Chapter 12 #- CERITA SEDIH -#

84 38 4
                                    





(Happy Married Taeyang and His Wife, hope our Bias can Married without any broken heart)

.
.
.
.
.









Setelah itu mereka pulang dan meninggalkan kami berdua, tae menarikku duduk keatas sofa lalu ia baring di atas pahaku.

"Kau telah melewatinya, tae" aku mengelus rambutnya.

"Kau tidak tau rasanya tadi-" tae mengambil tanganku dan menaruhnya tepat di dada kirinya, jantung. Dag dig dug dag dig dug.

"Aku juga rasakan hal yang sama" aku tersenyum.

"Terus rasakan detak jantung ini <y/n>, karna sejujurnya, setiap aku jatuh cinta padamu suaranya akan seperti ini" taehyung masih mendekap tangan kananku.

"Haaha, kapan kau jatuh cinta padaku? Apakah disaat aku bersamamu?"

"Tidak, aku jatuh cinta padamu setiap hari, eh tidak- bahkan setiap detik, memikirkan mu "

Kini tae sedikit mengangakat tubuhnya sehingga mampu untuk mengecupku perlahan. Dan- tanpa sadar tubuh ku sudah berada di bawah tae.

Tae berhenti, lalu menjauh dariku.

"Mianhe" ucapnya.

Aku masih terbaring di sofa, masih setengah sadar, oh-emji plz ini ga mimpi kan? My Hearteu.

"Kyaaaaaa" aku berteriak (dlam hati) dan berpelukan dengan roh rohku yang ingin meninggalkan jasadnya, apa aku masih hidup?

"Apa kau marah?" kemudian tae kembali mendekatiku dan membangunkan ku untuk duduk dengan benar.

Tae memelukku.
"Mianhe, aku tidak bermaksud" tae mengubah suaranya berpura pura menangis, ya, aku tau dia pasti begini karna sudah melewati batasnya.

- flashback -

"Jadi, Oppa tidur di sofa dan <y/n> di kasur, atau pokoknya harus ada pembatas diantara kita dan selimut Oppa bisa memakainya, Ga boleh ada ppopo yang mengerikan, titik" aku berhenti mengoceh karna dia tertidur.

"Jagi-, taehyung oppa!" aku menggoyang goyangkan tubuhnya, yang sedari tadi tidak merespons ku.

"Aku dengar semuanya, aku mengerti, lalu bagimana dengan Ppopo? Pelukan? Agh tau gitu aku menikahi mu dari kemarin" taehyung oppa menggeliat di atas kasur.

"Poppomu-mengerikan tae, peluk- diizinkan, Tapi sudah ku peringatkan loh ya" aku mencubit pipinya.

"Aigoo, Bagaimana Jika melanggar?" Ucapnya

"Hah- Jangan lah" lalu ku timbun wajah tae dengan bantal.

"Yaakk, aku tidak bisa bernafaaas"

- flashback off -

Aku melepaskan pelukannya.

"Ugh, Kan hanya sesekali" ucap tae sedikit berteriak, karna aku meninggalkanya dan mengunci kamar.

"Jagiyaa, sayangku, <y/n>" ia mengetuk pintu kamar, berusaha meminta maaf.

"Sesekali? Maksudmu kau pernah melakukannya lebih dari satu, Fine!" Aku duduk di balik pintu kamar dan menahan suara tawa ku, ini benar benar mengasyikan. Membuatnya bersikap seperti itu sangat menggemaskan.

"B-bukan itu maksudku <y/n>" tae masih mengetuk pintu kamar dari luar, ku terus menahan tawaku.

Lalu aku membukakan pintu untuknya dan oppa segera memelukku lagi. Dasar.

그냥날 (hanya aku) [COMPLETE✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang