Chapter 45 : Can't You See Me?

2.4K 309 22
                                    

27 Desember 2017

Sejujurnya Jungkook mengira bahwa pagi ini pasti akan sangat awkward sekali. Seperti tidak akan ada sarapan, atau hawa dingin akan menyelimuti seluruh rumah karena ibu dan ayahnya sedang bertengkar. Namun tidak, semua seperti biasa. Bahkan ibu dan ayahnya sedang memasak di dapur. Sementara dia duduk manis bersama roommate yang lain di dapur menunggu makanan.

Ah, bagi yang tidak tahu siapa ayah dan ibunya, tentu saja itu Yoongi dan Seungwan. Siapa lagi? Dia kan merupakan anggota Keluarga Min yang awalnya bahagia tetapi semenjak tadi malam tidak lagi bahagia.

"Kalian harus tahu--" Eunbi berbisik, menarik perhatian Sooyoung yang duduk di sebelah Eunbi begitu juga dengan Jungkook. "--tadi pagi mereka berdua itu sepertinya tidak ada yang tidur." Saat mengucapkan kata mereka berdua, mata Eunbi mengarah pada Yoongi dan Seungwan yang sibuk di dapur. "Aku sempat bangun jam 2 untuk ke toilet dan ada Seungwan Eonni sedang menonton netflix. Terus Yoongi oppa juga begitu di lantai atas."

"Tahu dari mana?"

"Mark. Tadi dia memberitahuku. Dia kemarin kan tidak tahu kalau ada insiden hot di taman belakang, karena sudah masuk kamar. Awalnya seperti keren ya Yoongi hyung, semalaman dia menonton proses operasi, dan jam segini sudah masak saja." ucap Eunbi menirukan bagaimana cara Mark memuji Yoongi tadi sebelum akhirnya duduk di sebelah Yerim yang ada di ujung meja makan. 

Sooyoung memundurkan kepalanya untuk berbisik. "namanya juga baru patah hati, yang satu bodoh, yang satu terlalu ikhlas."

"siapa yang bodoh?" suara Yoongi mengagetkan Sooyoung yang dengan cepat menggelengkan kepalanya. 

Tidak mendapat jawaban dari Sooyoung, membuat Yoongi mengalihkan perhatiannya kepada Mark yang dari tadi berbisik-bisik dengan Yerim. Biasanya Jungkook akan panik, tetapi hari ini dia bahkan membiarkan itu terjadi, karena di kepalanya lebih memikirkan dua orang yang sedang patah hati ini. "Mark," Panggil Yoongi, dan membuat Mark tersentak.

"Ya Hyung?" Ucap Mark. Memang setelah seminggu berada di sini, Mark sudah berani memanggil Yoongi hyung, dibanding Dr. Min atau Yoongi ssi, karena Yoongi secara pribadi menyuruh Mark memanggilnya Hyung.

"Apa kamu sudah mendengar mengenai pesta penyambutan untukmu hari ini?" 

Mark menganggukkan kepalanya, "sekaligus pesta perpisahanmu dan dokter lain bukan?"

Yoongi mengangguk. "Apa kamu mendengar kabar lain tentang dokter lain yang akan masuk ke Rumah Sakit Universitas Seoul?"

Mark kali ini menggelengkan kepalanya. "Kalau dari Kanada hanya aku dan profesorku, tetapi entah kalau dari tempat lain. Nanti akan aku kabari kalau aku tahu." 

"Oke," 

"Hyung mau kemana?" Tanya Jimin saat melihat Yoongi melenggang pergi keluar dari ruang makan, bukannya duduk dan makan.

"Aku mau ada operasi pagi, dan aku belum siap-siap."

Sepeninggal Yoongi, Seulgi melirik Seungwan yang masih berkutat di dapur. 

"Keren sekali." Kata Mark tiba-tiba. "Sudah kurang tidur, masih mau operasi, belum sarapan, tapi bantuin bikin sarapan--Dokter yang jam terbangnya tinggi itu memang beda ya." 

Jennie dan Namjoon yang awalnya diam saja, kini hanya saling lihat. Sementara Seulgi bangun dari tempatnya menuju dapur. 

Seungwan sendiri dari tadi terus-terusan mencicipi makanan yang dia buat, sehingga tak sadar saat Seulgi mendekat. "Wan--" panggil Seulgi, dan Seungwan hanya menoleh. 

"Yoongi oppa sudah tidak ada, ayo sarapan."

"Kemana dia?"

"Mandi, mau berangkat kantor."

Roommate ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang