part 2

800 28 1
                                    

i'm back i'm back... lanjut yaaaak!

**

Yn's POV

Aku HAMIL?!! Astaga Tuhan! aku berteriak, terkejut? pasti, panik? sudahnya, takut? pastinya. Aku diam kaku, Niall tidak boleh tau, mati aku kalau sampai ia tau dan ini akan merusak semuanya. ya Tuhan aku menyesal kenapa aku mau melakukan perbuatan yang akan merusak masa muda Niall karena ia akan menjadi calon Ayah.

"Kau hamil kak?"

DEG! suara itu, argh! mengapa aku berteriak tadi. aku menoleh dan ya Harry sedari tadi berdiri tegang dengan wajah polos tanpa dosanya, huh tampan sekali.

sadar Yn ia adik iparmu. ya aku tahu itu.

"maafkan aku Harry, ya aku hamil. tolong jangan beritahu Niall. aku mohon."

"baiklah kak aku akan diam, jadi kau sudah melakukannya dengan Niall?" balas Harry dengan wajah polosnya.

"kau akan mengetahuinya sendiri Harry, sudahlah, kau lapar kan? aku akan membuatkan makan siang. sekarang lebih baik kau mandi." perintahku sambil berjalan ke dapur untuk menyiapkan makan siang.

"ba-baiklah kak." turut Harry.

Harry's POV


"Kak Yn hamil? astaga berarti ia sudah melakukan itu dengan Niall." gumamku sambil menaiki tangga.

Oh iya aku Harry, Harry Horan adik dari Niall Horan. umurku baru 16 tahun dan aku sudah kuliah, hebat bukan ? ya karena Mom terlalu muda memasukkan ku sekolah. satu lagi, karena aku jenius haha.

Author's POV

Niall turun dari mobil sport hijau miliknya dan masuk ke dalam rumah tercintanya itu. Lelaki itu melihat seorang gadis yang sedang menyusun piring dan menuangkan air putih ke dalam gelas kaca yang indah. Gadis itu menoleh dan baru sadar sedari tadi ia dilihat oleh suaminya itu.

"oh, hi Niall. kemarilah kita makan siang bersama, kebetulan kau datang." gadis bernama Yn itu mendekati Niall lalu mencium kedua pipi Niall, entah kemasukan malaikat apa ia berbuat seperti itu.

"ba-baiklah, aku akan ke atas memanggil Harry." balas Niall.

Niall pun naik keatas untuk memanggil adiknya itu. tanpa sengaja, pas Niall hendak membuka pintu ia mendengarkan adiknya yang menurutnya sedang berbicara sendiri.

"kak Yn hamil? aku masih tidak percaya. berarti sebentar lagi aku akan menjadi paman haha menyenangkan."

entah apa yang ada dipikiran Niall saat ini. ia mematung sesaat dan sadar kembali saat Harry membuka pintu dan terkejut melihat kakaknya mematung.

"Niall? what you doing in here?" tanya Harry gugup.

Tanpa berkata Niall menarik Harry kembali ke kamar Harry dan mengunci pintunya. Harry hanya diam tertunduk dan gugup. Niall menghembuskan nafas dengan kasar.

"jelaskan padaku Harry, apa maksud omonganmu tadi?" tanya Niall yang menatap tajam adiknya itu.

"a..akk..akuu juga tidak tau sebenarnya terjadi Niall, tadi siang sepulang kuliah aku mendengar kak Yn berteriak bahwa ia hamil. sebenarnya kak Yn ingin aku menyembunyikannya dari kau Niall, tapi kau sudah terlanjur tahu. Jadi kau sudah melakukan itu dengan Kak Yn?" jelas Harry.

Niall diam dan tidak menjawab pertanyaan adiknya itu. Ia langsung keluar kamar dengan langkah ya mungkin bisa dijelaskan malas, marah, senang, sedih, kecewa, langkah berat.

"cepat ke bawah makan siang sudah siap." sambung Niall diambang pintu dan langsung pergi dari kamar Harry.

SKIP.

Malam hari.

"Yn? kemarilah." panggil seorang lelaki yang tidak lain adalah suaminya Niall.

"ada apa Niall?" tanya Yn.

"tidak apa, aku hanya ingin bertanya..."

jantung Yn mulai berdetak kencang merasakan sesuatu yang tidak beres.

"tumben tadi kau mencium pipiku? hehe" tanya Niall sambil menggaruk rambutnya yang sebenarnya tidak gatal.

Yn blushing, ah tidak sia-sia ia menyembunyikan tentang kehamilannya dengan ciuman.

"emm, tidak bolehkah? aku hanya ingin menjadi istri yang baik untukmu dan anak-anakku." balas Yn.

Niall pun menaikkan satu alisnya pertanda bingung.

"maksudku anak-anak kita nanti." lanjut Yn cepat

"Haha Yn kenapa kau terlihat gugup? santai saja bila sedang berbicara padaku." ucap Niall.

"Yn? aku ingin bertanya padamu apakah kau menyesal melakukan itu denganku semalam?" lanjut Niall bertanya yang berhasil membuat mata coklat yn membulat.

"tteenn-ttuu..tentu tidak Ni hehe." balas Yn tersenyum kikuk

"aku takut kau hamil Yn." ucap Niall lagi.

seperti ditusuk bumerang. yn merasakan sakit yang luar biasa, ia tidak bisa lagi menyembunyikan bahwa ia benar-benar hamil atau Niall akan semakin marah.

"aku memang sudah hamil Ni." ucap Yn dengan menghembuskan nada kasar sambil tertunduk. tapi sesaat Yn mendengar suara tawa yang amat sangat keras, siapa lagi kalau bukan Niall. Yn melongo melihat Niall tertawa terbahak-bahak mendengar Yn hamil. Yn jadi ikut tertawa renyah. tiba-tiba Niall memeluk Yn sambil tertawa. DEG! aku rasa darahku berhenti mengalir, karena untuk pertama kalinya Niall memeluk Yn seperti ini.

"Niall, aku tidak bisa bernafas." ucap Yn.

Niall langsung menghentikan tawanya dan melepaskan pelukannya lalu mencium pipiku.

"thanks." ujar Niall tersenyum.

"thanks babe, i can't believe i have children. thank you honey." lanjut Niall sambil memeluk Yn.

"kau tidak marah?" tanyaku.

"tidak." Niall menggeleng cepat. Yn tersenyum haru mendengarnya.

"aku mencintaimu!" teriak Niall sambil memeluk Yn lagi.

"HEY! BISAKAH TIDAK BERTERIAK? AKU SEDANG MENGERJAKAN PR KU."ucap Harry sambil berteriak di depan pintu dan langsung terkejut melihat Yn dan Niall. "HA?" kata Harry dengan mulut menganga.

"apa yang kalian lakukan?" tanya Harry.

"kau tidak lihat aku sedang memeluk istriku? kembali ke kamarmu atau uang jajan mu kupotong." seru Niall mengancam adiknya.

Harry dengan wajah malasnya berjalan kembali ke kamarnya. Malam yang membahagiakan bagi Niall karena istrinya hamil dan ia akan segera memiliki keluarga kecil dan menjadi seorang ayah. Niall dan yn pun tidur setelah puas tertawa, entah apa yang mereka bahas hingga tertawa, dengan posisi yang malu-malu tapi tangan Niall menggenggam tangan Yn.

**

To Be Continued.

Vomments!


My Angel Gee [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang