksa.ini tetap bukan hidup mu,kau tak akan mampu.lexa kau juga harus bersama Letta"jawab paman

"Em...tidak perlu paman,lexa tetap bersama paman kok.Aku bisa pulang sendiri"jawabku

"Paman akan jelaskan semua itu saat kita sampai dirumah mu"kata paman

Tok² tok...ayah Aku pulang...

"letta...lexa.kalian pulang"ujar ayah dengan clemek dan tangan penuh tepung

"Letta ingin pulang,dia tidak bisa dipaksa tinggal di kota"ujar paman

"ayah menangis?tanya ku

"ayah hanya menangis karna bawang bombai!"

"ayah biar aku saja yang masak,ayah duduk saja ya..."tawar lexa

"iya,lexa.oh ya sampai lupa mari kak masuk,mau minum teh atau kopi"tawar ayah ku

ah...far.kamu duduk dulu sama kakak kamu.biar aku yang masak.sama anak²"ujar bibi

"em..baiklah kak"jawab ayah

Aku dan lexa memasukan barang.setelah itu lexa ku suruh membantu bibi,biar aku saja yang mempersiapkan kamarnya.sedangkan paman dan ayah mengobrol hal serius.

Aku memang kejam pada lexa,tapi entah kenapa hari ini aku senang menyiapkan kamar untuknya.sampai ku tata seindah mungkin,setelah selesai.Aku hanya memasukan koper nya ke kamar.dan aku segera membantu lexa dan bibi.

Lexa,memang sekarang tinggal dirumah bersama aku dan ayah.Tapi sekolah nya berbeda dengan ku dia berada di sekolah favorit di kota ku.sedangkan aku masih nyaman akan sekolah lama ku meski sekarang paman yang membiayai iku.

Siapa yang tak kenal Alexa michael,anak yang sudah terlatih untuk sukses jadi apapun.dia anak yang rajin ibadah,belajar,pinter masak,dst.pantas saja selama kami sekolah dia selalu mendapat peringkat pertama di sekolahnya.

Sampai saatnya kami kuliah,kalian pasti kenal aku.Aku aku,anak malas.Aku so pasti kalau disuruh sekolah,aku jelas pilih berkerja.meski kelihatannya lebih sulit dari sekolah.

Aku dan lexa sekolah di universitas yang berbeda lagi,dari dulu aku memang tidak akrab sekali dengan lexa.entah kenapa aku masih memendam benci,meski dia tak pernah salah.

Maaf Cerita nya Kalau penulisannya kurang jelas,atau kurang tepat.apalagi kurang nyambung,cerita ini sekedar fiktif belaka.Mohon tinggalkan Suara / komentar.untuk saling menghargai,ditunggu bagian selanjutnya ya....!