My Angel Gee [COMPLETE]

part 8

INI PANJANG KOK HEHE. HAPPY READING!

.

.

"Gee..."

aku mencari arah suara itu, uh! akhirnya.

"dimana aku?" ucapnya parau. biasa orang sakit.

"Gee..."

kalian tahu aku masih marah pada Niall, tapi aku tak tega melihatnya. lihat saja dia, lemah, selang infus dimana-mana, suaranya parau, aku tak tega ingin mengamuk sekarang.

"Niall, ini aku Harry, kau sudah sadar?" ucapku sambil berjalan ke arah Niall.

"dimana aku? mana Gee? kenapa kau?" tanyanya.

jujur darahku mendidih, dasar pirang tolol. masih tanya aku kenapa? dimana Gee? masih pedulikah ia?

"fuck." gumamku.

"hm?" ucap Niall.

"tak apa Ni, Gee sedang..." jawabku terputus, alasan apa aku? aku tidak boleh marah sekarang.

"sedang apa ?" tanya Niall. "Gee sedang berbelanja tadi." lanjutku.

"kau kenapa seperti habis menangis? kau merindukanku ya? haha." candanya.

keparat!!! geram aku melihatnya, tidak sadar tanganku sudah mengepal dari tadi. ingin sekali melayangkannya kewajah tolol itu.

"dasar bo-"

"Niall, kau sudah sadar? syukurlah." ucapan Holly gagal membuatku marah. ya ya aku tau Holly sayang sekali pada Niall entahlah.

"haha iya, kau merindukanku?" canda Niall. errrrr bodoh! tidak merasakah ia salah?

"sangat merindukanmu Niall!" seru Holly sambil memeluk Niall.

Gee's POV

Gila!! Aku Gilaa gara-gara orang yang sangat aku sayangi?? oh Tuhan!! ambil nyawaku aku mohonnn!!! aku tidak peduli keadaanku sekarang, intinya aku sangat berantakan, aku tidak akan keluar kamar! tidak peduli perutku membentrok seperti apa! aku hanya ingin dad menjelaskan semuanya, kalian akan seperti aku jika kaliaan mengalami masalah seperti ini. seharusnya aku bahagia, tertawa dan mempersiapkan segala keperluan sekolah, tapi hasilnya? GILA.

"BODOH! BODOH! BODOH! AKU BENCI SEMUANYA!!!!!!!!" kata-kata itulah yang terus kukeluarkan.

aku tidak peduli sekarang, dad masih hidup atau ia sudah pergi. biarkan saja kalian menyebutku anak durhaka. kalian tidak tahu rasanya seperti apa. sudah terbukti dad tidak ingin mengurusku.

Author's POV

lelaki jambul itu masih berdiri di depan pintu rumah yang diketahui rumah keluarga Horan. ia mendengar semuanya, teriakan, tangisan bahkan gebrakan pintu yang berasal dari dalam. ada apa dengan keponakannya itu? mungkin lelaki ini belum tahu lebih dalam tentang sosok gadis yang baru saja ia temui. lelaki itu menarik nafas panjang dan dihembuskannya perlahan.

"tok...tok...tok"

lelaki itu mulai khawatir dengan keadaan di dalam, dengan nekad ia membuka pintu rumah keluarga Horan yang tidak terkunci itu perlahan. bukan lancang ia cuma merasa tidak enak dengan gadis itu.

melihat rumah yang rapi, lelaki itu menghela nafas lega. entah setan apa yang merasuki tubuh lelaki itu, ia mencoba naik ke lantai atas dan berdiri di depan pintu kamar bertuliskan "Gee Steward Horan".

"tok...tok...tok."

tidak ada jawaban, lelaki itu menyerah dan berniat untuk meninggalkan gadis itu, tetapi saat ia melangkah....