Chapter 29: Turn Back Time

5.3K 732 118
                                    

[BGM: Daniel Schulz - Turn Back Time]

*** 

Langit di luar sangat cerah sekali, Yerim bisa melihat birunya langit dengan awan yang seperti gula-gula kapas yang dijual dipasar malam. Sayangnya, keadaan di luar berbeda jauh dengan keadaan dihatinya. Hatinya remuk, seperti piring yang dipecahkan Kim Namjoon. Dia hanya bisa menghela napas, karena ini memang balasan untuknya. Dia tahu ini salahnya. Dia tahu dia yang membuat Jungkook marah. Yerim bangun dari kasurnya, membuat Eunbi terkejut karena gerakan Yerim yang tiba-tiba.

"Mau ke mana?" 

"Jungkook."

"Yerim--" Ucapan Eunbi berjeda karena Yerim hanya tersenyum.

"Aku mau minta maaf." Jawabnya singkat lalu berjalan keluar.

*** 

Seungwan sudah terlihat rapi dengan pakaiannya. Dress hitam, kontras dengan dress warna cream milik Seulgi. Sementara para pria, Yoongi menggunakan tuxedo putih dengan kemeja hitam dan celana kain hitam. Jimin sendiri menggunakan Blazer hitam, kaos hitam sebagai dalaman dan celana kain hitam. Sepatu pantovel menghiasi kaki Yoongi dan Jimin sementara para perempuan menggunakan flat shoes senada dengan baju yang mereka gunakan.

"Yoongi oppa, formal sekali." Komentar Jennie. 

Sooyoung terkekeh mendengar komentar Jennie, "Kan mau ketemu keluarga mantan tunangan Wendy Eonni, wajarlah. Kelihatan berkelas. Kelihatan dokter, terutama karena tuxedonya putih." 

Bunyi pintu terbuka, dan semua orang mengalihkan perhatiannya. Yerim keluar, masih dengan mata sembab, tetapi dengan senyum menghiasi bibirnya. "Wah, pada cantik-cantik." 

Seulgi ingin bertanya ada apa dengan Yerim, tetapi dia melihat Yoongi menatapnya sambil menggeleng. 

Sama seperti Seulgi, Jimin juga ingin bertanya hanya saja dia melihat gelengan kepala Yoongi, dan memutuskan untuk membuat lelucon "Kok ganteng-gantengnya nggak? Kita kan juga ganteng."

"Biasa aja," Ujar Yerim sambil lalu. Semua bisa melihat Yerim melewati gerombolan manusia dan berjalan menuju lantai atas. 

"Ada apa dengannya?" Bisik Seungwan.

"Anak muda. Tenang saja." Jawab Yoongi sok enteng. "Kita berangkat sekarang?" 

***

Eunbi menatap pesan yang dikirim Moonbyul ke handphonenya. Diajak makan malam bersama. Waktu makan malam masih 4 jam lagi, tetapi Eunbi masih belum menjawab. Kalau dia mengiyakan ajakan Moonbyul itu artinya dia seakan memberi harapan bahwa dia menerima pertunangan tidak resmi ini. 

Tidak tahu kenapa, tiba-tiba sosok Hoseok memenuhi pikirannya. Dia tertawa. Sejak kapan sosok Hoseok bisa keluar masuk pikirannya seenaknya? Dulu sosok Hoseok bukanlah siapa-siapa. Dia hanyalah orang yang terpikir saat Eunbi mendapatkan perhatian dari Namjoon. Tempat Eunbi membagi cerita. Tempat Eunbi melampiaskan kekesalannya di kantor, atau tentang namjoon. 

Tanpa sadar Eunbi tertawa lebih keras. Merasa bodoh. Wajarlah kalau Hoseok move on. Wajar juga kalau Hoseok memilih Lisa dari dia. Lisa mungkin mendengarkan masalahnya juga. Lisa mungkin tidak seperti dirinya yang bercerita tentang orang yang disukai kepada orang yang menyukainya. Lisa mungkin tidak seperti dia yang dengan bodohnya bilang bahwa dia tidak bisa menerima perasaan Hoseok. Terbayang olehnya bila dia yang dibegitukan oleh Hoseok sekarang. Dia bisa hancur. Sama seperti Yerim. 

Dia jadi ingat saat Yerim masuk tadi dengan matanya yang sembab. Sebagai Roommatenya yang baik, tentu saja Eunbi bertanya ada apa. Yerim menceritakan semuanya. Dari A sampai Z, dan akhirnya membuatnya kembali sadar, bahwa dia juga memanfaatkan Hoseok, sama seperti Yerim memanfaatkan Jungkook. Eunbi bisa paham kenapa Jungkook menjaga jarak dan terus-terusan berkata bahwa Yerim tidak menyukainya. Dia bisa mengambil kesimpulan, terutama saat menempatkan diri sebagai Jungkook. Siapa orang yang tidak bingung saat kamu mengutarakan cinta pada seseorang kemudian ditolak, tetapi saat seseorang itu sedang sedih, dia memutuskan untuk menerima cintanya? 

Roommate ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang