Chapter 42 - More Than Stars

2.3K 314 15
                                    

***21 Desember  2017***

Sooyoung pagi itu mengetuk pintu kamar Jimin, dan menemukan Hoseok yang membuka pintu. 

"Jimin oppa ada?" Tanya Sooyoung. 

Hoseok menoleh ke arah dinding dan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 6.22. "Kenapa kamu pagi-pagi ke sini?" Tanya Hoseok, sementara Sooyoung menghela napas. 

Sooyoung mengulang pertanyaannya "Jimin oppa ada?" 

"Mandi." Jawab Hoseok singkat, jelas dan padat.

"Bilang padanya kalau nanti aku berangkat dengannya ya,Hoseok Oppa."

Hoseok menganggukkan kepalanya, sementara Sooyoung tersenyum dan berjalan menuju lantai bawah. Disela-sela ia turun tangga, dia berpapasan dengan Jungkook yang sepertinya selesai sarapan di bawah. 

"Noona sedang apa di atas?"

Sooyoung menggelengkan kepalanya, lalu tetap turun menuju ruang makan. 

"Jennie sudah ada kabar?" Suara Yoongi, yang duduk di ruang makan seraya mengolesi rotinya dengan mentega, terdengar oleh Sooyoung yang kini sudah tiba di ruang makan. 

Eunbi yang duduk di hadapan Yoongi menjawab pertanyaan yang dia juga tidak tahu jawabannya dengan kedua pundaknya yang naik ke atas.

Yerim yang sedang duduk manis dengan menyeruput teh di mug miliknya, meletakkan mugnya dan menatap Yoongi tepat di mata. "Dia di rumahnya. Kemarin Jungkook oppa yang menjemputnya dari agensi. Meminta ijin untuk menikah, kalau aku tidak salah."

"Gimana?" Tanya Seungwan yang duduk disamping Eunbi, takut salah dengar.

"Ya, Jennie dan Namjoon oppa akan menikah, bulan januari juga kalau aku tidak salah." Kali ini Sooyoung menimpali, sebelum duduk di samping Seungwan. 

"Kenapa cepat sekali?" Tanya Yoongi. 

"Kudengar, orang tuanya Jennie eonni itu temannya orang tuanya Namjoon oppa. Awalnya--kata Jungkook oppa--mereka tidak di restui, lalu akhirnya di restui." Lalu Yerim menghela napasnya. "Namjoon oppa juga tidak pulang semalam. Itu sebabnya Taehyung Oppa tidur bersama dengan Sooyoung Eonni!" 

Sooyoung mencebik mendengar kata-kata Yerim. "Kami tidur di kamar masing-masing." 

Eunbi menggeleng. "Aku juga mendengar semalam, Taehyung oppa mengetuk pintu kamar Eonni, bilang ingin tidur bersama Noona, karena tidak ada yang bisa di peluk." 

Yerim rela untuk berdiri dari tempatnya yang ada di sebelah Yoongi, hanya untuk mengulurkan tangannya, demi melakukan highfive dengan Eunbi yang senang hati membalas.

"Beruntunglah Seulgi masih jaga di rumah sakit, kalau tidak kamu akan di marahi olehnya." ujar Yoongi.

"Aku tidak mengijinkannya, Oppa!" kata Sooyoung. "Kami tidur di kamar masing-masing. Dia bahkan masih tidur di kamarnya." 

"Baiklah, kami percaya."

***

"Kenapa hari ini kamu ingin berangkat bersamaku? Bertengkar lagi dengan Taehyung?" Tanya Jimin ketika mencapai lampu merah pertama.

Sooyoung menggeleng. "Oppa, aku akan melamar Taehyung oppa!"

Kalau saja lampu tidak sedang merah, mungkin Jimin sekarang akan mengerem mobilnya secara mendadak karena kaget. 

"Oppa kan bilang padaku, untuk memberinya kado ulang tahun yaitu dengan melamar dia, aku akan melakukan itu." 

Jimin berdeham, "Yakin? Apa kamu tidak akan merasa dia akan merasa harga dirinya terluka? Jujur ya, dia sempat bercerita padaku bahwa dia merasa minder bersama denganmu, tapi tentu saja sudah kubilang bahwa dia tidak perlu minder." 

Roommate ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang