Chapter 47 : Falling

2.7K 329 30
                                    

Seperti yang dibicarakan sebelumnya, beberapa penghuni rumah biru memutuskan untuk pergi memancing, atau sebenarnya menyewa vila yang memiliki fasilitas danau untuk memancing, begitu juga dengan tempat untuk bermalam. 

Sebenarnya awalnya mereka ingin berkemah saja, tetapi Yoongi berpikiran untuk sekaligus pesta perpisahan begitu juga dengan merayakan ulang tahun Taehyung. 

Mereka menuju tempat ini dengan dua mobil. Keluarga Min di mobil 1 dan Jungkook adalah supirnya. Sementara di Mobil 2 dibawa oleh Jimin. 

"Aku tidak menyangka, Yoongi hyung bisa menemukan tempat bagus seperti ini." Begitu ucap Taehyung saat mobil mereka memasuki pelataran vila.

"Dokter ahli jantung dan paru-paru. Tentu saja punya banyak uang." Celetuk Yerim seraya bersender di jendela mobil. Harus berpisah mobil dengan Jungkook, tentu saja membuatnya sedikit kesal. Peraturan dadakan yang dibuat Jungkook tadi, membuatnya merengut.

Kata Jungkook, mobil 1 alias mobil pinjaman dari Hoseok Oppa, khusus diisi keluarga Min, yaitu Yoongi, Seungwan, Sooyoung, dia dan Eunbi. Peraturan itu tentu saja membuat Yerim ada di mobil Jimin, bersama Taehyung dan Seulgi. 

"Ya, ya--kalau aku yang perpisahan mungkin kalian ku ajak berkemah, karena uangku pas-pasan" Kata Taehyung, dan kini bersender di jendela mobil, sama seperti Yerim. 

"Berkemah asik juga," jawab Seulgi, "Maksudku ini bukan masalah uangnya, tetapi kebersamaannya."

Jimin menganggukkan kepalanya. "Jangan mematok segala sesuatu dengan uang, Taehyung ah,"

"Gampang bagimu untuk berbicara seperti itu. Kamu kan manajer." 

"Sebelumnya aku juga tidak punya uang. Ada apa sih denganmu?"

"Entahlah, setiap kali aku melihat sesuatu atau seseorang yang berpenghasilan besar, aku jadi minder."

Yerim kemudian menepuk pundak Taehyung dari belakang. "Nanti kalau bukunya Oppa laris, oppa juga punya banyak uang. Ku dengar uang penulis itu banyak, terutama kalau bukunya bisa di cetak berulang kali."

"Kalau laris, kalau nggak?"

Seulgi kini memajukan dirinya, menyetarakan dirinya dengan kedua kursi penumpang di depan serta supir. "Hey, kenapa kamu underestimate buku buatanmu sendiri?"

"Lagipula kita sudah promosikan bukumu, kami ini tim marketing yang handal." ucap Jimin.

"Kalau laris, jangan lupa bagi rezeki. Aku ingin makan hanwoo." Celetuk Yerim, yang membuat Taehyung sedikit tersenyum.

"Jangankan Hanwoo, kamu mau makan ice cream-pun ku jabani."

"Kok Ice Cream? kan kalau ngomongin daging, enaknya ngomongin soju, beer--"

"Kamu masih kecil."

"Aku sudah 29!"

*** 

"Hawanya dibanding memancing, lebih enak untuk leha-leha." Kata Eunbi seraya menyandarkan dirinya di kursi malas yang ada di teras. 

Seulgi yang duduk di samping Eunbi mengangguk setuju, "Tapi Jungkook dan Yoongi oppa sudah duduk di sana, mengeluarkan segala macam perlengkapan memancing." 

Dengan helaan napas pendek, Eunbi menggelengkan kepalanya. "Sebenarnya enaknya memancing apa sih?" 

"Mereka hanya mau mengobrol." Suara Seungwan mengagetkan Seulgi dan Eunbi. Seungwan sendiri berdiri bersandar di tembok, memperhatikan dua pria yang sibuk sendiri dengan pancingan yang dia pegang. "Apa yang dilakukan Taehyung dan Jimin?"

"Mempersiapkan untuk barbeque, makan siang." Jawab Seulgi. "Tadi kami sempat mampir ke supermarket untuk membeli makanan, sebagai persiapan kalau misalnya Jungkook dan Yoongi tidak mendapatkan ikan untuk di bakar. 

Roommate ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang