Last Chapter #-HAPPY ENDING, MASA? -#

113 36 3
                                    





(WADAW AKHIRNYA KALIAN SAMPAI DI KILLIN' PART DARI KARYA KU INI.)
:D
SELAMAT MENIKMATI CHINGU
*SMIRK*











Agar Baper Maksimal, Sangat Disarankan diiringi dengan lagu ini:

JANGAN LUPA

-MENGGUNAKAN-

-EARPHONE-

(sesuaikan tempo lagu dengan bacaannya ya)

SELAMAT BAPER~


(Lagu : ON)




.
.
.
.

























Malam ini, peri mengatakan padaku.

Tepat saat ciuman pernikahan kami, kami akan kembali ke dunia masing masing, kembali seperti biasanya.

Memori? untuk saat ini, ku pastikan kami tidak akan mengingatnya, Selamanya.

Namun..

Harapanku masih ada pada tae. Apa yang akan ia lakukan Dan solusi macam apa yang sudah ia persiapkan, Hanya dirinya lah yang membuatku tenang sejauh ini. Walau terkadang ucapan peri menggoyahkan kepercayaanku.

"Aku tidak akan pergi meninggalkan mu"

Kalimat itu terus mengiang dikepalaku. Baiklah, taehyung. aku percaya padamu.

Seharian penuh ini, ku lakukan perawatanku dengan tenang dan nyaman. Namun yang selalu ku fikirkan adalah-

Bagaimana perasaanmu saat ini tae? Apa kau juga rasakan takut, takut saling kehilangan?

Tak terasa pagi sudah berganti malam, dan para ibu membiarkan aku beristirahat lebih awal.

Pukul 8 malam, aku meminta pada peri untuk mengunjungi kamar taehyung. Aku ingin memeluknya, aku merindukannya, aku takut kehilangan dirinya.

Ku pandangi ruang kamarnya yang kosong. Ia belum kembali?

Aku tak peduli lagi. Aku mau memeluknya selama mungkin. Aku ingin disayang untuk terakhir kalinya, paling tidak suara dan hangat peluknya sudah cukup menenangkan hati yang terus memompa kecemasan ini. Aku terlalu takut untuk mendekatinya selama ini. Kurasa aku sudah membuang waktu dengan sia sia.

Hingga tae pun datang.

Aku langsung berlari memeluknya. Lampu kamar belum menyala, namun tae tidak terkejut.

Aku melompat dan memeluknya erat, ia mengangkatku dalam pelukan hangatnya. Ia membawaku baring di atas kasur. Masih di dalam kegelapan, aku berada di atasnya.

Tae mengatakan bahwa ia baru pulang dari pantai. Ia menyendiri disana, untuk mengambil sebuah keputusan yang begitu penting. Inilah solusi yang ia timbang sedari waktu yang lalu.

Tae memiringkan badannya dan aku di pelukannya.

"Jadi apa solusimu?"

"Um- akan kukatakan besok"

"Tidak akan sempat, saat wedding kiss, waktu ku habis"

"Jjinja? baiklah- aku katakan sekarang. Tapi kau harus segera kembali ke kamarmu, mengerti."

"Apa maksudmu, memangnya kenapa?"

"Janji, kau harus segera kembali ke kamarmu ya" tae mencari jari kelingkingku, dan melingkarkan jarinya dengan jariku.

그냥날 (hanya aku) [COMPLETE✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang