Chapter 6 #-PENYESALAN-#

138 56 15
                                    



"Aku hanya mencintaimu, (Y/n)"


-Kim Taehyung-








.
.
.

(Scroll! Scroll! Palli!!)











"(Y/n)! (Y/n)!! "

Terdengar begitu samar, namun aku yakin bahwa suara itu adalah milik Taehyung.

Aku tidak bisa menjawab panggilan itu, mulutku terasa terkunci rapat dengan pandanganku yang gelap gulita. Aku berusaha menjawab, namun tenggorokan ini enggak mengeluarkan suaranya, aku hanya bisa diam sampai panggilan itu terhenti dan digantikan dengan suara tangisan darinya.



.
.
.






Cahaya yang tidak terlalu terang tapi berhasil membuatku bisa sedikit demi sedikit membuka mata karenanya.

Ah apakah itu mimpi? Terasa nyata sekali.

Haus. Hanya itu yang kumau sekarang, tenggorokanku sakit ketika menelan air ludah.

"Minum-" lirihku lemah.

Tidak ada sahutan.

Aku terdiam dalam kesadaranku, alih-alih untuk memulihkan pandanganku yang masih saja tetap buram.

Ini dimana? jangan-jangan aku telah kembali ke rumah, dan melupakan semuanya.

Sebentar- Tapi! Aku masih dengan jelas mengingat dengan jelas, Taehyung dan sebuah Permohonan dari seorang Peri.

Jika memang benar, seharusnya Taehyung berada disini untuk menemuiku.. Ah.. Benar.. Dia masih di Tokyo, kan?

Ketika pandanganku mulai normal, dengan segera kulihat keadaan sekitarku.

Ruangannya putih, begitu pula dengan selimut yang tengah menyelimutiku. Juga baju yang kukenakan ini, seperti pakaian khusus rumah sakit.

"Ya! aku di infus?" Pekikku setelah menemukan punggung tanganku yang sudah tersambung dengan selang infus yang tengah menggantung di tiang besi sebelah kanan.

Aku hanya tertawa kecil setelah menyadari bahwa aku benar-benar berada di rumah sakit.

Benar-benar gila! Lemah sekali aku sampai bisa di larikan kemari. Tapi! Siapa yang membawaku kemari!? Apa aku ditemukan saat Taehyung pulang setelah dua minggu berlangsung?

Aku meraba-raba tulang rusukku yang nyatanya tidak terlalu menonjol layaknya orang sekarat karena kelaparan. Ah syukurlah, masih normal dan baik-baik saja.

Dari awal terbangun, posisi kasur ini sudah terduduk sehingga tidak membuatku sulit untuk merubah posisi untuk bergeser ke tepi kasur, aku hanya ingin minum. Haus.

Kini kaki ku sudah diambang kasur.

KRIET

Suara pintu yang terbuka pelan membuatku reflek menengokan kepalaku dan melihat siapa sosok pria yang membuka pintu itu.

Kim Taehyung!

Ia masuk dengan wajah yang teramat sedih, seperti terpukul karena sesuatu. Apa karena aku?

Manik matanya yang sedari tadi hanya memandangi langkah kakinya yang lesu, menaikkan arahnya dan langsung bertemu dengan Manik mataku. Ekspresinya berubah, keningnya mengerut menahan tangis. Ia mungkin terharu karena aku sudah sadarkan diri.

그냥날 (hanya aku) [COMPLETE✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang