Chapter 2: Sunday

9K 1.2K 77
                                    

Hari Minggu.

Harusnya hari ini menjadi hari bersih-bersih satu rumah, kecuali karena orang-orangnya sibuk tidur di kamar masing-masing. Ya, tidak semuanya. Baik Hoseok dan Jimin dari lantai atas sibuk menyapu dan membersihkan sofa dengan penyedot debu. Selain itu, 4 orang lain di lantai atas masih tertidur pulas. 

Di lantai bawah, hanya ada Seungwan yang sibuk di dapur. Memasak untuk sarapan. Dia membuat roti bakar untuk semua orang, sebelum akhirnya sibuk untuk memasak makan siang. 

"Setiap hari minggu, selalu kamar kita yang lebih dulu bangun." Keluh Hoseok gusar, dan Jimin hanya tertawa.

"Yoongi hyung habis operasi semalaman, jadi biarkan dia tidur. Lalu dua orang polisi itu, sibuk mengusut kasus. Lalu tentu saja sang editor itu begadang semalaman. Lalu sisa kita."

"Aku akan berkata pada Seulgi untuk menyewa pembantu untuk membersihkan rumah, dibanding kita yang membersihkan rumah. Rumah ini besar sekali, dan kalau hanya kita berdua yang membersihkan, aku tidak sanggup."

"Ya, nanti setelah makan siang akan ku suruh 4 orang itu untuk membersihkan rumput di belakang. Hyung, semangat."

Hoseok mengabaikan perkataan Jimin, karena mana mungkin 4 orang itu akan membersihkan rumput? Bisa-bisa dia lagi yang membersihkan rumah. 

"Hyung, paling tidak kita harus bersyukur. Lihat di lantai bawah, perempuan-perempuan itu tidak ada yang bangun."

Hoseok memutar matanya, "Kamu harus dengar semalam. Eunbi, Yerim, Sooyoung dan Jennie histeris semalaman, mereka menonton drama yang aku tidak tahu apa. Membuatku ingin menutup mulut mereka."

"Itu sebabnya aku suruh hyung memakai penutup telinga 'kan?" 

"Cepat bersihkan sofa-sofa itu, lalu kita bantu Seungwan di bawah. Kasihan dia."

"Bangunkan saja perempuan-perempuan itu." Suara Yoongi terdengar seraya suara pintu yang terbuka.

"Kaget aku." Seru Hoseok sambil menoleh ke belakang, melihat pintu Yoongi yang terbuka. 

"Oh, hyung. Mendengar nama Seungwan noona, langsung bangun." 

"Berisik." Ujar Yoongi sambil masuk kamar mandi.

"Hei, dia--" lalu Hoseok membuat kode hati menggunakan tangannya, lalu menunjuk bawah yang kalau diartikan Jimin dengan "Dia suka Seungwan?" 

dan dijawab Jimin dengan anggukan plus senyum lebar. Hoseok membulatkan mulutnya, mengetahui rahasia penghuni rumah biru.  

*** 

Saat ini jam makan siang dan semua sudah bangun. Meja kotak ruang makan terisi 12 orang  penuh. Rumah juga sudah bersih, dan hal itu karena si dokter menyuruh 4 gadis yang sedang tidur bersama di ruang TV bawah itu  bangun, menggeret selimut yang menutupi mereka. 

"Sial, baru setahun di sini udah jadi diktator." Begitu gumam Yerim saat dia melipat selimutnya tadi pagi. 

"Seokjin oppa juga sama saja kan." Eunbi menambahkan sambil mengambil bantalnya dan menaruhnya ke kamarnya dan Yerim, dan membuat Yerim bergidik.

"Dia lebih seram, dia menyiram air di mukaku. Astaga." Jennie berkata mengingat kejadian bertahun-tahun yang lalu. "Aku bersyukur Seokjin oppa sudah menikah."

"Kenapa sih dia membangunkan kita?" Yerim menyipit melihat sang dokter yang sekarang sudah ada di dapur, membantu Seungwan menyiapkan roti bakar.

"Demi cinta." Begitu gumam Sooyoung, sambil melihat sang dokter dan tiga orang yang lain menganggukkan kepalanya paham.

Jennie yang baru saja duduk, menggelengkan kepalanya saat melihat isi makanan di meja makan "Kalau Yoongi oppa dan Seungwan Eonni sudah memasak, pasti menghabiskan bahan satu lemari es." Ada banyak makanan tersaji, dari ayam goreng, kimchi jiggae, lalu terung bumbu, tidak lupa beberapa makanan pendamping yang dijamin dapat membuat orang-orang di rumah biru menjadi kekenyangan.

Roommate ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang