Chapter 13 #-PENGAKUAN-#

82 35 7
                                    






(BELUM SEMPAT EDIT, JADI SEADANYA DULU YA SAYANG)
-AUTHOR -






H-3

Setibanya kami indonesia, pepohonan hijau yang segar sudah menyuguhi pemandangan pertamaku, begitu pula dengan taehyung.

Aroma pada udara yang hangat ini, berapa lama sudah aku tidak menghirupnya.

Dengan peralatan lengkap untuk menyamar masih siap kami kenakan, kacamata, masker wajah, dan topi baret favoritnya.

"Jangan terlihat mencolok dan mencurigakan tae" kemudian aku menjauhi taehyung oppa.

Tae kembali mendekatiku, masih sambil berjalan menuju ruang runggu koper.

"Tidak akan, selama kau menggenggam lenganku seperti ini, tidak ada yang curiga" ucap tae terlihat tenang.

"Daebak" ucapku sambil mengehela nafas dalam dalam, pasrah dengan apa yang ia minta.

Bukankah jika menggandeng lengan seorang idol akan lebih di curigai nantinya.

Peri, jika kau mendengarkanku, tolong buat semua orang disini tidak menyadari bahwa taehyung adalah seorang idol. Jebal.

"Sudah kubilang kita butuh manajer mu, ahh taehyung" aku menjedugkan kepalaku pada lengannya.

Taehyung menghentikan langkah kakinya dan berdiri dihadapanku, sedikit menunduk.

"Daebak" ucapnya singkat. Dan kami berjalan kembali, sayangnya kali ini kami seri.

Setelah mengambil koper kami, taehyung menelfon seseorang untuk menjemput kami, dia benar benar sudah menyiapkan semuanya. Berapa kali aku telah jatuh cinta padamu tae oppa-

Namun, pusat perhatianku padanya bergeser pada sosok anak kecil yang menangis di dekat sebuah pilar, Aku  meninggalkan tae yang masih sibuk menelfon seseorang, dan kemudian aku mendekati anak kecil itu.

Aku melepas kacamata hitam dan maskerku.

Aku juga sempat memperhatikan sekeliling, namun tidak ada keluarga yang menghampiri anak ini. Aku pun menggendongnya.

"Cup cup jangan nangis" ucapku dalam bahasa indonesia.

"Ibuu, aku mau ibuu" dia juga mengucapkan bahasa indonesia, masih terus menangis.

"Nee, ayo cari bersama, tapi jangan menangis lagi." ucapku sambil mendekap anak perempuan yang usianya sekitar 4 tahun ini, yang pelan pelan menghentikan tangisnya dan sesekali cegukan.

"<y/n> apa yang terjadi?" taehyung menghampiriku sambil setengah berlari.

"Anak ini tersesat, aku akan mencari pusat informasi dan menunggu wali nya datang" aku mengecup ujung kepala anak kecil ini.

"Aku akan menemanimu" ucapnya khawatir.

"Tentu saja, aku tau benar itu" aku tersenyum padanya.

Sambil berjalan menuju pusat informasi, aku kembali bertanya pada anak yang sedang ku gendong ini.

"Nama mu siapa sayang?" aku mendekatkan wajahnya dengan wajahku.

"Sheila" singkatnya.

Aku memberikannya coklat yang seharusnya jadi camilanku saat berada di pesawat tadi.

"Ini buat sheila, sheila jangan nangis lagi ya sayang, sheila kan sudah sama eonnie (sebutan kakak perempuan), okay"

Sheila pun menganggukan kepalanya sambil memakan coklat yang kuberikan.

그냥날 (hanya aku) [COMPLETE✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang