Chapter 22: The Date

5K 752 86
                                    

Yoongi sudah ada di depan gerbang sekolah Seungwan sejak 15 menit yang lalu. Banyak murid - murid kelas 3 yang menyapanya, iya karena penyuluhan itu terutama. Tidak sampai beberapa menit setelahnya, Yoongi bisa melihat blonde cantik berjalan menuju gerbang. Date pertama. Oh, Jantung Yoongi.

"Yoongi oppa."

Deg.

Yoongi belum terbiasa dengan panggilan itu. Oppa katanya.

"Siap jalan-jalan?" Yoongi memberi ruang pada lengannya, berharap Seungwan meletakkan tangannya di lengannya, sebelum akhirnya berjalan. Iya, Yoongi ingin bergandengan tangan dengan Seungwan

Seungwan nampaknya melihat itu, sebelum akhirnya terkekeh dan meletakkan tangannya di lengan Yoongi sebelum berangkat.

***

Sama halnya dengan Taehyung dan Jimin, di sisi lain Yerim dikepung oleh Sooyoung dan Jennie. Iya, waktu pulang kantor Yerim baru saja berjalan dua langkah saat dia melihat Sooyoung dan Jennie berada di hadapannya. Dan kini mereka berada di cafe terdekat.

"Memang Eonni tidak bekerja?" Tanya Yerim pada Sooyoung sambil mengaduk minumannya.

"Aku cuti sehari dan ini semua karena  kamu."

"Aku nggak suka bertele-tele." Ucap Jennie tiba-tiba. "Kamu, berpacaran dengan Jungkook, alasannya apa? Kalau karena Seulgi dan Sooyoung mau pindah, aku harap kamu putuskan saja Jungkook sekarang. Jangan memanfaatkan muscle bunny! Dia terlalu baik."

"Aku tidak menceritakan apa-apa." Ujar Sooyoung cepat, saat Yerim tiba-tiba menatapnya. "Semalam, Jennie mendengar Jimin dan Taehyung bercerita, tentang Jimin yang mau pindah, lalu setelah panjang lebar omongan mereka lari ke Jungkook. Mereka takut kamu hanya memanfaatkan Jungkook saja, karena kamu sendirian."

"Aku tahu kamu sedih Yer, tentang ke pindahan Seulgi dan Jimin, tapi kalau kamu memanfaatkan Muscle Bunny aku nggak suka." Jennie berkata dengan nada lebih tenang.

"Aku suka padanya kok, makanya waktu a--kalian janji nggak akan bilang siapa-siapa?"

Jennie dan Sooyoung mengangguk.

"Jungkook kemarin mengajakku berpacaran, tapi ku jawab tidak. Karena aku tidak mau memanfaatkannya. Aku tahu diri.  Tapi saat melihat Jimin oppa, aku ingin memberitahunya aku baik-baik saja, jadi aku bilang aku berpacaran dengan Jungkook."

"Kim Yerim!!!" Jennie ingin sekali menyiram Yerim dengan gelas air yang ada di depannya. Bagaimana bisa dia seperti itu pada Jungkook? Kenapa Jungkook diam saja? Kasihannya Jungkook.

"Dengarkan dia dulu Jen, jangan marah." Sooyoung berusaha menenangkan Jennie. Dia tahu cerita ini dari Jungkook. Awalnya dia juga marah, ingin menjambak Yerim, tapi dia berusaha tenang, demi Jungkook.

"Aku tahu aku salah, tapi aku baru sadar kalau aku menyukainya. Aku sudah berusaha bilang padanya, aku suka padanya. Dua kali, tapi dia tidak mau mendengarku."

"Tentu saja. Suasananya seperti ini. Dia pasti menganggapmu bingung." Jennie melipat kedua tangannya, dan menyandarkan diri di sofa. "Terus semalam itu show? Kamu tidak tidur dengannya? Yoongi oppa bilang dia tidur di sofa. Kasihan dia Yer, itu kamarnya."

Yerim menggeleng, "Aku tidur dengannya. Aku berpelukan dengannya."

"Oh ya? Bagaimana rasanya? Ototnya keras nggak waktu di peluk."

"Park Sooyoung!" Jennie dan Yerim berseru bersamaan, sehingga membuat tamu kafe yang lain melihat mereka.

"Apa? Aku kan penasaran. Badannya kan bidang Yer, kayak gimana rasanya?"

Roommate ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang