Pernyataan

1.2K 156 3
                                    

   Ujian Nasional pun semakin dekat, dan Guanlin belum memiliki tujuan SMA mana yang ia inginkan, karena dalam benak Guanlin SMA manapun tak masalah asalkan ia tetap bisa bersama Suli.

   Seperti biasa Guanlin pergi kerumah Suli untuk belajar bersama. Saat mereka belajar bersama suasana hening karena mereka fokus dengan buku mereka masing-masing. Saat itu Guanlin memecah keheningan "Suli Ujian Nasional semakin dekat, kau ingin melanjutkan SMA mana?" Suli pun merespon namun tetap fokus pada bukunya "Dimanapun tak masalah asal bersamamu"

Deg...Deg...Deg...

Guanlin yang tidak menyangka jawaban Suli membuat jantung Guanlin berdetak cepat hingga dia khawatir detakannya bisa terdengar karena keadaan yang sunyi.

"Ehmm ka-kalau begitu bagaimana kalau besok kita mencari beberapa SMA favorit di kota ini" dengan gelagapan Guanlin berbicara dan masih mengatur detak jantung yang masih tak beraturan.

Keesokan harinya Guanlin dan Suli pergi ke beberapa SMA favorit, dan beruntung pada hari itu mereka pulang cepat dikarenakan rapat dadakan para guru disekolahnya. Setelah mencari informasi di beberapa SMA dan jam masih menunjukkan pukul 14.00 Suli pun akhirnya mengajak Guanlin pergi ke sebuah cafe kesukaannya.

  "Kau ingin memesan apa lin?" Kata Suli yang masih fokus memilih menu "Rekomendasikan aku sesuatu yang enak" jawab Guanlin. "Ahh bagaimana kalo kupilihkan kau lemon squash" goda Suli karena dia tahu bahwa Guanlin tidak bisa mengkonsumsi hal-hal yang asam terutama lemon "Aissh kau ingin asam lambungku naik? Kau tahu kan sejak kecil aku tidak bisa memakan lemon" ketus Guanlin "Tapi ini lemon squash jadi kau tidak memakannya tapi meminumnya" Guanlin yang mendengarkan perkataan Suli langsung bergumam "kau jahat Suli" dan Suli masih bisa mendengarkan kalimat guanlin langsung tersenyum menang.

   Akhirnya Suli memesan satu strawberry cheesecake dan Guanlin hanya memesan minuman blue ocean soda. Guanlin sangat senang saat melihat Suli memakan cheesecake favoritnya, entah hanya perasaan guanlin melihat Suli selalu tersenyum menikmati cheesecake nya.

   "Kau kenapa Guanlin? Apa aku makan belepotan?" Pertanyaan Suli membuat Guanlin sadar akan tatapan lama yang membuat Suli merasa aneh "apa kau mau cheesecake ku?" Tanya Suli dengan keheranan "Ah... tidak tidak, kau habiskan saja" Saat Guanlin tengah menyedot minumannya Suli tiba-tiba tersedak dan langsung mengambil minuman Guanlin dan menyedot habis minuman Guanlin.

  Guanlin kaget dan sedikit berfikir. Dan ia sadar bahwa dia dan Suli melakukan indirect kiss membuat Guanlin memerah karena malu. "Guanlin kenapa kau memerah? Apa kau marah? Maafkan aku, aku tidak bermaksud menghabiskan minumanmu. Aku hanya tersedak maafkan aku" seketika tangan Suli memegang tangan Guanlin dan Guanlin sadar "T-tidak a-apa apa, aku juga sudah tidak haus kok" Guanlin merasa canggung karena hatinya benar-benar ingin meledak saat membayangkan kejadian tadi. "Untuk permintaan maafku karena sudah menghabiskan minumanmu akan ku traktir menonton film, ayo!" Tanpa menunggu jawaban iya dari Guanlin Suli langsung menarik tangan Guanlin dan pergi meninggalkan cafe tersebut.

   Sesampai di bioskop Suli dan Guanlin masih melihat jadwal apa saja yang tayang hari ini. "Wah ada film twilight, kata teman-temanku filmnya bagus. Kalau begitu kita liat ini saja Guanlin" Guanlin hanya bisa pasrah dan mengiyakan keinginan Suli.

   Setelah menonton Suli masih terhanyut dalam film tersebut. "Oh tidak, aku tidak menyesal melihat film twilight! Benar benar romantis" Suli dengan nada semangatnya lalu melihat Guanlin yang hanya bisa tersenyum melihat wajah Suli yang berbinar. "Apa kau tidak menyukai film tadi Guanlin? Kulihat kau diam saja sedari tadi" Suli merasa cemas dengan temannya yang tidak berekspresi apapun saat film diputar. Bagaimana tidak, Guanlin tidak bisa konsentrasi hanya karena Suli ada di sebelahnya dan tentu dia sedang mengendalikan detak jantung yang masih tidak beraturan sampai sekarang.

  "Guanlin" tidak ada respon "Guanlin" masih tidak merespon "EDWARD GULIIIN" Guanlin sontak kaget dengan teriakan Suli yang melengking di telingannya "Ha? Apa Suli? Ada apa?" Suli pun tertawa "Hahahah  setelah melihat film tadi kau langsung ganti namamu jadi Edward Gulin?" Guanlin pun langsung membalas ejekan Suli "Kalau aku Edward Gulin lalu kau apa? Suli Swan" Guanlin pun tertawa namun Suli tiba-tiba diam dan berlari "Dasar Edward Gulin Bodooh!" Guanlin berfikir Suli marah padanya dan langsung berteriak "Suli maafkan aku, aku hanya bercanda





   Beberapa bulan kemudian akhirnya Guanlin dan Suli pun lulus dan akhirnya mereka melakukan upacara kelulusan. Setelah upacara kelulusan selesai, Guanlin dengan terburu-buru mencari Suli. Tak lama kemudian dia menemukan Suli dan memanggilnya

   "Suli" Pemilik nama pun menoleh ke arah sumber suara dan melihat sosok Guanlin langsung berlari menghampirinya "Guanlin! Akhirnya kita lulus Guanlin" Suli langsung memeluk Guanlin begitu juga Guanlin membalas pelukan Suli. Tanpa sadar mereka merasa canggung setelah kegiatan berpelukan tersebut.

   "Eehmm Suli bisakah kau ikut aku sebentar?" Tanpa berpikir panjang Suli langsung mengiyakan dan mengikuti langkah Guanlin hingga akhirnya mereka sampai di halaman belakang sekolah yang nampak sepi. "Ada apa Guanlin? Kau tidak akan melakukan hal macam-macam padaku kan?" Suli tertawa dengan candaannya sendiri "M-Mana mungkin aku berani melakukan hal seperti itu" ekspresi Guanlin yang gelagapan membuat Suli semakin tertawa "Hahahah kalau begitu ada apa?" Guanlin akhirnya memantabkan niatnya dan akhirnya.

  "Suli, aku menyukaimu. Apakah kau bersedia menjadi kekasihku?" Tawa Suli tiba-tiba berhenti dan dia mengerjapkan mata tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Guanlin. "K-kau tidak bercanda kan Guanlin?" Guanlin dengan tatapan serius mengarapkan jawaban dari Suli dan membuat Suli salah tingkah. "Eeee kalau begitu besok temui aku di cafe favoritku jam 12 karena aku ada keperluan sebentar".

Keesokan harinya Guanlin dengan semangatnya bersiap-siap untuk bertemu dengan calon kekasihnya(itupun jika diterima). Dia benar-benar tidak bisa tidur semalaman karena berfikir jawaban apa yang akan Suli berikan, Guanlin terlalu pesimis dan selalu berfikir bahwa Suli akan menolaknya.

   Jam 10.00 Guanlin sudah ada di cafe favorit Suli, dia benar-benar tidak bisa tenang sehingga dia memutuskan berangkat lebih awal. Dengan cemas sembari melihat jam tangannya lalu berlalu ke jendela cafe seperti itu terus hingga jam menunjukkan 11.30 dan akhirnya Guanlin memutuskan keluar sejenak menghirup udara luar agar sedikit tenang.

   Tak lama menghirup udara luar terlihat sosok gadis cantik dengan dress selutut bewarna pink dengan motif bunga dan tatanan rambut kepang samping dan earphone pink yang terpasang di telingannya tidak lupa liptint pink favorit menghiasi bibir tebal namun kecilnya yang membuat Guanlin terpanah dari kejauhan.

   Suli sadar akan sosok Guanlin dari kejauhan langsung lari dan menyebrang. Guanlin tersenyum dan tanpa sadar lampu merah berganti menjadi hijau saat Suli suda berada di tengah jalan Guanlin panik dan meneriaki Suli, namun nihil Suli menggunakan earphone dan ia tidak mendengarkan apa yang Guanlin katakan hingga sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melintas dan menabrak keras Suli hingga terpental.

"SULIIIIII!!!!!"

Maaf belum muncul si uke jihoon nya lol tapi chapter ketiga bakal keluar kok , janji 😂😂❤️

The Reincarnation Love (panwink)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang